Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
4.7.5. Variance Decomposition IHSG
Dari Tabel 4.21 ditunjukkan bahwa IHSG pada periode 1, perkiraan error variance seluruhnya 53,28 dijelaskan oleh indeks Dow Jones kemudian disusul
oleh IHSG itu sendiri sebesar 44,40 dan indeks Hang Seng sebesar 2,33 sedangkan variabel lainnya tidak terpengaruh. Perkiraan error variance variable lain yang paling
mempengaruhi IHSG jangka menengah adalah indeks Dow Jones sebesar 74,75.
Tabel 4.21. Varian Decomposition IHSG
Variance Decomposition of LOGIHSG: Period
S.E. LOGDJ
LOGHS LOGIHSG
LOGINFL LOGKURS
1 0.071768
53.28321 2.327547
44.38924 0.000000
0.000000 2
0.105182 61.23777
2.826857 34.71377
0.337543 0.884069
3 0.130825
68.29624 2.257836
28.29213 0.230393
0.923397 4
0.152769 70.32283
1.875805 24.09851
0.353186 3.349669
5 0.173051
71.07176 1.611292
20.42072 0.480542
6.415693 6
0.199769 73.42659
2.281393 16.77367
0.371602 7.146742
7 0.233345
74.74967 3.478530
14.28625 0.570028
6.915520 8
0.271044 73.67385
5.486991 12.85076
1.917257 6.071142
9 0.313756
71.38068 8.228813
11.41965 3.980374
4.990480 10
0.360593 69.44750
11.12135 9.816345
5.571244 4.043571
11 0.409495
68.11250 13.72577
8.428724 6.472054
3.260958 12
0.458690 66.98474
16.00630 7.378951
6.977165 2.652844
60 1.948061
47.13273 34.17102
3.679624 10.66643
4.350198 120
5.445227 45.33954
37.92389 1.947818
11.75389 3.034855
Cholesky Ordering: LOGDJ LOGHS LOGIHSG LOGINFL LOGKURS
Sumber: Data diolah dengan Eviews Berdasarkan penjelasan hasil varian decomposition diketahui bahwa variabel
makro ekonomi juga mempengaruhi pergerakan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Indonesia, di mana fluktuasi terhadap kondisi makro ekonomi
akan menyebabkan volatilitas indeks harga saham, begitu juga dengan pasar saham
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
dunia seperti indeks Dow Jones dan indeks Hang Seng yang juga mempengaruhi pergerakan IHSG sehingga telah terjadi integrasi pasar global yang terjadi pada
periode Januari 2004 sampai dengan Oktober 2008. Salah satu indikator keberhasilan ekonomi makro suatu negara adalah Indeks Harga Saham Gabungan IHSG selain
faktor tingkat bunga interest rate, nilai tukar exchange rate dan GNP. Telah terbukti secara empiris bahwa variabel ekonomi makro berpengaruh signifikan
terhadap return saham pada emiten yang terdaftar di BEJ Lestari Murti, 2005. Bila kondisi ekonomi suatu negara baik maka IHSG tentunya juga menunjukkan adanya
trend yang meningkat tetapi jika kondisi ekonomi suatu negara dalam keadaan turun maka akan berpengaruh juga terhadap IHSG tersebut. Dengan adanya revolusi
informasi, investor di manapun dapat mengamati IHSG pada waktu yang bersamaan. Ketika kondisi suatu negara dalam keadaan menurun maka IHSG juga akan
mengalami penurunan yang berakibat investor akan keluar dari pasar Anoraga Panji dan Pakarti Piji, 2006. Ekonomi negara yang lebih kuat mempunyai kecenderungan
untuk mendominasi negara yang perekonomiannya lebih lemah. Berdasarkan kajian ini maka diperkirakan negara yang kuat selalu menang dalam persaingan, sehingga
negara yang lemah akan cenderung mengalami kerugian. Hal ini dapat diartikan juga bahwa ketergantungan negara yang lemah terhadap negara yang kuat akan semakin
nyata. Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa IHSG adalah salah satu variabel ekonomi makro, sehingga IHSG suatu negara yang kuat akan berpengaruh terhadap
IHSG dari negara yang lemah.
Rusiadi : Analisis Pasar Keuangan Global Dan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia, 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara deskriptif perkembangan SBI mengalami fluktuasi, namun kurs
mengalami depresiasi pada akhir tahun 2007, inflasi juga mengalami fluktuasi dan cenderung naik pada akhir tahun 2007. Hal lainnya terjadi penurunan
untuk Indeks Dow Jones, Indeks Hang Seng dan IHSG pada akhir tahun 2007 sebagai dampak krisis ekonomi global yang terjadi pertengahan tahun 2007
di Amerika Serikat. 2.
Hasil estimasi dengan menggunakan Vector Autoregression VAR, menunjukkan hasil adanya hubungan antara KURS, SBI, INF, DJ, HS dan
IHSG dengan lag 1, hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan mengamati t- statistik dari masing-masing koefisien, hubungan timbal balik antara variabel
KURS, SBI, INF, DJ, HS dan IHSG secara statistik signifikan. Variabel lain selain variabel itu sendiri yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap
kurs adalah IHSG t-
1
. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap inflasi selain inflasi itu sendiri adalah kurs. Variabel yang paling
memiliki kontribusi terbesar terhadap indeks Dow Jones adalah SBI. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Hang Seng adalah indeks