Analisis spektrum HPLC Analisis dan Karakterisasi Produk

Pergeseran kimia pada δ = 0,9 ppm t, 3H menunjukkan tiga buah proton dari CH 3 . Untuk δ = 1,4 ppm m, 20H menunjukkan 20 buah proton pada gugus -CH 2 n . Sedangkan pergeseran kimia pada δ = 2,2 ppm t, 2H menunjukkan 2 buah proton pada gugus –CH 2 -C=O. Untuk δ = 2,8 ppm t, 2H menunjukkan 2 buah proton pada gugus - CH 2 -N. Pergeseran kimia pada δ = 3,3 ppm s, 3H menunjukkan tiga buah proton dari N-CH 3 . Untuk δ = 3,8 ppm s, 4H menunjukkan 4 buah proton pada gugus -CH. Sedangkan pergeseran kimia pada δ = 5,7 ppm s, 5H menunjukkan 5 buah proton pada gugus –OH. c Sintesis oleoil-dietanolamida Diagram spektrometer 1 H-NMR senyawa oleoil-dietanolamida ditunjukkan dalam Gambar 4.49. Dari spektrum pada Gambar 4.49 diperoleh 7 lingkungan proton pergeseran kimia, yaitu δ = 0,9 ppm t, 3H; 1,4 ppm m, 28H; 2,1 ppm t, 2H; 2,9 ppm s, 4H; 3,7 ppm m, 4H; 5,3 ppm s, 1H; dan 5,7 ppm s, 2H. Pergeseran kimia pada δ = 0,9 ppm t, 3H menunjukkan tiga buah proton dari CH 3 pada ujung rantai senyawa oleoil-dietanolamida. Untuk δ = 1,4 ppm m, 28H menunjukkan 28 buah proton pada gugus -CH 2 n - Sedangkan pergeseran kimia pada δ = 2,1 ppm t, 2H menunjukkan 2 buah proton pada gugus CH 2 -C=O. Untuk δ = 2,9 ppm s, 4H menunjukkan 4 buah proton pada gugus CH 2 -N-CH 2 . Pergeseran kimia pada δ = 3,7 ppm m, 4H menunjukkan 4 buah proton pada gugus CH 2 -OH. Pergeseran kimia pada δ = 5,3 ppm s, 1H diberikan oleh proton alilik HC=CH-. Sedangkan pergeseran kimia pada δ = 5,7 ppm s, 2H menunjukkan 2 buah proton gugus –OH pada ujung gugus oleoil-dietanolamida.

4.4.3 Analisis spektrum HPLC

Analisis HPLC dilakukan untuk mengetahui komposisi produk. Standard dari komposisi bahan baku dan produk ditentukan dari perbedaan waktu retensi yang dihasilkan antara bahan baku dan produk. Hal ini memungkinkan untuk dilakukan karena bahan baku berasal dari bahan yang hampir murni kemurnian 99. Disamping itu, analisis spektrum HPLC dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang merujuk dari literatur sebagai berikut: 1 Analisis yang dilakukan oleh Par Tufvesson, dkk. 2007 pada sintesis asam laurat dengan etanolamina menghasilkan lauroil-etanolamida. Analisis asam laurat, amida dan amida ester dilakukan menggunakan HPLC pada kolom fasa Kromasil C18 dari Chromtech 150x4,6 mm, 5 mm, 100A menggunakan Perkin Elmer HPLC system Seri 200. Menurut Par Tufvesson, dkk. 2007 w aktu retensi untuk amida 3,4 menit, asam laurat 5,4 menit dan amida ester 14,2 menit. 2 Analisis yang dilakukan oleh Maugard, dkk. 1997 pada sintesis asam oleat dengan N-metil glukamina menghasilkan oleoil-N-metil glukamida. Analisis menggunakan HPLC ini menggunakan kolom Supelcosil LC 18, 5 μm 250 x 4,6 mm menggunakan fasa gerak metanol:air:TFA 80: 20: 0,3 vvv. Menurut Maugard, dkk. 1997 waktu retensi N-metil-glukamina tercatat pada menit ke- 2, amida menit ke 6,3 dan asam oleat menit ke 11,45. Analisis HPLC pada penelitian ini dilakukan pada kolom HPLC Perkin Elmer seri 200 dengan spesifikasi berikut: Jenis kolom : Silika C-18, 4 μm Panjang gelombang : 280 nm Flow rate : 1 mlmenit Pressure : 2200 psia Temperature : 40 o C Sebagai fasa gerak digunakan metanol:air:TFA 80: 20: 0,3 vvv. Bahan baku dianalisis, untuk dibandingkan dengan perubahan