Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.2.1. Perkembangan SBI Periode Januari 2004 Sampai Oktober 2008
Selama krisis suku bunga yang lebih tinggi banyak dipengaruhi oleh kalangan likuiditas yang dialami oleh bank-bank yang kurang sehat atau tidak sehat yang
secara struktural mengandalkan sumber dana pada pasar uang antar bank. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sektor perbankan telah mengidap
berbagai kelemahan tercermin pada besarnya jumlah kredit macet pada sejumlah bank dengan terjadinya krisis yang telah mengakibatkan pemerintah mengambil
kebijakan ketat, di samping serbuan rush berulang-ulang sektor perbankan menjadi semakin terpuruk karena disintermediasi perbankan sudah terjadi sejak akhir 1997
dan kualitas aktiva produktif juga semakin buruk.
7 8
9 10
11 12
13
2004 2005
2006 2007
2008 SBI
Sumber: Data diolah dengan Eviews Gambar 4.1. Perkembangan SBI Januari 2004 sd Oktober 2008
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas diketahui bahwa nilai SBI pada tahun 2004 merupakan titik terendah berada pada kisaran 7,5 sedangkan pada akhir tahun 2005
dan awal tahun 2006 SBI mencapai level tertinggi mencapai di atas 12, kemudian menurun kembali pada akhir tahun 2007 dan kembali meningkat diawal tahun 2008.
Peningkatan SBI disebabkan pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar dan inflasi yang terjadi sedangkan penurunan SBI dimaksudkan untuk menumbuhkan
sektor riil melalui pinjaman investasi dengan bunga yang rendah.
4.2.2. Nilai Tukar Mata Uang Periode Januari 2004 Sampai Oktober 2008
Kurs merupakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS yang berarti nilai yang mencerminkan harga mata uang Dollar AS dalam satuan Rupiah, data mulai Januari
2004 sampai dengan Oktober 2008.
8000 8400
8800 9200
9600 10000
10400
2004 2005
2006 2007
2008 KURS
Sumber: Data diolah dengan Eviews
Gambar 4.2. Perkembangan Kurs Januari 2004 sd Oktober 2008
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas diketahui bahwa perkembangan kurs dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2008. Nilai kurs yang paling tinggi terjadi pada
awal tahun 2004 pada posisi di atas Rp. 8.000 per dollar sedangkan nilai kurs yang paling rendah terjadi pada awal tahun 2008 terdepresisi ke level Rp. 10.500 per
dollar.
4.2.3. Inflasi Periode Januari 2004 Sampai Oktober 2008