Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
1.2. Rumusan Permasalahan
Dalam penelitian ini yang diangkat menjadi permasalahan adalah mengenai masalah maintenance yaitu tindakan perawatan mesin produksi perusahaan yang
masih terpaku pada sistem corrective maintenance. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dianalisis metode maintenance berdasarkan preventive
maintenance system yang dapat memberikan biaya perawatan yang minimum dengan jadwal perawatan yang optimum dengan cara membandingkan biaya
maintenance antara desain preventive maintenance dan desain preventive modularity maintenance terhadap desain awal perusahaan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1.
Mendapatkan perbandingan biaya maintenance antara desain yang selama ini digunakan perusahaan, desain preventive maintenance dan desain preventive
maintenance yang telah menggunakan modularity 2.
Mendapatkan model aplikasi preventive maintenance yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaan
3. Mendapatkan jadwal preventive maintenance yang optimum.
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.
Bagi penulis, yakni dapat menjadi sarana pembelajaran dan pematangan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama menjalani perkuliahan. Selain itu
Erna Rutiah Novarina : Sistem Perawatan Berbasis Pencegahan Menurut Rancangan Modularity Task Dalam Upaya Penurunan Biaya Perawatan Pada PT. Cakra Compact Alumunium Industries, 2010.
juga, penulis dapat melihat dan menerapkan secara nyata suatu konsep ilmu di lapangan kerja nyata.
2. Bagi Departemen, yakni dapat menjadi literatur yang akan semakin
memperkaya penerapan ilmu keteknik-industrian di lapangan kerja nyata serta menjadi bahan literatur bagi penelitian oleh departemen maupun mahasiswa di
kemudian hari 3.
Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai masukan dalam hal : a.
Dapat merumuskan suatu prosedur penentuan interval waktu penggantian komponen yang optimal sehingga terhentinya proses produksi pembuatan
alumunium karena adanya komponen mesin yang rusak dapat diminimisasi.
b. Dapat mengurangi biaya perawatan mesin produksi perusahaan yang dapat
merugikan perusahaan dari segi biaya pengeluaran perusahaan. c.
Dapat melacak kemungkinan kondisi kerusakan mesin untuk masa yang akan datang sehingga memungkinkannya melakukan rencana persiapan
dalam mengantisipasi kerusakan mesin ini.
1.4. Batasan Permasalahan dan Asumsi