komposisi produk. a Sintesis lauroil-dietanolamida Hasil spektrum HPLC untuk bahan baku sintesis lauroil-dietanolamida yaitu asam laurat dan dietanolamina diberikan pada Tabel 4.10, manakala hasil spektrum HPLC produk yaitu lauroil-dietanolamida diberikan pada Tabel 4.11. Tabel 4.10 Hasil Analisis HPLC Bahan Baku Sintesis Lauroil-dietanolamida No. Nama Bahan Kode Analisa RT Area Area 1 Asam Laurat a 1.515 103275.00 9.58 AL 7.014 601622.12 55.82 8.516 372949.88 34.60 b 1.519 92145.00 12.67 7.028 483856.81 66.53 8.613 151220.19 20.79 2 Dietanolamina a 1.428 65124.35 57.11 DEA 1.676 489153.00 42.89 b 1.424 649968.87 57.84 1.681 473861.13 42.16 Tabel 4.11 Hasil Analisis HPLC sintesis Lauroil-dietanolamida No Konsentrasi Enzim bb laurat Rasio molar DEA:AL Temperatur oC Kode Analisa RT Area Area 1 8 2:1 45 a 1.706 777475.5 2.67 3.827 13515374.0 46.47 4.488 14793929.0 50.86 b 1.722 836613.0 2.71 3.845 13911909.0 45.01 4.477 16160963.0 52.28 2 12 2:1 45 a 1.698 648074.0 2.14 3.833 15978414.0 52.88 4.289 3688576.2.0 12.21 4.601 9901306.8 32.77 b 1.719 734315.0 2.38 3.827 15550126.0 50.29 4.31 4527529.5 14.64 4.579 10106080.0 32.69 3 8 4:1 45 a 1.585 2227668.0 7.27 3.809 14886555.0 48.59 4.616 13521670.0 44.14 b 1.641 2139071.5 6.32 3.823 16187922.0 47.82 4.648 11713087.0 34.6 4 12 4:1 45 a 1.588 1636042.5 8.36 3.797 10162762.0 51.91 4.67 7778445.6 39.73 b 1.587 1511063.0 7.44 3.809 10800238.0 53.18 4.762 7996188.8 39.38 5 8 2:1 55 a 1.582 794086.0 3.13 3.81 12637090.0 49.83 4.806 11930848.0 47.04 b 1.582 667662.5 2.95 3.810 11546612.0 51.09 4.793 10387528.0 45.96 Hasil Spektrum HPLC senyawa lauroil-dietanolamida juga ditunjukkan pada Gambar 4.50 dan 4.51. Gambar 4.50 Hasil Spektrum HPLC Senyawa Lauroil-dietanolamida Menggunakan Fasa Gerak metanol:air:TFA 80: 20: 0,3 vvv pada Konsentrasi Novozym 8, Rasio Molar DEA:AL = 4:1 dan Temperatur 55 o C Gambar 4.51 Hasil Spektrum HPLC Senyawa Lauroil-dietanolamida Menggunakan Fasa Gerak metanol:air:TFA 80: 20: 0,3 vvv pada Konsentrasi Novozym 10, Rasio Molar DEA:AL = 3:1 dan Temperatur 50 o C Gambar 4.50 menunjukkan spektrum HPLC pada pengamatan menggunakan konsentrasi Novozym 8, rasio molar DEA:AL = 4:1 dan temperatur 55 o C. Hasil spektrum HPLC menunjukkan bahwa waktu retensi untuk lauroil-dietanolamida adalah pada 3,72-4,37 menit, dan waktu retensi bahan baku dietanolamina adalah pada 1,43 – 1,63 menit. Gambar 4.51 menunjukkan spektrum HPLC pada pengamatan menggunakan konsentrasi Novozym 10, rasio molar DEA:AL = 3:1 dan temperatur 50 o C. Hasil spektrum HPLC menunjukkan bahwa waktu retensi untuk lauroil- dietanolamida adalah pada 3,67-4,51 menit, dan waktu retensi bahan baku dietanolamina adalah pada 1,48 – 1,69 menit. Pengamatan spektrum HPLC dari Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 serta Gambar 4.50 dan 4.51 menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan pada sintesis lauroil- dietanolamida yaitu asam laurat dan dietanolamina masing masing mempunyai waktu retensi 7-8,5 menit dan 1,4-1,6 menit, sementara produk yang dihasilkan yaitu lauroil- dietanolamida mempunyai waktu retensi 3,8-4,6 menit. Pada beberapa sampel, pada menit ke 4,8 juga ditemukan amida-ester yaitu N-O-dilauroil-dietanolamida. Komposisi produk yang dihasilkan pada kondisi reaksi optimum adalah: