Analisis Biaya Persediaan Single Period Model Analisis Biaya Persediaan Periodic Review System

puasa atau bulan Ramadhan saat umat muslim menjalankan ibadah puasa, sehingga membuat Toko Raja Buah Segar tidak banyak melakukan pemesanan. Keputusan pembelian ini sejalan dengan yang dijelaskan oleh Ma’arif dan Tanjung 2003: 278 bahwa sifat dari barang yang disediakan menjadi faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat persediaan yang dimiiki. Tabel 6. juga menunjukkan hubungan antara frekuensi pemesanan yang berbanding lurus dengan total biaya persediaan, yaitu semakin besar frekuensi pemesanan yang dilakukan, maka semakin besar total biaya persediaan yang harus dikeluarkan.

5.2.3.2. Analisis Biaya Persediaan Single Period Model

Perhitungan total biaya persediaan single period model dapat dilihat pada Tabel 7. Frekuensi pemesanan dalam analisis single period model sama dengan jumlah hari penjualan untuk masing – masing produk. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa pemesanan akan dilakukan setiap hari selama periode penjualan. Tabel 7. menunjukkan frekuensi pemesanan terbesar yang juga menyebabkan biaya persediaan paling besar dimiliki oleh semangka merah, dengan frekuensi pemesanan sebesar 363 kali dan total biaya persediaan sebesar Rp 6,534,000. Besarnya frekuensi pemesanan semangka merah disebabkan oleh ketersediaan semangka merah sepanjang tahun dan tingkat permintaan yang relatif tinggi dengan rata – rata permintaan per hari sebesar 27.02 Kg Tabel 3. 93 Tabel 7. Perhitungan Total Biaya Persediaan Single Period Model Biaya Pemesanan Rp Frekuensi Pemesanan Total Biaya Rp No. Jenis Produk 1 2 3=1x2 1 Mangga Gincu Super 18,000 219 3,942,000 2 Mangga Harum Manis 18,000 129 2,322,000 3 Salak Pondoh 18,000 349 6,282,000 4 Pisang Cavendish 18,000 285 5,130,000 5 Semangka Merah 18,000 363 6,534,000 6 Alpukat Mentega 18,000 278 5,004,000 7 Durian Monthong 18,000 204 3,672,000 8 Anggur Autumn Royal 18,000 313 5,634,000 9 Jeruk Ponkam 18,000 203 3,654,000 10 Kurma Medjol USA 18,000 89 1,602,000 11 Cherry Merah 18,000 110 1,980,000 12 Lengkeng Bangkok 18,000 338 6,084,000 13 Apel Fuji Yoyo Blush 18,000 246 4,428,000 Tabel 7. juga menunjukkan hubungan antara frekuensi pemesanan yang berbanding lurus dengan total biaya persediaan sama halnya seperti yang ditunjukkan di dalam Tabel 6.

5.2.3.3. Analisis Biaya Persediaan Periodic Review System

Hasil perhitungan total biaya persediaan periodic review system untuk seluruh periode pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 8. Frekuensi pemesanan yang digunakan dalam perhitungan total biaya persediaan periodic review system untuk setiap periode pemeriksaan dihitung berdasarkan jumlah hari penjualan untuk masing – masing jenis buah yang dibagi panjang periode pemeriksaan. Perhitungan frekuensi pemesanan untuk semua periode pemeriksaan dapat dilihat 94 pada Lampiran 9. dan perhitungan total biaya persediaan periodic review system secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10. Tabel 8. Hasil Perhitungan Total Biaya Persediaan Periodic Review System dalam ribuan Total Biaya Rp Jenis Produk T 2 T 3 T 5 T 6 T 9 T 10 T 11 T 12 T 14 Mangga Gincu Super 1,980 1,314 - - - - - - - Mangga Harum Manis 1,170 774 - - - - - - - Salak Pondoh 3,150 2,088 - - - - - - - Pisang Cavendish 2,574 1,710 - - - - - - - Semangka Merah 3,276 2,178 1,314 1,098 - - - - - Alpukat Mentega 2,502, 1,674 1,008 828 - - - - - Durian Monthong 1,836 1,224 - - - - - - - Anggur Autumn Royal 2,826 1,872 1,134 936 - - - - - Jeruk Ponkam 1,836 1,224 738 612 - - - - - Kurma Medjol USA 810 540 324 270 180 162 144 126 108 Cherry Merah 990 666 - - - - - - - Lengkeng Bangkok 3,042 2,034 1,224 1,008 - - - - - Apel Fuji Yoyo Blush 2,214 1,476 882 738 - - - - - Tabel 8. menunjukkan bahwa semakin panjang periode pemeriksaan, maka semakin kecil biaya yang harus dikeluarkan, namun Lampiran 10. menunjukkan secara lebih jelas hubungan antara panjang periode pemesanan dengan besarnya frekuensi pesanan dan total biaya persediaan. Frekuensi pemesanan memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan total biaya persediaan, namun keduanya baik secara parsial maupun secara agregat memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan panjang periode pemeriksaan. 95 Perhitungan biaya persediaan Semangka Merah dapat memperlihatkan hubungan tersebut secara jelas, dimana semakin panjang periode pemeriksaan, maka semakin kecil frekuensi pemesanan dan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan. Semangka Merah sendiri memang merupakan jenis buah yang memiliki total biaya persediaan yang terbesar karena selalu tersedia sepanjang tahun dengan hari penjualan yang terpanjang yaitu selama 363 hari Lampiran 9 sehingga frekuensi pemesanannya lebih besar dibanding jenis buah yang lainnya. Frekuensi pemesanan Semangka Merah pada periode pemeriksaan 2 hari adalah sebesar 182 kali Lampiran 9 dengan total biaya persediaan sebesar Rp 3,276,000. Frekuensi pemesanan Semangka Merah menurun pada periode pemeriksaan 3 hari, 5 hari, dan 6 hari yaitu secara berurutan menjadi 121 kali, 73 kali, dan 61 kali, sehingga total biaya persediaan juga turut menurun menjadi Rp 2,178,000 untuk periode pemeriksaan 3 hari, Rp 1,314,000 untuk periode pemeriksaan 5 hari, dan Rp 1,098,000 untuk periode pemeriksaan 6 hari.

5.2.3.4. Analisis Perbandingan Biaya Persediaan