Metode Penentuan Tingkat Persediaan Buah Segar

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Sistem Pengendalian Persediaan Buah Segar pada Toko Raja Buah

Segar Berikut ini akan dijelaskan gambaran umum dari sistem pengendalian persediaan buah segar yang selama ini diterapkan oleh Toko Raja Buah Segar, yaitu mengenai metode yang digunakan untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dimiliki dan mekanisme pemesanan dan penerimaan buah Segar.

5.1.1. Metode Penentuan Tingkat Persediaan Buah Segar

Toko Raja Buah Segar selama ini belum menggunakan metode atau cara perhitungan tertentu dalam menentukan tingkat persediaan yang harus dimiliki atau yang harus dipesan kepada pihak supplier. Tingkat pesanan suatu jenis buah ditentukan berdasarkan penilaian oleh supervisor dan kepala atau wakil kepala divisi pergudangan buah atas tingkat persediaan yang dimiliki. Tingkat persediaan dianggap kurang atau harus ditambah melalui pemesanan ulang jika secara kasat mata visual terlihat sedikit jumlahnya baik pada area penjualan maupun gudang penyimpanan. Toko Raja Buah Segar belum memiliki suatu tolak ukur atau batas tertentu kapan harus melakukan pemesanan. Penentuan besarnya tingkat persediaan yang harus dimiliki dan yang akan dipesan hanya berdasarkan intuisi serta pengalaman karyawan yang membuat perkiraan penjualan beberapa hari kedepan. Hal lain yang terkadang mempengaruhi penentuan besarnya tingkat persediaan adalah kebijakan dari pemilik. Suatu jenis buah yang merupakan salah satu jenis buah dengan tingkat penjualan tertinggi biasanya akan diinstruksikan untuk disediakan dalam jumlah yang relatif besar. Hal sebaliknya adalah buah yang sulit terjual atau tingkat penjualannya rendah akan diinstruksikan untuk disediakan dalam jumlah yang kecil atau bahkan tidak disediakan untuk sementara waktu. Kondisi seperti ini bisa jadi menguntungkan, namun juga dapat merugikan jika perkiraan yang dibuat meleset jauh dari kenyataan yang terjadi. Kondisi aktual ini dapat menyebabkan frekuensi pemesanan dan besarnya pesanan menjadi tidak terencana dengan baik. Buah dengan frekuensi pemesanan yang besar dan besarnya pesanan yang tidak diperhitungkan secara jelas dan relatif besar pada setiap pemesanan dapat mengakibatkan penumpukkan persediaan. Penumpukkan persediaan akibat tingkat persediaan yang melebihi tingkat permintaan dapat memberikan efek yang negatif bagi perusahaan, salah satunya adalah kerugian akibat besarnya tingkat kerusakan buah yang terjadi. Buah Durian Monthong menjadi jenis buah yang memiliki tingkat kerusakan terbesar sepanjang tahun 2009, yaitu sebesar 45. Hal ini jelas menjadi suatu kerugian yang sangat besar mengingat Durian Monthong merupakan jenis buah dengan tingkat penjualan tertinggi. Buah Plum Puot pada tahun 2009 hanya tersedia pada periode Mei sampai dengan Agustus, namun tingkat kerusakan sangat fluktuatif sepanjang periode tersebut. Tingkat kerusakan pada bulan Mei sebesar 8, bulan Juni sebesar 19, bulan Juli sebesar 3, dan bulan Agustus sebesar 88. Tingkat kerusakan Durian Monthong dan Plum Pluot mengindikasikan adanya suatu kesalahan dalam pengendalian tingkat persediaan. 69 Tingkat kerusakan dari beberapa jenis buah dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 1. Besarnya tingkat kerusakan buah akan berbanding lurus dengan besarnya kerugian yang dialami. Kerugian besar yang terus – menerus terjadi dapat melemahkan daya saing dari Toko Raja Buah Segar. Tingkat kerusakan buah dapat ditekan jika Toko Raja Buah Segar dapat menentukan dengan jelas tingkat persediaan yang harus dimiliki, kapan harus dilakukan pemesanan, dan berapa banyak yang harus dipesan. Hal inilah yang belum mampu mereka lakukan di dalam sistem pengendalian persediaan yang mereka terapkan.

5.1.2. Mekanisme Pemesanan dan Penerimaan Buah Segar