Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.1.4. Jenis-Jenis Perawatan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan, perawatan dapat dibagi menjadi dua
4
1. Perawatan yang direncanakan Planned Maintenance
, yaitu :
Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang dilakukan dengan pertimbangan ke masa depan, terkontrol dan tercatat.
2. Perawatan yang tidak direncanakan Unplanned Maintenance
Cara pekerjaan perawatan darurat yang tidak direncanakan Unplanned emergency maintenance.
Bentuk-bentuk perawatan ini dapat dibagi lagi dalam beberapa kelompok
4
yaitu : a.
Perawatan Preventif Preventive Maintenance. Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan preventif. Perawatan preventif dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan set up penyetelan sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan.
Perawatan preventif dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan. Perawatan preventif ini penting diterapkan pada industri-industri yang proses
produksinya kontinu atau memakai sistem otomatis, misalnya : 1.
Pabrik kimia, industri pengerolan baja, kilang minyak, produksi massal, dan sebagainya.
4
Asyari, Daryus, Ir. M.Sc. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Universitas Darma Persada. Jakarta.Hal 9-11.
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
2. Apabila terjadi kemacetan produksi karena adanya kerusakan dapat
menimbulkan biaya yang sangat tinggi. 3.
Apabila terjadi kerusakan kecil pada bagian fasilitas yang vital dapat mengakibatkan kegagalan seluruh proses.
4. Apabila kegagalan atau kerusakan yang terjadi sangat membahayakan,
seperti pada ketel, bejana bertekanan, alat pengangkat dan sebagainya. Kegiatan preventive maintenance dibagi menjadi dua kelompok :
1. Subjective Monitoring
Monitoring yang dilakukan dengan menggunakan indera seperti mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan, dan membaui, kemudian
mengestimasi kondisi berdasarkan indera tersebut. Perawatan ini bersifat subjektif karena bergantung pada keahlian operator dalam memonitor
kondisi mesin. 2.
Objective Condition Monitoring Monitoring yang dilakukan berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh alat
ukur. Pada metode ini perawatan dilakukan dengan cara memasangkan alat ukur pada peralatanmesin yang tidak sedang beoperasi, kemudian sensor
dari alat ukur tersebut akan memberikan informasi bila terjadi penyimpangan.
b. Perawatan Korektif Corrective Maintenance.
Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Perawatan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
korektif termasuk dalam cara perawatan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam perawatan ini dapat mengadakan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problema yang merugikan untuk mencapai kondisi
operasi yang lebih ekonomis.
c. Perawatan Berjalan Running Maintenance.
Perawatan yang dilakukan pada saat fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan ini termasuk cara perawatan yang direncanakan
untuk diterapkan pada peralatan dalam keadaan operasi. Perawatan dalam kondisi berjalan diterapkan pada mesin-mesin yang harus
beroperasi terus menerus dalam proses produksi. Kegiatan perawatan monitoring secara aktif. Diharapkan dari hasil dari perbaikan yang dilakukan
secara cepat dan terencana ini dapat menjamin kondisi proses produksi tanpa adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan.
d. Perawatan Prediktif Predictive Maintenance
Perawatan prediktif dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indera atau dengan alat- alat monitor canggih.
Teknik-teknik dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
cepat dan tepat. Perawatan dengan sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa melakukan
pembongkaran total untuk menganalisisnya
e. Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan Breakdown Maintenance
Perawatan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
Beberapa peralatan pabrik yang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah dari proses yang lainnya, tidak akan langsung mempengaruhi seluruh proses
produksi apabila terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan perawatan, karena biaya perawatan lebih besar daripada biaya
kerusakannya. Dalam kondisi khusus ini peralatan dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan, sehingga waktu untuk produksi tidak berkurang.
Penerapan sistem perawatan ini dilakukan pada mesin-mesin industri yang ringan, apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki dengan cepat.
f. Perawatan Darurat Emergency Maintenance
Perbaikan yang segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tak terduga. Perawatan darurat ini termasuk cara perawatan yang tidak
direncanakan. unplanned maintenance. Gambaran hubungan masing-masing perawatan terlihat pada Gambar 2.2
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
PERAWATAN
PERAWATAN TAK DIRENCANAKAN
PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN
Perawatan Preventif
Perawatan korektif
Emergency Maintenance
Breakdown Maintenance
Shut-Down Maintenance
Running maintenance
Gambar 3.2. Hubungan Antara Berbagai Bentuk Perawatan
3.1.4.1. Perawatan Korektif Corrective Maintenance
Perawatan korektif di dalam buku “Maintanability, Maintenance and Reliability for Engineers”Dhillon,B.S.2006, diasumsikan bahwa perawatan
korektif dapat dilaksanakan dengan lima langkah berikut, yaitu : 1.
Mengenalmengetahui penyebab kegagalan failure recognition 2.
Lokasi kegagalan failure location 3.
Mendiagnosa peralatan atau unit-unit yang gagal diagnosis within the equipment or item
4. Mengganti atau memperbaiki bagian yang gagal failed part replacement or
repair 5.
Mengembalikan sistem ke kondisi menjalankan tugasnya kembali return system to service
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
3.1.4.2. Perawatan Preventif Preventive Maintenance
Program perawatan preventif dapat dikerjakan secara efektif dalam waktu yang singkat dengan mengikuti lima langkah berikut
5
1. Identifikasi dan pemilihan area
, yaitu:
2. Menentukan pokok-pokok kebutuhan dari perawatan preventif
3. Memeriksa frekuensi kerja unit
4. Mempersiapkan penugasan dari perawatan preventif
5. Menjadwalkan penugasan dari perawatan preventif
6. Memperluas ruang lingkup program perawatan preventif ke area lain yang
membutuhkannya Adapun manfaat perawatan preventif preventive maintenance yaitu :
1. Menghemat pengeluaran uang
2. Menghemat waktu
3. Meningkatkan performansi
3.1.5. Aspek-aspek Rancangan Perawatan