Penentuan rasio pelarut Penentuan konsentrasi enzim

Gambar 4.4 Penentuan Jenis Pelarut pada Sintesis Lauroil- N-metil glukamida dari AL+MGL Rasio MGL:AL 2:1, Konsentrasi Novozym 10 b:b AL, T=30 o C, t = 24 jam Pengamatan yang sama juga diperoleh Bouquet, dkk. 1999 pada sintesis α- butil glukosida menggunakan lipase dalam pelarut organik tert-amil alkohol. Diamati bahwa tert-amil alkohol merupakan pelarut yang inert dan sesuai untuk digunakan karena dapat melarutkan baik substrat asil maupun alkohol.

4.1.4 Penentuan rasio pelarut

Penggunaan rasio pelarut yang tepat dapat meningkatkan kehomogenan substrat, memberikan pengaruh positif terhadap kinerja enzim dan pada akhirnya diharapkan dapat memberikan perolehan produk yang baik. Penelitian penentuan rasio pelarut diamati pada rasio n-heksan:asam laurat sebesar 1:1, 2:1, 3:1, 4:1 vb. a Sintesis lauroil-dietanolamida Hasil percobaan pada Gambar 4.5, yaitu pengamatan sintesis lauroil- dietanolamida, menunjukkan bahwa rasio pelarut terhadap asam laurat sebesar 2:1 v:b memberikan perfoma terbaik. b Sintesis lauroil-N-metil glukamida Hasil penentuan rasio pelarut yang optimum pada sintesis lauroil-N-metil glukamida ditunjukkan pada Gambar 4.6. Dari gambar tersebut diperoleh bahwa pada rasio 1:1 dan 1:2, konversi asam lemak yang diperoleh masih di bawah 40. Pada rasio 42.20 32.77 40.22 43.24 10 20 30 40 50 nhek s a n is opr opanol ter tbutanol ter tami l al k ohol Jen is P e lar u t Konversi 1:3 konversi mencapai 45 pada sintesis lauroil-N-metil glukamida selama 48 jam dan temperatur 30 o C. Gambar 4.5 Penentuan Rasio Pelarut n-heksan:AL pada Sintesis Lauroil- dietanolamida dari AL+DEA Pelarut n-heksan, Konsentrasi Novozym 10 b:b AL, T=30 o C, t = 24 jam Gambar 4.6. Penentuan Rasio Pelarut tert-amil alkohol:AL pada Sintesis Lauroil-N-metil glukamida dari AL+MGL Pelarut tert-amil alkohol, Konsentrasi Novozym 10 b:b AL, T=30 o C, t = 24 jam 44.5 51 40.2 45 10 20 30 40 50 60 70 1:1 2:1 3:1 4:1 Rasi o P e la ru t Konversi 38.72 39.18 45.92 37.29 10 20 30 40 50 60 1:1 2:1 3:1 4:1 R asi o P el ar u t Konversi Kelihatannya pada rasio 1:1 dan 1:2 jumlah pelarut yang ada belum cukup untuk melarutkan substrat dengan sempurna. Pada rasio 1:4, pelarut yang tersedia sudah berlebih sehingga pelarut tert-amil alkohol justru mengambil air esensial yang diperlukan enzim untuk menjaga keaktifannya sehingga konversi asam lemak menjadi rendah.

4.1.5 Penentuan konsentrasi enzim

Pengamatan pengaruh konsentrasi enzim pada amidasi asam laurat dengan menggunakan enzim terimobilisasi dari Novozym 435 ® dilakukan pada 5 level konsentrasi enzim b:b asam laurat yaitu 6, 8, 10, 12 dan 14. a Sintesis lauroil-dietanolamida Hasil pengamatan penentuan konsentrasi enzim diamati pada Gambar 4.7. Terlihat bahwa perolehan produk terbaik terdapat pada konsentrasi 10. dan aktifitas enzim mengalami penurunan pada konsentrasi enzim yang lebih tinggi. Hal ini menggambarkan adanya batasan aktifitas enzim, karena terbatasnya substrat yang tersedia. Gambar 4.7 Pengaruh Konsentrasi Novozym pada Sintesis Lauroil- dietanolamida dari AL+DEA Rasio DEA:AL 2:1, Pelarut n-heksan, T=30 o C, t = 24 jam 52.15 60.62 64.33 57.16 52.14 10 20 30 40 50 60 70 80 6 8 10 12 14 Konsentrasi Novozym bb asam laurat K o n ver si b Sintesis lauroil-N-metil glukamida Pengaruh konsentrasi Novozym pada reaksi antara asam laurat dengan N-metil glukamina ditunjukkan pada Gambar 4.8. Secara keseluruhan diamati bahwa persen konversi asam laurat akan sedikit meningkat dengan bertambahnya jumlah enzim yang digunakan. Penelitian oleh Torres dan Otero 2001 juga menunjukkan bahwa penggunaan sejumlah besar enzim sebagai biokatalis akan meningkatkan jumlah donor asil yang membentuk kompleks asil-enzim. Akan tetapi persen konversi asam lemak yang tertinggi tidak dijumpai pada penggunaan enzim lipase yang terbanyak. Perolehan produk terbaik terdapat pada konsentrasi 8. Hal ini berarti pada konsentrasi 8 b:b asam laurat, rasio antara substrat dan enzim yang dipilih sudah sesuai dimana penggunaan enzim lebih dari 8 tidak lagi meningkatkan konversi asam lemak karena substrat yang tersedia sudah terbatas. Gambar 4.8 Pengaruh Konsentrasi Novozym pada Sintesis Lauroil- N-metil glukamida dari AL+MGL Rasio MGL:AL 2:1, Pelarut tert-amil alkohol, T=30 o C, t = 24 jam

4.1.6 Penentuan rasio substrat alkanolamina:asam laurat a Sintesis lauroil-dietanolamida