40 dipojokkan atau dimarahi. Kata malala ‘meleleh’ digunakan sebagai bentuk
metafora untuk mengungkapkan sebuah perasaan yang sudah sering disakiti oleh orang lain, sehingga sakit hati merupakan suatu hal yang biasa baginya.
4.1.10 Makna Metafora Biar ‘Takut’ sebagai Cairan
Tompu gurgur mudar hu alani biar hu mamereng imana KONJ. didih darah 1TG KONJ. takut 1TG AKT. lihat 3TG
‘Mendidih darahku, karena takut melihatnya’ Seseorang dapat merasa takut jika menghadapi sesuatu yang dianggapnya
akan mendatangkan bencana, seperti takut akan angin kencang, hujan deras ataupun gempa. Dalam hal ini, seorang anak dapat merasa takut jika ia bertemu dengan
gurunya yang kejam di tengah jalan, sehingga dia merasa gemetar, gugup, dan berniat untuk sembunyi. Dalam masyarakat Batak Toba, seseorang dapat merasa
takut jika ia tidak menghormatimelanggar adat-istiadat Batak Toba sebab dia akan dihina oleh masyarakat itu sendiri, diasingkan, dsb. Anak kecil akan merasa sangat
takut terhadap ibu tirinya, sebab ibu tirinya selalu menyakiti, memukuli, serta meyiksanya. Akibatnya, setiap bertemu ibu tirinya, darahnya akan terasa mendidih
akibat rasa takut yang berlebihan dalam batinnya. Dalam hal ini, kata gurgur ‘mendidih’ digunakan sebagai bentuk metafora untuk menggambarkan suatu reaksi
dalam hati yang timbul akibat perasaan takut yang berlebihan terhadap seseorang.
41
4.1.11 Makna Metafora Hosom ‘Dendam’ sebagai Perkelahian
Marhosom ni roha do halaki alani parbadaan i AKT.dendam KONJ. hati PART. 3JMK KONJ. KON.kelahi DET.
‘Mereka jadi saling mendendam akibat perkelahian itu’ Sebuah pertentangan diakibatkan oleh adanya suatu masalah antara seseorang
dengan orang lain. Perkelahian timbul karena kurangnya pemahaman antara satu dengan yang lain, sehingga tidak ditemukannya solusi atas permasalahan itu. Dalam
perkelahian, akan timbul sebuah dendam dalam hati kedua belah pihak. Kata parbadaan ‘perkelahian’ digunakan sebagai bentuk metafora untuk menggambarkan
sebuah perasaan dendam yang timbul akibat adanya suatu permasalahan yang menimbulkan pertentangan.
4.1.12 Makna Metafora Lomos ‘Bimbang’ sebagai perjalanan