BAB III METODE PENELITIAN
III.1. TEMPAT DAN WAKTU
Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan mulai tanggal 21 Februari 2007 sd 31 Mei 2007.
III.2. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode
non-random sampling secara
konsekutif.
Populasi Sasaran
Semua penderita trauma kapitis sedang-berat yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan CT
scan kepala.
Populasi Terjangkau
Semua penderita trauma kapitis sedang-berat yang dirawat di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan.
Besar Sampel
Ukuran sampel dihitung menurut rumus : Madiyono dkk, 2002 n = z
α + zβ x sd
2
d
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
z α = nilai baku normal berdasarkan nilai α yang telah ditentukan = 1,96
z β = nilai baku normal berdasarkan nilai β yang telah ditentukan = 1,282.
sd = perkiraan simpang baku dari selisih rerata dari penelitian atau judgment
= 8,5 Saravay dkk, 2004 d = selisih rerata kedua kelompok yang bermakna
clinical judgment = 5,8.
n = 1,96 + 1,282 x 8,5
2
= 22,57 ≈ 23.
5,8 Dibutuhkan sampel minimal 23 kasus.
Kriteria Inklusi
1. Penderita yang mengalami trauma kapitis sedang-berat yang datang dalam waktu onset 48 jam setelah cedera dan dirawat di ruang rawat inap RSUP H.
Adam Malik Medan. 2. Penderita trauma kapitis sedang-berat berusia 15 tahun ke atas.
3. Pasien atau keluarga memberikan persetujuan ikut dalam penelitian.
Kriteria Eksklusi
1. Penderita trauma kapitis sedang-berat yang tidak dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT
scan kepala.
2. Penderita trauma kapitis sedang-berat yang telah mengalami delirum sebelum kejadian trauma berdasarkan alloanamnese.
3. Penderita trauma kapitis sedang-berat yang kemudian meninggal dunia, atau pulang atas kemauan keluarga PAPS.
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
4. Penderita trauma kapitis sedang-berat dengan gangguan penglihatan buta dan pendengaran tuli.
5. Penderita trauma kapitis sedang-berat disertai penyakit SSP lain mencakup stroke, infeksi SSP dan tumor otak berdasarkan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan CT scan
kepala. 6. Penderita trauma kapitis sedang-berat disertai penyakit sistemik yang tidak
berhubungan dengan kejadian trauma kapitis tersebut mencakup disfungsi endokrin thyrotoxicosis,
hepatic encepalopathy ,
uremic encephalopathy , gagal
jantung berdasarkan klinis, pemeriksaan penunjang dan konsultasi disiplin ilmu yang terkait.
7. Penderita trauma kapitis sedang-berat dengan riwayat efek samping obat, putus obat atau intoksikasi obat sebagai penyebab delirium lainnya sebelum
kejadian trauma mencakup alkohol, opioid, antikholinergik, benzodiazepine, kortikosteroid berdasarkan riwayat anamnese.
III.3. BATASAN OPERASIONAL •
Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung
ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer ataupun permanen.
Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal, Perdossi, 2006
•
Trauma kapitis sedang adalah trauma kapitis dengan nilai SKG 9-12 dan dirawat 48 jam, atau SKG 12 akan tetapi ada lesi operatif intrakranial atau
abnormal CT scan
, dijumpai pingsan 30 menit – 24 jam, APT 1-24 jam.
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal, Perdossi, 2006
• Trauma kapitis berat adalah trauma kapitis dengan nilai SKG 9 yang menetap dalam 48 jam sesudah trauma, pingsan 24 jam, APT 7 hari.
Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma Spinal, Perdossi, 2006
•
Skala Koma Glasgow SKG adalah suatu skala yang digunakan secara luas
sebagai pengukuran klinis semikuantitatif dan tingkat kesadaran berdasarkan keadaan buka mata, respons verbal dan motorik penderita. Mayer dan
Rowland, 2000 Skala Koma Glasgow SKG dapat digunakan untuk mengklasifikasikan keparahan dari trauma kapitis yaitu : trauma kapitis ringan
bila SKG atau = 13, sedang bila SKG 9-12 dan berat bila SKG atau = 8. Fischer dan Mathieson, 2001
•
CT scan kepala
CT scan
yang digunakan adalah X-ray CT system
, merk Hitachi seri W450. Pengukuran
mean volume ditentukan dengan metode estimator volume dari
analisa software computer
, dengan ketebalan pemotongan slice
5-10 mm. Hasilnya akan dibaca oleh Dokter Spesialis Radiologi.
