Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
mengukur sensitivitas imbal hasil saham atas faktor tersebut. Untuk alasan ini, koefisien sering kali disebut sebagai sensitivitas faktor factor sensitivity,
pembebanan faktor factor loading, atau beta faktor factor beta. Dan e
i
mencerminkan pengaruh faktor spesifik perusahaan.
2.4. Integrasi Pasar dan Keuangan Global
Appleyard Feld 1998 “...much international trade is taking place in a context where countries accord differential treatmen to their trading partners. This
treathment usually occurs by way of economic integration, where countries join together to creat a larger economic unit with special relationship among the
members..”Dennis R Appleyard Alfred J. Feld Jr, International Economics Trade Theory and Policy. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa negara-negara yang
bergerak dalam perdagangan internasional telah membentuk suatu persekutuan dagang Integrasi Ekonomi yang sebelumnya telah terjadi hubungan antar negara
yang istimewa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dalam bidang ekonomi
telah tercipta hubungan tertentu antar negara. Menurut Appleyard Feld 1998, integrasi ekonomi dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu Free Trade Area,
Customs Union, Common Market, dan Economic Union. Setiap negara dapat masuk kedalam salah satu kategori tersebut. Dengan demikian, integrasi pasar uang dapat
diartikan sebagai hubungan yang terjadi antar pasar uang dua atau lebih negara- negara di mana jika salah satu pasar mengalami shocks baik berupa perubahan tingkat
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
suku bunga, kenaikan inflasi atau yang lain akan memberikan pengaruh baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek pasar uang negara yang terintegrasi.
Pengaruh yang ditimbulkannya bisa positif atau negatif. Integrasi pasar uang yang terjadi memiliki indikator yang selalu dapat dijadikan sebagai acuan atau bukti
adanya integrasi pasar uang. Acuan tersebut diantaranya inflasi, tingkat bunga, pendapatan nasional, nilai tukar, tabungan, investasi dan sebagainya. Tingkat suku
bunga sendiri dibagi menjadi tingkat bunga jangka panjang dan tingkat suku bunga jangka pendek. Dalam studi ini indikator yang diambil adalah tingkat suku bunga
jangka pendek yaitu suku bunga deposito bulanan. Suku bunga deposito dinilai sangat sensitive terhadap berbagai perubahan ekonomi dibandingkan dengan suku
bunga yang lain. Hal ini merupakan sifat suku bunga deposito yang termasuk dalam suku bunga jangka pendek. Dari indikator suku bunga deposito inilah dapat diketahui
apakah terjadi integrasi pasar uang atau tidak antar negara. Jika integrasi pasar uang terjadi maka hasil analisisnya akan menampilkan trend yang sama untuk tiap negara,
dengan kata lain kenaikan atau penurunannya akan terjadi secara bersama-sama dari periode ke periode selanjutnya atau sebelumnya. Pendapat ini dikuatkan oleh apa
yang ditulis oleh Laopodis 2003. Integrasi pasar uang yang terjadi mempunyai banyak sekali implikasi seperti
pada variable makro yaitu nilai tukar. Selain nilai tukar integrasi pasar uang juga mempunyai pengaruh terhadap pasar keuangan suatu negara. Berikut akan dibahas
satu persatu pengaruh dari integrasi pasar uang tersebut. Implikasi integrasi pasar uang terhadap nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua yaitu implikasi terhadap
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
negara dengan nilai tukar mengambang dan pada negara yang menggunakan nilai tukar tetap. Implikasi tehadap nilai tukar biasa dikaitkan dengan munculkan real
devaluation. Implikasi pasar uang bagi negara dengan sistem nilai tukar mengambang
adalah ketika terjadi devaluasi. Devaluasi dapat menambah beban hutang luar negeri, memperburuk keadaan harga dan dapat menimbulkan risk premium. Selanjutnya, efek
negatif ini akan menjadi offset partially dengan efek positif pada sisi aset dengan naiknya permintaan dalam negeri. Seperti spesifikasi sebelumnya, di bawah rezim
nilai tukar yang mengambang, di mana bank sentral menentukan harga output dalam negeri, penyelesaian devaluasi dilakukan dengan depresiasi nominal memisahkan
produk real wages dan oleh karena itu arus tenaga kerja tidak berubah, tapi yang akan terjadi adalah turunnya investasi dan output dimasa depan. Sedangkan negara dengan
sistem nilai tukar tetap yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan real devaluation adalah dengan deflasi akan menaikkan product real wages dan akan menyebabkan
turunnya arus tenaga kerja dan arus output. Turunnya arus output akan menurunkan tingkat harga sehingga akan mendorong risk premium lebih jauh lagi dan menurunkan
investasi dan future output lebih besar lagi dibandingkan dengan jika yang diterapkan adalah floating exchange rate kebijakan nilai tukar yang mengambang. Diantara
kedua model di atas, kebijakan nilai tukar mengambang lebih menjanjikan kesejahteraan yang lebih besar dibandingkan kebijakan nilai tukar yang tetap.
Implikasi integrasi pasar uang pada pasar modal dibedakan menjadi negara dengan pasar keuangan yang kuat dan negara dengan pasar keuangan yang lemah dan
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
labil. Integrasi keuangan bagi negara dengan pasar uang yang lemah mempunyai efek yang tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan integrasi menyebabkan semakin
mudahnya investor untuk lari ke luar negeri mencari investasi yang cepat memberikan keuntungan. Dengan demikian negara dengan sistem keuangan yang
labil akan kehilangan investor dan akhirnya tenggelam dalam integrasi pasar uang tersebut. Ini sangat berbahaya bagi kehidupan ekonominya. Sedangkan untuk negara
dengan sistem keungan dan pasar keuangan yang kuat terjadi sebaliknya. Dengan semakin kemudahan investor menanamkan modalnya ke pasar yang lebih luas
semakin bertambah pula bagi investor untuk segera melarikan investasinya ke wilayah yang memberikan keuntungan yang cepat dan meninggalkan investasi yang
lama. Akhirnya negara dengan pasar ekonomi yang kuat akan memperoleh lebih banyak investor.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa integrasi pasar uang menjadikan negara yang memiliki pasar keuangan kuat akan menjadi lebih maju dan
kuat sementara negara dengan sistem dan pasar keuangan lemah akan tenggelam dan semakin terpuruk karena ditinggalkan oleh pasar investornya. Implikasi integrasi
pasar uang pada pasar barang. Hal ini dilandasi oleh pembentukan keseimbangan pasar oleh keseimbangan pasar barang dan pasar uang. Jika pasar barang terus
berkembang dan pasar uang tidak dikendalikan atau sebaliknya maka masalah ekonomi berupa inflasi dan deflasi akan terjadi. Tingginya inflasi akan menyebabkan
pengangguran dan beberapa masalah ekonomi yang lain yang juga sangat penting
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
untuk diperhatikan. Sehingga yang perlu diperhatikan berhubungan dengan terjadinya integrasi pasar uang adalah seberapa kuat perekonomian dalam negeri suatu negara.
2.5. Penelitian Terdahulu