Analisis Model Persediaan Probabilistik

Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut: Dimana: POQ = period order quantity S = biaya pemesanan D = rata – rata kebutuhan H = biaya penyimpanan Keunggulan kebijakan POQ dibandingkan kebijakan EOQ adalah dalam mengurangi biaya penyimpanan bahan baku bila kebutuhan tidak seragam, karena dengan POQ, bahan baku yang berlebih dapat dihindari.

3.5.2.2. Analisis Model Persediaan Probabilistik

Model persediaan probabilistik yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dalam penelitian ini adalah: 1. Single Period Model Rangkuti 2007: 104 – 105 menjelaskan bahwa analisis single period model umumnya difokuskan pada dua jenis biaya yaitu biaya akibat kehilangan penjualan dan biaya ekses. Pada umumnya, kehilangan penjualan adalah laba yang tidak realistis per unitnya, yaitu: C shortage = Cs = pendapatan per unit – biaya per unit 51 Biaya ekses adalah biaya yang ditimbulkan akibat masih adanya barang yang tersisa dalam suatu periode. Biaya ekses dapat dihitung melalui: C ekses = Ce = biaya per unit – nilai salvage per unit Timbulnya biaya – biaya akibat barang – barang sisa, maka salvage akan negatif sehingga dapat mengakibatkan peningkatan biaya ekses per unit. Tujuan model ini adalah mengidentifikasi kuantitas pesanan atau tingkat persediaan yang dapat meminimalkan ekses jangka panjang dan biaya kehilangan penjualan. Biaya kehilangan penjualan dan biaya ekses digunakan untuk mengetahui rasio tingkat pelayanan. Tingkat pelayanan merupakan pendekatan perhitungan untuk mendapatkan tingkat persediaan yang optimal. Tingkat pelayanan atau sevice level SL adalah kemungkinan bahwa permintaan kemungkinan tidak akan melebihi tingkat persediaan dan perhitungan tingkat pelayanan ini merupakan kunci untuk menentukan tingkat persediaan yang optimal So Stevenson; 2005: 514. Tingkat pelayanan dapat dihitung dengan rumus: Cs SL = Cs + Ce Tingkat persediaan optimal So pada tingkat pelayanan yang diinginkan SL dapat dicari dengan menggunakan rumus: So = Permintaan rata – rata + ZSL x Z pemintaan 2. Periodic Review System Reid dan Sanders 2005: 444 menjelaskan analisis persediaan periodic review system memerlukan adanya pemeriksaan dan pengisian kembali persediaan di Toko Raja Buah Segar secara berkala dalam hitungan hari sesuai dengan masa 52 simpan optimal rata – rata buah yang layak jual. Jangka waktu pemeriksaan dan pengisian kembali persediaan T didasarkan pada asumsi daya simpan optimal suatu jenis buah tanpa harus beresiko mengalami kerusakan pada masa penyimpanan. Jarak waktu antara waktu pemesanan dan penerimaan barang biasanya tidak menyebabkan Toko Raja Buah Segar mengalami kehilangan penjualan karena pemesanan biasanya dilakukan pada malam hari dan pemasok akan datang pada keesokan harinya saat toko akan beroperasi, dengan demikian waktu tenggang L diasumsikan nol 0. Berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan, maka perhitungan untuk mendapatkan target tingkat persediaan atau target inventory level TI dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: TI = d T + L + SS Dimana: TI = Target Inventory Level d = rata – rata permintaan per periode T = review period L = lead time SS = safety stock Safety stock atau persediaan pengaman, dihitung sebagai berikut: SS = z T+L Dimana: z = standar deviasi RP+L = standar deviasi dari permintaan selama pengulangan periode dan lead time dan di hitung sebagai berikut: 53 RP+L = Dimana: t = standar deviasi permintaan selama interval t Menghitung kuantitas pemesanan untuk pengisian kembali, menggunakan rumus berikut: Q = TI – OH Dimana: Q = kuantitas pemesanan untuk pengisian kembali TI = Target Inventory Level OH = kuantitas persediaan di tangan

3.6. Definisi Operasional