Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
2. Terbukti bahwa data KURS, INFL, DJ, HS dan IHSG stasioner pada derajat
satu first difference kecuali variabel SBI berada pada second difference karena memiliki t-statistik Dickey Fuller yang lebih besar daripada nilai kritis
Mac Kinnon dengan derajat kepercayaan 1, sehingga hipotesis yang menyatakan data memiliki akar unit dapat ditolak.
4.4. Uji Kausalitas Granger
4.4.1. Granger Causality Test
Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa uji kausalitas Granger ini bertujuan untuk melihat bagaimana pola hubungan antar variabel. Sesuai dengan
pertanyaan penelitian dalam tesis ini maka pola hubungan yang dianalisa dibatasi pada pola hubungan antara Kurs, SBI, Inflasi, Dow Jones Hang Seng dan IHSG.
Tabel 4.9. Granger Causality Tests
Pairwise Granger Causality Tests Date: 071009 Time: 13:45
Sample: 2004M01 2008M10 Lags: 1
Keterangan Null Hypothesis:
Obs F-Statistic Probability
HS does not Granger Cause DJ 57
4.78919
0.03298
DJ does not Granger Cause HS 14.9582
0.00030
H0 ditolak H0 ditolak
Hubungan 2 arah
IHSG does not Granger Cause DJ 57
3.88312 0.05391
DJ does not Granger Cause IHSG 30.9164
8.6E-07
H0 diterima H0 ditolak
Hubungan 2 arah
INFL does not Granger Cause DJ 57
5.5E-06 0.99814
DJ does not Granger Cause INFL 0.58648
0.44712 H0 diterima
H0 diterima Tidak ada
hubungan
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Lanjutan Tabel 4.9
KURS does not Granger Cause DJ 57
0.00390 0.95041
DJ does not Granger Cause KURS 1.04097
0.31214 H0 diterima
H0 diterima Tidak ada
hubungan SBI does not Granger Cause DJ
57 1.37286
0.24646 DJ does not Granger Cause SBI
5.70498
0.02044
H0 diterima H0 ditolak
Hubungan 1 arah
IHSG does not Granger Cause HS 57
0.00394 0.95017
HS does not Granger Cause IHSG 12.6085
0.00081
Hubungan 1 arah
H0 diterima H0 ditolak
INFL does not Granger Cause HS 57
0.31134 0.57916
HS does not Granger Cause INFL 0.00508
0.94345 H0 diterima
H0 diterima Tidak ada
hubungan KURS does not Granger Cause HS
57 0.01984
0.88851 HS does not Granger Cause KURS
0.18289 0.67060
H0 diterima H0 diterima
Tidak ada hubungan
SBI does not Granger Cause HS 57
0.27878 0.59967
HS does not Granger Cause SBI 1.11191
0.29636 H0 diterima
H0 diterima Tidak ada
hubungan INFL does not Granger Cause IHSG
57 0.63611
0.42862 IHSG does not Granger Cause INFL
0.02418 0.87702
H0 diterima H0 diterima
Tidak ada hubungan
KURS does not Granger Cause IHSG 57
0.01225 0.91229
IHSG does not Granger Cause KURS 0.06049
0.80665 H0 diterima
H0 diterima Tidak ada
hubungan SBI does not Granger Cause IHSG
57 0.37090
0.54507 IHSG does not Granger Cause SBI
0.77399 0.38288
H0 diterima H0 diterima
Tidak ada hubungan
KURS does not Granger Cause INFL 57
9.39519
0.00339
INFL does not Granger Cause KURS 0.85888
0.35818 H0 ditolak
H0 diterima Hubungan
1 arah SBI does not Granger Cause INFL
57 0.02161
0.88369 INFL does not Granger Cause SBI
19.9126 4.2E-05
H0 diterima H0 ditolak
Hubungan 1 arah
SBI does not Granger Cause KURS 57
3.24516 0.07722
KURS does not Granger Cause SBI 86.1532
8.9E-13
H0 diterima H0 ditolak
Hubungan 1 arah
Sumber: Data diolah dengan Eviews Berdasarkan uji kausalitas pada Tabel 4.9 diketahui bahwa terdapat hubungan
satu barah, dua arah dan tidak ada sama sekali hubungan diantara variabel. Berikut hasil lengkapnya:
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
1. Hubungan indeks Hang Seng dan Indeks Dow Jones. Terdapat hubungan dua arah
atau timbal balik antara Hang Seng dan Dow Jones. Di mana indeks Dow Jones bisa mempengaruhi indeks Hang Seng dan sebaliknya indeks Hang Seng Bisa
mempengaruhi indeks Dow Jones, hal tersebut bisa diketahui dari perkembangan data yang menunjukkan adanya penurunan indeks Dow Jones yang terus direspon
oleh indeks Hang Seng. 2.
Hubungan IHSG dan indeks Dow Jones. Terdapat hubungan satu arah Dow Jones dengan IHSG. Indeks Dow Jones yang secara ekonomi dikatakan pasar yang kuat
secara langsung dapat mempengaruhi pasar yang lebih kecil yaitu IHSG. 3.
Hubungan Inflasi dan indeks Dow Jones. Tidak terdapat hubungan satu dengan lainnya.
4. Hubungan SBI dan indeks Dow Jones. Terdapat hubungan satu arah yaitu antara
indeks Dow Jones terhadap SBI. 5.
Hubungan IHSG dan indeks Hang Seng. Terdapat hubungan satu arah antara Hang Seng dengan IHSG, namun IHSG tidak mempengaruhi Hang Seng.
6. Hubungan Inflasi dan indeks Hang Seng. Tidak terdapat hubungan satu dengan
lainnya. 7.
Hubungan Kurs dan indeks Hang Seng. Tidak terdapat hubungan. 8.
Hubungan SBI dan indeks Hang Seng. Tidak terdapat hubungan. 9.
Hubungan Inflasi dan indeks IHSG. Tidak terdapat hubungan satu dengan lainnya.
10. Hubungan Kurs dan IHSG. Tidak terdapat hubungan satu dengan lainnya.
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
11. Hubungan SBI dan IHSG. Tidak terdapat hubungan satu dengan lainnya.
12. Hubungan KURS dan Inflasi. Terdapat hubungan satu arah yaitu antara kurs
dengan inflasi, di mana apresiasi terhadap kurs akan direspon positif terhadap permintaan masyarakat akan suatu barang sehingga inflasi akan terjadi.
13. Hubungan SBI dan Inflasi. Terdapat hubungan satu arah antara inflasi dengan SBI
sedangkan SBI tidak mempengaruhi inflasi. 14.
Hubungan SBI dan Kurs. Terdapat hubungan satu arah antara kurs dengan SBI sedangkan SBI tidak mempengaruhi kurs.
4.4.2. Uji Kointegrasi Johansen