38 ditusuk oleh sebuah benda tajam. Kata ditostos ate-ate ‘ditusuk’ digunakan sebagai
bentuk metafora untuk menggambarkan perasaan sedih yang dirasakan oleh batin seseorang.
4.1.7 Makna Metafora Marsak ‘Susah’ sebagai Benda Tajam
Diseat ate-ate ni inang na ala marsak mamikkiri gelleng na PAS.iris hati KONJ. ibu 3TG KONJ. susah KON.pikir anak 3TG
Hati ibunya terasa diiris, karena anaknya selalu menyusahkannya’ Seorang ibu selalu mengharapkan anaknya dapat berbuat baik. Dalam
masyarakat Batak Toba, seorang anak sangat berharga, sehingga orang tua akan berbuat apapun demi kebahagiaan anaknya. Namun, jika kenyataannya seorang
anak hanya menyusahkan orangtuanya, maka hati seorang ibu akan terasa diiris dan merasa hancur sebab telah gagal mendidik dan membesarkannya. Kata diseat
‘diiris’ digunakan sebagai bentuk metafora untuk menggambarkan perasaan seorang ibu yang telah hancur dan gagal mendidik anaknya.
4.1.8 Makna Metafora Hancit Roha ‘Sakit Hati’ sebagai Tali
Hancit roha na pas disiranghon hallet na i imana Sakit hati 3TG KONJ. KON.putus pacar 3TG DET. 3TG
‘Dia sakit hati waktu diputuskan pacarnya’
39 Orang yang saling mencintai tentunya tidak ingin dipisahkan dari orang yang
dicintainya. Apabila seseorang putus hubungan dengan orang yang sangat dicintainya, tentu dia akan sangat merasa sakit hati, bahkan sampai putus asa. Sama
halnya dengan sebuah tali yang putus, apabila disambung maka akan menimbulkan bekas. Dalam hal ini, kata sirang ‘putus’ digunakan sebagai bentuk metafora untuk
menggambarkan perasaan rasa sakit hati seseorang terhadap orang yang dicintainya.
4.1.9 Makna Metafora Hancit Roha ‘Sakit Hati’ sebagai Makanan
Malala rohang ku alani hancit ni pambaenan mu Meleleh hati 1TG KONJ. sakit KONJ. KON.buat 2TG
‘Meleleh hatiku karena perbuatanmu yang menyakitiku’ Rasa sakit hati merupakan bagian dari sifat manusia. Rasa sakit hati terjadi
karena adanya sebuah peristiwa yang tidak menyenangkan atau kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam masyarakat Batak toba, seseorang dapat
merasa sakit hati akibat perkataan dan perbuatan orang lain yang tidak menyenangkan terhadap dirinya, karena dalam prinsip orang Batak, sebuah
perkataan sangat bernilai harganya, sehingga jangan sampai ucapan yang keluar dari mulut menyakiti hatinya. Seseorang yang merasa dikecewakan, dimarahi akan
merasa sangat sakit hati. Dalam hal ini, orang yang sering merasa sakit hati akibat dari perkataan dan perbuatan seseorang, hatinya akan meleleh seperti sebuah
makanan, sebab sudah biasa baginya disakiti orang lain, seperti: diejek, dihina,
40 dipojokkan atau dimarahi. Kata malala ‘meleleh’ digunakan sebagai bentuk
metafora untuk mengungkapkan sebuah perasaan yang sudah sering disakiti oleh orang lain, sehingga sakit hati merupakan suatu hal yang biasa baginya.
4.1.10 Makna Metafora Biar ‘Takut’ sebagai Cairan