Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

untuk menentukan kuantitas barang milik perusahaan yang ada di tangan secara jelas, pada interval waktu yang tetap Reid dan Sanders; 2005: 444. Interval pemesanan dapat berupa periode apapun yang diinginkan baik itu setiap akhir bulan, akhir pekan, ataupun setiap pagi hari. Interval pemesanan apapun yang dipilih akan memerlukan target stock level atau Target Inventory Level yang sesuai. Sistem akan bekerja dengan menganalisis jumlah persediaan yang ada ketika suatu pemesanan barang akan dilakukan dan memesan jumlah yang akan membawa jumlah persediaan total pada jumlah yang diinginkan.

2.7. Penelitian Terdahulu

Tamarinda 2005 melakukan penelitian mengenai “Manajemen Kendali Mutu dan Optimalisasi Persediaan Sayur dan Buah Segar di Supermarket Matahari Mal Depok”. Penelitian ini memadukan analisis manajemen kendali mutu melalui brainstorming, diagram sebab akibat, dan control chart, untuk membantu menilai kinerja dari persediaan. Model persediaan yang digunakan adalah single period model dan periodic review system yang diujikan kepada beberapa jenis buah dan sayur segar dengan tingkat penjualan tertinggi. Jenis buah dan sayur segar yang menjadi objek penelitian adalah pisang Cavendish, lengkeng, jeruk medan, tomat, dan wortel impor. Hasil analisis pengendalian persediaan adalah model periodic review system memberikan hasil yang terbaik yaitu total biaya persediaan paling minimum dibandingkan single period model dan metode perusahaan. Hasil ini berlaku pada seluruh objek yang diteliti. 34 Mariyam 2008 melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengendalian Bahan Baku Kedelai pada Koperasi Produksi Tahu di Kampung Iwul Parung, Bogor”. Model yang digunakan untuk menganalisis pengendalian persediaan adalah Lot for Lot, Part Period Balancing, Economic Order Quantity, dan Period Order Quantity. Hasil analisis pengendalian persediaan dengan menggunakan model – model persediaan tersebut adalah model Lot for Lot atau LFL memberikan penghematan pada semua kriteria biaya kecuali biaya pemesanan bahan baku. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu adalah jika Mariyam 2008 menerapkan seluruh model persediaan tersebut hanya pada satu produk saja, yaitu kedelai, sedangkan Tamarinda 2005 menguji beberapa jenis buah dan sayur dengan kriteria best seller atau memiliki tingkat penjualan tertinggi, yaitu pisang Cavendish, lengkeng, jeruk medan, tomat, dan wortel impor. Tamarinda 2005 juga menggunakan analisis pengendalian mutu untuk membantu menilai kinerja persediaan. Penelitian yang dilakukan penulis menerapkan seluruh model pengendalian tingkat persediaan pada beberapa jenis buah segar yang sebelumnya telah diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu untuk mengetahui model persediaan mana yang memberikan total biaya persediaan yang paling minimum untuk setiap jenis buah tersebut. Jenis – jenis buah segar yang dipilih diasumsikan dapat mewakili dari kelompok buah yang telah terklasifikasi berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Model pengendalian tingkat persediaan yang menghasilkan total biaya persediaan yang paling minimum untuk 35 setiap jenis buah yang diuji, diasumsikan dapat diterapkan untuk seluruh jenis buah sesuai dengan asal kelompok jenis buah yang diuji. 2.8. Kerangka Pemikiran Konseptual Kegiatan utama di dalam bisnis eceran adalah membeli barang atau produk dan mendistribusikan atau menjualnya kembali dengan atau tanpa melalui proses produksi atau pengolahan lebih lanjut. Fungsi persediaan memiliki peranan yang sangat penting dalam kelancaran usaha karena berhubungan dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sebagai penyedia barang konsumsi masyarakat. Manajemen persediaan yang baik jelas dibutuhkan Toko Raja Buah Segar untuk memastikan fungsi persediaan berjalan dengan optimal. Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan manajemen persediaan, diantaranya adalah permintaan pasar, karakteristik produk yang dalam penelitian ini yaitu berupa buah segar, dan biaya yang timbul dari persediaan. Beragamnya jenis buah yang ditawarkan dijual oleh Toko Raja Buah Segar menjadi suatu tantangan dalam pengendalian persediaan, dimana tidak semua jenis buah tersebut dapat diperlakukan secara sama. Pengendalian persediaan akan lebih mudah dengan mengklasifikasikan seluruh jenis buah tersebut ke dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan terkait aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen persediaan. Kriteria yang dimaksud antara lain adalah dan pola permintaan pasar, ketersediaan buah musiman atau sepanjang tahun, daya simpan, dan perlakuan khusus pasca panen curah atau dikemas, pengupasan, dan pengecilan ukuran. 36 Buah yang telah dikelompokan akan dianalisis dengan beberapa model pengendalian persediaan yaitu Economic Order Quantity EOQ, Continuous Review System, Lot for Lot LFL, Part Period Balancing PPB, Period Order Quantity POQ, Single Period Model, dan Periodic Review System. Jenis buah yang akan dianalisis hanya satu jenis buah dengan tingkat penjualan tertinggi dari setiap kelompok buah dengan asumsi bahwa jenis buah tersebut memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap laba dibandingkan jenis buah lain dengan tingkat penjualan yang lebih rendah. Jenis buah tersebut diasumsikan dapat mewakili seluruh jenis buah lain di dalam kelompok yang sama. Model pengendalian persediaan yang memberikan total biaya persediaan yang paling rendah untuk masing - masing jenis buah yang dianalisis merupakan model yang akan dipilih sebagai alternatif dalam sistem pengendalian persediaan untuk setiap kelompok buah yang telah diwakilkan. Berikut bagan dari kerangka pemikiran konseptual. 37 Permintaan Buah Segar Biaya Persediaan Pola 1. Biaya Pemesanan 2. Biaya penyimpanan 3 Biaya Kekurangan 1. Pola Panen musiman sepanjang tahun 2. Daya Simpan 3. Kebutuhan Perlakuan Pasca Panen pengemasan, pengupasan, pengecilan ukuran Kelompok Jenis – jenis Buah Karakteristik Buah Manajemen Pengendalian Persediaan Buah Segar CV. RAJA BUAH SEGAR Analisis Pengendalian Persediaan 1. Economic Order Quantity 2. Single Period Model 3. Continuous Review System 4. Periodic Review System 5. Lot for Lot 6. Part Period Balancing 7. Period Order Quantity Alternatif Rancangan Sistem Pengendalian Persediaan Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja purposive, yaitu pada Toko Raja Buah Segar yang berlokasi di Jl. Panjang Arteri Kelapa Dua No. 60 Jakarta Barat. Penentuan tempat dilakukan dengan pertimbangan bahwa Toko Raja Buah Segar merupakan salah satu usaha retail yang berfokus pada pemasaran buah – buahan dan sayuran segar baik produk lokal maupun produk impor dengan akses data yang lebih terbuka untuk melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010. 3.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan di dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan, serta data – data atau dokumen – dokumen perusahaan. Data sekunder melengkapi data primer dan diperoleh dari kumpulan literatur berupa buku teks, skripsi, jurnal, maupun literatur lainnya yang dianggap relevan. 3.3. Teknik Pengambilan Sampel Setiap jenis buah – buahan segar yang dijual oleh pihak Toko Raja Buah Segar pada tahun 2009 akan menjadi sampel yang diteliti untuk diklasifikasikan menjadi kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Model pengendalian tingkat persediaan akan diujikan pada jenis buah dengan tingkat