41
4.1.11 Makna Metafora Hosom ‘Dendam’ sebagai Perkelahian
Marhosom ni roha do halaki alani parbadaan i AKT.dendam KONJ. hati PART. 3JMK KONJ. KON.kelahi DET.
‘Mereka jadi saling mendendam akibat perkelahian itu’ Sebuah pertentangan diakibatkan oleh adanya suatu masalah antara seseorang
dengan orang lain. Perkelahian timbul karena kurangnya pemahaman antara satu dengan yang lain, sehingga tidak ditemukannya solusi atas permasalahan itu. Dalam
perkelahian, akan timbul sebuah dendam dalam hati kedua belah pihak. Kata parbadaan ‘perkelahian’ digunakan sebagai bentuk metafora untuk menggambarkan
sebuah perasaan dendam yang timbul akibat adanya suatu permasalahan yang menimbulkan pertentangan.
4.1.12 Makna Metafora Lomos ‘Bimbang’ sebagai perjalanan
Lomos roha ku mardalan di rambing i Bimbang hati 1TG AKT.jalan PRE. Jembatan gantung DET.
‘Aku bimbang berjalan di jembatan gantung itu’
Kebimbangan timbul karena ketidaktetapan hati atau kurang percaya terhadap sesuatu hal yang dipikirkan dan dilakukan. Seseorang dapat merasa bimbang apabila
dia berjalan di sebuah jembatan gantung, dimana jalan yang dilaluinya tidak menetap dan selalu bergoyang. Dia takut jatuh sebab jembatan gantung biasanya
digunakan sebagai jembatan untuk menyeberangi sebuah sungai. Kata mardalan
42 ‘berjalan’ diguanakan sebagai bentuk metafora untuk mengungkapkan makna suatu
perasaan bimbang ketika melewati suatu jalan yang membuatnya merasa kurang percaya.
4.1.13 Makna Metafora Asi Roha ‘Kasihan’ sebagai Tumbuhan
Pittor tubu do asi ni roha mamereng na pampang Langsung tumbuh PART. kasihan KONJ. hati AKT.lihat KONJ. pincang
‘Tumbuh rasa kasihan apabila melihat orang pincang’ Rasa kasihan muncul jika melihat sesuatu kekurangan pada orang lain.
Masyarakat Batak Toba mempunyai rasa belas kasih yang tinggi terhadap orang lain sebab orang Batak dikenal dengan kebaikan hatinya untuk menolong orang.
Seseorang dapat merasa kasihan apabila melihat orang pincangcacat. Akan tumbuh suatu perasaan iba dalam hatinya untuk menolong orang tersebut, sebab mereka
dianggap mempunyai nasib yang kurang beruntung. Kata tubu ‘tumbuh’ digunakan sebagai bentuk metafora untuk menggambarkan perasaan yang tumbuh dalam hati
ketika melihat orang yang cacat, pincang, kurang beruntung, dsb.
4.1.14 Makna Metafora Busisaon ‘Gelisah’ sebagai Matahari
Busisaon daging alani mohop ni ari on Busisaon tubuh KONJ. panas KONJ. hari DET.
‘Tubuh menjadi gelisah akibat panasnya cuaca’
43 Gelisah merupakan suatu perasaan dalam hati yang ditunjukkan oleh gerakan
badan yang tidak tenang. Dalam hidup, manusia pasti selalu merasa gelisah tentang perjalanan hidupnya. Dalam masyarakat Batak Toba, orang tua akan selalu gelisah
memikirkan anak-anaknya. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang dapat gelisah, salah satunya karena cuaca yang panas akibat teriknya matahari. Cuaca
yang panas tentu akan membuat tubuh merasa tidak tenang, resah, dsb. Kata mohop ‘panas’ dikategorikan sebagai bentuk metafora untuk menggambarkan perasaan
tidak tenang, yang ditunjukkan oleh gerakan tubuh akibat panasnya terik matahari.
4.1.15 Makna Metafora Elat ‘Iri’ sebagai Rasa