pemotongan bagian yang cacat atau rusak, dan curing. Perlakuan pasca panen juga terbagi menjadi beberapa perlakuan seperti pembersihan, sortasi dan grading,
pengecilan ukuran, waxing, dan curing Dewi; 2008: 12.
2.2.1. Pembersihan
Pembersihan atau sering disebut juga pencucian menurut Dewi 2008: 14 bertujuan untuk menghilangkan kontaminan baik yang menghasilkan tingkat
resiko dari ringan sampai berat terhadap konsumennya. Kontaminan yang dimaksud meliputi:
1. Bagian tanaman seperti daun, ranting, dan cabang. 2. Tanah, pasir, dan bahan logam yang berasal dari lahan pertanian
3. Kotoran hewan, rambut, dan sejenisnya. 4. Serangga dan telurnya.
5. Pestisida dan pupuk. 6. Minyak mineral.
7. Mikroba dan toksin. Zulkarnain 2009: 183 menjelaskan bahwa pencucian juga berguna untuk
meningkatkan nilai tambah dari produk sebelum dipasarkan. Pencucian buah dapat dilakukan dengan menggunakan air, sikat, maupun deterjen NaOH 0,35
dan klorin dengan kandungan kurang dari 50 ppm Khomsan, dkk; 2004: 97. 2.2.2.
Pengeringan
Sediaoetomo 2004: 4 - 5 menjelaskan bahwa kadar air yang tinggi pada saat panen memungkinkan berlangsungnya berbagai proses kerusakan. Kadar air
10
yang rendah dapat menurunkan proses metabolik yang masih terjadi pada produk yang telah dipanen. Hasil panen harus diusahakan dapat dikeringkan menurut
persyaratan tertentu agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa menjadi rusak. Kadar air yang rendah juga dapat meringankan biaya
pengangkutan jika biaya tersebut turut dihitung berdasarkan berat bahan yang diangkut.
2.2.3. Sortasi
Sortasi menurut Dewi 2008: 21 - 22 adalah suatu proses pemisahan bahan hasil pertanian yang sudah bersih menjadi berbagai fraksi kualitas atas
dasar bentuk, ukuran, densitas, tekstur, dan warna. Tujuan dari dilakukannya sortasi adalah:
1. Mendapatkan kualitas yang baik dan seragam. 2. Memberikan standarisasi untuk perbaikan cara – cara pengolahan.
3. Memberikan kualitas pada konsumen sehingga mempunyai nilai ekonomis yang sesuai dengan kualitasnya.
Sortasi dapat dilakukan secara manual maupun mekanis. Sortasi manual
dilakukan dengan tenaga manusia dimana sortasi lebih bersifat visual mengandalkan penglihatan operator sehingga ruangan sortasi harus bersih dan
terang, serta tenaga sortasi yang terampil dan terlatih. Sortasi mekanis dilakukan dengan menggunakan alat, cara ini umumnya dilakukan untuk kapasitas produksi
yang besar dan kontinyu.
11
2.2.4. Grading