Penilaian keparahan gambaran CT
scan kepala dikelompokkan menjadi 6
tingkatan Wardlaw dkk, 2002 : 1.
Normal. 2.
Mild focal injury → dijumpai adanya kontusio kecil hanya pada satu area di
otak.
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
3. Medium focal injury
→ dijumpai beberapa kontusio pada satu atau dua area yang berdekatan di otak, atau dijumpai hematom subdural epidural kecil.
4. Mild moderate diffuse
→ dijumpai beberapa kontusio kecil atau hematom tapi tidak pada daerah yang berdekatan, dan sebagian besar otak kelihatan
normal. 5.
Massive focal injury → dijumpai hematom epidural subdural besar atau
kontusio berat atau hematom parenkim. 6.
Massive diffuse injury → djumpai oedem otak menyeluruh atau banyak
kontusio di beberapa area di otak. Sedangkan untuk penilaian kedalaman lesi pada gambaran CT
scan kepala
berdasarkan lima kelompok klasifikasi kedalaman lesi depth of lesion
menurut Grados cit
. Blackman dkk, 2003 : 1. Hanya lesi frontal dan atau temporal.
2. Frontal dan atau temporal + corpus callosum. 3. Frontal dan atau temporal
± corpus callosum + ganglia basalis. 4. Frontal dan atau temporal
± corpus callosum ± ganglia basalis + thalamus. 5. Frontal dan atau temporal
± corpus callosum ± ganglia basalis ± thalamus + brain stem serebelum.
•
Delirium menurut DSM-IV-TR adalah suatu sindroma yang ditandai dengan
gangguan kesadaran dan perubahan kognisi yang muncul dalam waktu yang singkat. Sadock dan Sadock, 2003
•
Cognitive Test for Delirium CTD merupakan instrumen yang berkembang
sebagai metode alternatif untuk diagnosis delirium yang hanya semata-mata
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
berdasarkan gambaran kognitif. Kennedy dkk, 2003 Instrumen ini memberikan karakterisasi neuropsikologikal gangguan delirium dan cocok
digunakan pada penderita yang kemampuan berinteraksinya terhadap pemeriksa dibatasi oleh immobilitas, intubasi dan tidak adanya kemampuan
verbal. Meagher, 2001 Test ini hanya memerlukan respons nonverbal dalam bentuk
pointing , menganggukkan kepala, atau mengangkat tangan.
Cognitive Test for Delirium CTD terdiri dari lima subtest yang menunjukkan
orientasi orientation
, perhatian attention span
, memori memory
, komprehensi
comprehension pertimbangan konsepsual
conceptual reasoning
, dan kewaspadaan vigilance
. Skore mentah dari masing-masing subtest dikonversi dalam bentuk skore
yang berkisar dari 0-6, yang kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skore total 0-30. Skore yang semakin kecil menunjukkan semakin besarnya
kemungkinan delirium. Kennedy dkk, 2003; Hart dkk, 1996 Dari
hasil analisa
receiver operating characteristic curve ROC pada studi
Hart dkk 1996 memperlihatkan cutoff score
optimal yang kurang dari 19 atau ≤ 18 dapat membedakan delirium dengan penyakit lainnya. Nilai
cutoff ini
berkaitan dengan sensitivitas 100 dan spesifisitas 95,1. •
Lamanya masa rawat inap adalah lamanya jumlah hari mulai saat penderita
masuk berobat ke rumah sakit sampai saat diperbolehkan pulang. Razinia dkk, 2007
•
Pemulangan penderita trauma kapitis
Sebagian besar penderita trauma kapitis memerlukan tindakan rehabilitasi rawat inap
inpatient rehabilitation saat penderita sudah stabil untuk tidak
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
membutuhkan perawatan medis akut. Overview of Adult Traumatic Brain
Injuries , 2004 Manajemen rehabilitasi rawat inap diperlukan bagi penderita
dengan gangguan fisik yang lebih berat dan adanya defisit kognitif dan atau tingkah laku. Khan dkk, 2003
Penderita yang tidak lagi memerlukan perawatan medis yang signifikan dan tidak dijumpai gangguan kognitif berat, maka penderita ini dapat dipulangkan
dengan pengawasan keluarga dan tetap menjalani rehabilitasi rawat jalan outpatient rehabilitation
. Overview of Adult Traumatic Brain Injuries
, 2004
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
III.4. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini mempergunakan rancangan potong lintang cross sectional
, dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita trauma kapitis
sedang-berat yang dirawat di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan.
