Metafora lomos ‘Bimbang’ sebagai perjalanan

63

4.2.12 Metafora lomos ‘Bimbang’ sebagai perjalanan

Lomos roha ku mardalan di rambing i Bimbang hati 1TG AKT.jalan PRE. Jembatan gantung DET. ‘Aku bimbang berjalan di jembatan gantung itu’ Pada klausa tersebut, mardalan ‘berjalan’ termasuk ke dalam ranah perjalanan yang dikategorikan sebagai ranah SUMBER dan lomos ‘bimbang’ dikategorikan sebagai ranah SASARAN. Data tersebut mempunyai penamaan metafora lomos ‘bimbang’ sebagai perjalanan. Pemetaan konseptual struktur metafora itu dijabarkan pada tabel berikut Tabel 4.2.12 Pemetaan Konseptual Metafora lomos ‘Bimbang’ sebagai Perjalanan SASARAN SUMBER Orang yang selalu lomos ‘bimbang’ dalam hidupnya, tidak akan mempunyai tujuan hidup yang pasti. Perjalanan mempunyai tujuan yang harus ditempuh. Orang yang lomos ‘bimbang’ akan selalu mendapat masalah, akibat ketidaktetapan pendiriannya. Perjalanan akan selalu diperhadapkan dengan berbagai rintangan atau masalah, seperti; ditilang, hujan deras, angin kencang, dsb. Orang yang lomos ‘bimbang’ akan selalu meminta pendapat orang untuk kebaikan hidupnya. Di perjalanan, orang akan selalu manaati peraturan lalu lintas untuk keselamatan hidupnya. Orang yang lomos ‘bimbang’ merasa Orang yang kurang tahu letak suatu 64 membutuhkan kehadiran orang lain untuk menetapkan pilihannya. tujuan yang hendak dituju, merasa membutuhkan bantuan orang lain untuk menunjukkan letak tersebut. Orang yang lomos ‘bimbang’ dalam hidupnya, secara lambat laun akan menemukan jati dirinya dengan baik. Hasil dari sebuah perjalanan yaitu mencapai letak suatu tujuan yang diinginkan. Inferensi logis metafora lomos ‘bimbang’ sebagai perjalanan ditandai oleh salah satu fitur dalam pemetaan, yaitu orang yang lomos ‘bimbang’ akan selalu mendapat masalah, akibat ketidaktetapan pendiriannya. Konsep ini, terpetakan pada ranah perjalanan yang selalu diperhadapkan dengan berbagai rintangan atau masalah misalnya, ditilang, hujan deras, ataupun angin kencang. Kata mardalan ‘berjalan’ termasuk ke dalam ranah perjalanan, digunakan sebagai kata metaforis karena dapat mengonseptualisasikan makna metafora lomos ‘bimbang’ sebagai perjalanan dalam bahasa Batak Toba.

4.2.13 Metafora Asi Roha ‘Kasihan’ sebagai Tumbuhan