Response Function Inflasi Impulse Response Function IRF

Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009 meningkat kemudian menurun dan meningkat kembali sampai ke jangka menengah sedangkan jangka panjang mengalami penurunan kemudian meningkat kembali.

4.6.2. Response Function Inflasi

Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 4.13 diperoleh hasil bahwa satu standar deviasi dari inflasi pada periode pertama, pada periode kedua satu standar deviasi dari inflasi sebesar 0,00049 di bawah rata-rata akan berpengaruh terhadap kurs sebesar 0,00032 di bawah rata-rata, IHSG sebesar 0,0061 di atas rata- rata, Hang Seng sebesar 0,0046 di bawah rata-rata, dan indeks Dow Jones sebesar 0,034 di atas rata-rata. Pada periode jangka menengah terjadi perubahan di mana satu standar deviasi dari inflasi sebesar 0,052 membawa pengaruh dari kurs sebesar 0,0056 di atas rata- rata, kemudian IHSG sebesar 0,0123 di bawah rata-rata, indeks Dow Jones sebesar 0,093 di atas rata-rata dan indeks Dow Jones sebesar 0,112 di bawah rata-rata. Dalam periode jangka panjang terjadi perubahan dari periode seblumnya untuk semua variabel dari menurun menjadi meningkat dan dari meningkat menjadi menurun. Di mana satu standar deviasi dari inflasi sebesar 0,106 membawah efek terhadap kurs sebesar 0,072 di bawah rata-rata, IHSG sebesar 0,0323 di bawah rata-rata, indeks Hang Seng sebesar 0,197 di bawah rata-rata dan indeks Dow Jones sebesar 0,151 di atas rata-rata. Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009 Tabel 4.13. Impulse Response Function Inflasi Response of LOGINF: Period LOGDJ LOGHS LOGIHSG LOGINFL LOGKURS 1 0.031550 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.00304 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 2 0.034035 0.004618 0.006109 -0.000492 -0.000320 0.00704 0.00546 0.00611 0.00549 0.00516 3 0.027955 -0.001305 0.017056 -0.007071 0.001956 0.01059 0.00858 0.00973 0.00820 0.00738 4 0.025158 -0.007666 0.010166 -0.008457 0.006546 0.01281 0.01029 0.01188 0.00943 0.00844 5 0.034678 -0.016429 0.004365 -0.004364 0.005921 0.01327 0.01101 0.01146 0.01002 0.00848 6 0.044259 -0.015921 0.006016 -0.005106 0.004613 0.01478 0.01232 0.01208 0.01126 0.00951 7 0.042818 -0.019029 0.012963 -0.010347 0.004290 0.01902 0.01435 0.01411 0.01262 0.01116 8 0.042807 -0.024965 0.013127 -0.015735 0.003731 0.02392 0.01588 0.01642 0.01360 0.01260 9 0.047302 -0.031388 0.009405 -0.018451 0.002950 0.02829 0.01749 0.01840 0.01491 0.01369 10 0.053537 -0.034944 0.008122 -0.020309 0.001616 0.03275 0.01966 0.02012 0.01686 0.01489 11 0.055774 -0.037488 0.010101 -0.022560 0.000337 0.03857 0.02231 0.02212 0.01899 0.01641 12 0.056293 -0.041017 0.010602 -0.024582 -0.000663 0.04531 0.02502 0.02416 0.02108 0.01795 60 -0.112150 0.092950 -0.012881 0.052684 0.005626 0.30601 0.22778 0.12504 0.13038 0.10906 120 0.150923 -0.197146 -0.032835 -0.106186 -0.071794 2.34424 1.79367 0.39728 1.02787 0.32241 Cholesky Ordering: LOGDJ LOGHS LOGIHSG LOGINFL LOGKURS Standard Errors: Analytic Keterangan Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Sumber: Data diolah dengan Eviews Pada Gambar 4.9 diketahui bahwa respon kenaikan satu standar deviasi inflasi pada periode pertama akan menurunkan membawa efek terhadap kurs, indeks Dow Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009 Jones, kurs dan IHSG sedangkan SBI dan indeks Hang Seng mengalami di atas rata- rata atau meningkat. Kemudian pada periode berikutnya inflasi terus menurun sampai periode 10. SBI menurun pada periode 5 dan seterusnya, indeks Hang Seng mengalami penurunan pada periode 2 dan seterusnya, kurs periode 3 dan seterusnya mengalami peningkatan dan hal yang sama terjadi pada IHSG, indeks Dow Jones. Sumber: Data diolah dengan Eviews Gambar 4.9. Respon Variabel Inflasi pada Perubahan Variabel Lain

4.6.3. Response Function Indeks Dow Jones