III.5. INSTRUMEN
• Skala Koma Glasgow SKG • CT
scan kepala
• Cognitive Test for Delirium
CTD
III.6. PELAKSANAAN PENELITIAN III.6.1. Pengambilan sampel
Semua penderita trauma kapitis sedang-berat yang dirawat di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan dihitung nilai SKG dan dilakukan pemeriksaan
CT scan
kepala. Selanjutnya penderita diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
Penderita trauma kapitis sedang-berat yang memenuhi kriteria, selanjutnya dilakukan identifikasi delirium dengan pemeriksaan karakterisasi neuropsikologikal
gangguan kognitif pada delirium dengan menggunakan instrumen Cognitive Test
for Delirium CTD. Setelah itu dicatat lamanya masa rawat inap penderita di
rumah sakit.
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
III.6.2. Kerangka operasional
Penderita trauma kapitis sedang-berat
Anamnese Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Neurologi Penentuan Skala Koma Glasgow SKG
CT scan
kepala
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Identifikasi delirium dengan pemeriksaan neuropsikologikal
gangguan kognitif delirium CTD + Mencatat lamanya rawat inap di RS
Analisa data
Hasil
III.7. VARIABEL DIAMATI
Variabel bebas : Skala Koma Glasgow SKG.
Gambaran CT
scan kepala.
Cognitive Test for Delirium CTD.
Variabel tergantung : lamanya masa rawat inap penderita di rumah sakit.
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
III.8. ANALISA STATISTIK
Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer. Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut :
1. Analisa deskriptif digunakan untuk menjelaskan variabel tunggal seperti karakteristik demografi jenis kelamin, usia, suku bangsa, tingkat pendidikan,
status perkawinan, skore Skala Koma Glasgow SKG, gambaran CT scan
kepala, dan skore Cognitive Test for Delirium
CTD pada penderita trauma kapitis sedang-berat.
2. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi dan gambaran CT scan
kepala dengan rerata skore SKG pada penderita trauma kapitis sedang- berat digunakan uji
t-independent bila jumlah varian = 2 atau uji
one-way Anova
bila jumlah varian 2. . 3. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi, skore SKG dan
gambaran CT scan
kepala dengan adanya gejala delirium pada penderita trauma kapitis sedang-berat digunakan uji
Chi-square .
4. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi, skore SKG dan gambaran CT
scan kepala dengan rerata skore CTD pada penderita trauma
kapitis sedang-berat digunakan uji t-independent
bila jumlah varian = 2 atau uji
one-way Anova bila jumlah varian 2.
5. Untuk melihat hubungan antara karakteristik demografi, skore SKG, gambaran CT
scan kepala dan skore CTD dengan rerata lamanya masa rawat inap
penderita trauma kapitis sedang-berat di rumah sakit digunakan uji t-
indepenent bila jumlah varian = 2 atau uji
one-way Anova bila jumlah varian
2.
Kiki Mohammad Iqbal: Hubungan Skore Cognitive Test For Delirium CTD Dengan Lamanya Masa Rawat Inap Penderita Trauma Kapitis Sedang-Berat Di Rumah Sakit, 2008.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN