Setup peralatan Penelitian pengembangan proses

Penelitian menggunakan asam oleat dioptimasikan menggunakan variabel dan level desain eksperimen yang sama dengan sintesis lauroil-dietanolamida yang diberikan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.3. Asam oleat digunakan sebagai sumber asam lemak dengan dua pertimbangan, pertama asam oleat terdapat dalam jumlah besar di Indonesia yaitu dari turunan minyak kelapa sawit, dan kedua, wujud asam oleat yang cair menyebabkan asam oleat mudah diinkorporasikan ke dalam suatu produk yang berbentuk cairan. d Pembesaran skala menggunakan bioreaktor dan recoveri enzim Penggunaan bioreaktor bertujuan untuk mengamati sintesis alkanolamida pada skala yang lebih besar, sementara recoveri enzim bertujuan untuk mengamati kinerja enzim jika digunakan secara berulang. Penelitian dilakukan pada waktu reaksi dan jenis enzim terbaik dari 3.2.1.2.a serta konsentrasi enzim, rasio mol substrat dan temperatur terbaik dari 3.2.2.2. Rentang variabel yang digunakan pada penelitian diberikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Rentang perubahan variabel operasi Variabel Rentang Jenis pengaduk Turbin A dan Turbin B Kecepatan pengaduk 150 dan 250 rpm Penggunaan kembali enzim 1 – 4 kali

3.2.3.3 Setup peralatan

Peralatan yang digunakan pada pengamatan penambahan amina bertahap, penggunaan asam oleat dan kondisi tanpa pelarut adalah sebagaimana setup peralatan subbab 3.2.1.3. Pengamatan pembesaran skala dan recoveri enzim dilakukan dalam satu unit reaktor berpengaduk multi-tahap. Skema reaktor berpengaduk multi-tahap dan jenis turbin yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 3.7. Kecepatan pengaduk dirancang 150 dan 250 rpm, dengan tujuan agar pengaliran dalam suatu bejana adalah pengaliran jenis transisi. Diharapkan pada pengaliran jenis transisi pengadukan yang diberikan tidak merusak biokatalis. Hubungan antara kecepatan pengadukan dengan jenis aliran dinyatakan dengan bilangan Reynolds agitasi, dimana pada 10 Rea 10.000 aliran disekitar pengaduk adalah jenis aliran transisi Geankoplis, 2003. Gambar 3.7 Skema Reaktor Berpengaduk Multi-tahap dan Jenis-jenis Turbin yang Digunakan dalam Sintesis Bilangan Reynolds agitasi untuk putaran motor 150 rpm: 1618 000187 , 783 , 68 5 , 2 001769 , . . 2 = = = μ ρ n Da R ea Bilangan Reynolds agitasi untuk putaran motor 250 rpm: 2697 000187 , 783 , 68 167 , 4 001769 , . . 2 = = = μ ρ n Da R ea Nilai Da=1,3 cm 0,04 ft ; μ = 278 cP 0,000187 lbft.dt ; ρ = 1,102 kgm 3 68,783 lbft 3 . Keterangan Gambar : 1 Motor pengaduk 2 Kolom kaca 3 Poros 4 Impeler turbin Keterangan Dimensi Kolom : Dt = 38 mm Da = 0,5 Dt = 19 mm W = 0,2 Da = 3,8 mm C = 13 Dt = 12,7 mm Da Z 2Da Dirancang Z= 30 mm H total = 300 mm W Dt Da C Z H 1 2 3 4 Jenis A Jenis B Satu unit kolom kaca dan impeler jenis turbin bersusun dipasang pada pertengahan kolom yang dihubungkan dengan motor pengaduk pada satu buah poros. Pengaduk Impeler dihubungkan dengan motor pengaduk menggunakan satu buah poros. Impeler jenis turbin dipilih karena dapat bekerja pada rentang viskositas yang cukup luas dan sangat sesuai untuk mensuspensikan padatan Geankoplis, 2003. Dua jenis turbin berdaun dua di pilih yaitu turbin lurus jenis A dan turbin lengkung 45 jenis B. Kolom bioreaktor diletakkan di dalam penangas minyak dan campuran reaksi di dalam kolom dipanaskan menggunakan hot plate pada suhu minyak 55 o C.

3.2.3.4 Sintesis alkanolamida