27
3.1.2 Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian dari tanggal 29 Juni 2015 sampai tanggal 29 Juli 2015. Pengumpulan data dilakukan selama satu minggu, pengelolahan data
dilakukan selama satu minggu, dan pengonsepan skripsi dikerjakan selama dua minggu.
3.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan data lisan. Data lisan diperoleh secara langsung dengan mewawancarai narasumber untuk mengumpulkan data secara
mendalam. Adapun kriteria narasumber yang diwawancarai telah memenuhi syarat berikut.
1. Berjenis kelamin pria atau wanita.
2. Berusia 25-65 tahun.
3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta
jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya. 4.
Berstatus sosial menengah. 5.
Memiliki kebanggan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya. 6.
Dapat berbahasa Indonesia. 7.
Sehat jasmani dan rohani Mahsun, 1995: 106. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang Lihat lampiran 3.
Wawancara dilakukan pada sore hari atau malam hari sesuai kesediaan narasumber untuk diwawancarai sekitar pukul 16.00-21.00 WIB pada hari Senin, Selasa, Kamis,
28 Jumat, dan Minggu. Wawancara dilakukan di rumah informan. Peneliti kesulitan
menyesuaikan waktu dengan kesediaan informan karena informan bekerja di ladang dari pagi sampai sore. Oleh sebab itu, waktu melakukan wawancara terbatas.
Data intuitif juga digunakan sebagai data pelengkap. Tujuannya untuk melengkapi data yang sudah ada dan menganalisis suatu kalimat yang diungkapkan
oleh narasumber.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sudaryanto 1993: 137, metode adalah cara yang dilaksanakan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
metode simak dan metode cakap. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan menyimak bahasa yang disampaikan oleh penutur. Dalam penelitian ini,
peneliti menyimak penggunaan bahasa dalam pemakaian metafora pada bahasa Batak Toba. Metode simak memiliki teknik lanjutan, yaitu teknik simak libat cakap, yaitu
peneliti terlibat langsung dalam dialog dengan narasumber. Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat sebagai teknik lanjutan akhir dari metode simak. Dalam hal ini,
peneliti melakukan pencatatan terhadap data relevan dengan sasaran dan tujuan penelitian.
Selanjutnya, metode cakap adalah metode penyediaan data dengan cara tanya jawab, antara peneliti dengan narasumber secara langsung. Metode cakap mempunyai
teknik lanjutan, yaitu teknik dasar berupa teknik pancing. Dengan teknik pancing,
29 peneliti memancing narasumber untuk memunculkan data yang diinginkan.
Penerapan teknik pancing didukung oleh teknik catat. Sebagai penutur bahasa Batak Toba, intuisi peneliti juga dimamfaatkan untuk melengkapi data dan menemukan
beberapa metafora EMOSI STATIF, yang digunakan oleh penutur bahasa Batak Toba pada daerah penelitian yang telah dipilih.
3.4 Metode dan Teknik Analisis Data