dietanolamina sisa + 4,5 dan produk lauroil-dietanolamida + 95,5 . Hasil selengkapnya analisis HPLC diberikan pada Lampiran 2. b Sintesis lauroil-N-metil glukamida Hasil spektrum HPLC untuk bahan baku sintesis lauroil-N-metil glukamida yaitu asam laurat dan N-metil glukamina diberikan pada Tabel 4.12, manakala hasil spektrum HPLC produk yaitu lauroil-N-metil glukamida diberikan pada Tabel 4.13. Tabel 4.12 Hasil Analisis HPLC Bahan Baku Sintesis Lauroil-N-metil Glukamida No. Nama Bahan Kode Analisa RT Area Area 1 Asam Laurat a 1.515 103275 9.58 AL 7.014 601622.12 55.82 8.516 372949.88 34.60 b 1.519 92145 12.67 7.028 483856.81 66.53 8.613 151220.19 20.79 2 N-Metil a 1.507 1444779 30.6 glukamina 1.67 3276911 69.4 MGL b 1.506 1123849.68 31.34 1.67 2462648.32 68.66 Tabel 4.13 Hasil Analisis HPLC Sintesis Lauroil-N-metil Glukamida Konsentrasi Enzim Rasio mol ALMGL Temperatur No bb laurat molmol oC Kode Analisa RT Area Area 1 6 1:2 40 a 3.517 3127887.3 43.91 4.125 3995785.7 56.09 b 3.51 3214626 44.58 4.104 3996740 55.42 2 10 1:2 40 a 3.514 2044692.2 45.43 4.165 2456156.9 54.57 b 3.497 1991447.8 45.72 4.155 2363885.3 54.28 3 6 2:1 40 a 1.437 28433.34 0.59 1.673 30051.16 0.63 3.526 2168626.9 45.38 4.04 2552105.1 53.4 b 1.476 32305 0.73 1.691 27571 0.62 3.569 2055199.2 46.51 4.073 2304211.4 52.14 4 10 2:1 40 a 1.459 52611.69 0.71 1.67 50147.81 0.67 3.52 3469775.6 46.56 4.045 3880188.4 52.06 b 1.472 55017.5 0.73 1.686 52889.5 0.7 3.351 3450584.5 45.83 4.028 3970893.5 52.74 5 6 1:2 60 a 1.425 70651.24 1.29 1.646 54928.26 1 3.451 2716566 49.5 4.065 2483044 45.24 b 1.456 69442.49 1.36 1.672 52809.51 1.02 3.491 2620349.4 51.41 4.082 2355261.6 46.21 6 10 12 60 a 1.501 273699.2 10.73 1.677 314587.3 12.33 3.507 1126365.4 44.14 4.152 837131.33 32.81 b 1.495 292619.43 11.55 1.661 289557.57 11.43 3.483 1137330.8 44.9 4.159 813421.24 32.11 7 6 21 60 a 3.503 4908482.5 49.13 4.15 5082509.5 50.87 b 3.471 4911832.4 50.17 4.166 4878101.6 49.83 8 10 21 60 a 1.443 62098.6 0.72 1.701 76868.4 0.89 3.472 4591724.5 53.38 4.206 3870500 45 b 1.462 56929.26 0.65 1.721 61022.74 0.69 3.493 4664890.3 52.92 4.165 4032081.7 45.74 Hasil Spektrum HPLC bahan baku dan produk sintesis lauroil-N-metil glukamida juga ditunjukkan pada Gambar 4.52 dan 4.53. Gambar 4.52 menunjukkan spektrum HPLC bahan baku N-metil glukamina dimana waktu retensi untuk lauroil-N- metil glukamina adalah pada 1,51 – 1,66 menit. Gambar 4.52 Hasil Spektrum HPLC Bahan Baku N-metil Glukamina Menggunakan Fasa Gerak metanol:air:TFA 80: 20: 0,3 vvv Gambar 4.53 Hasil Spektrum HPLC Senyawa Lauroil-N-metil Glukamina Menggunakan Fasa Gerak metanol:air:TFA 80: 20: 0,3 vvv pada Konsentrasi Novozym 6, Rasio Molar MGL:AL = 2:1 dan Temperatur 60 o C Gambar 4.53 menunjukkan spektrum HPLC senyawa lauroil-N-metil glukamida pada pengamatan menggunakan konsentrasi Novozym 6, rasio molar MGL:AL = 2:1 dan temperatur 60 o C. Hasil spektrum HPLC menunjukkan bahwa waktu retensi untuk lauroil-N-metil glukamida adalah pada 3,59 menit. Pengamatan spektrum HPLC dari Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 serta Gambar 4.52 dan 4.53 menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan pada sintesis lauroil- N-metil glukamida yaitu asam laurat dan N-metil glukamina masing masing mempunyai waktu retensi 7-8,5 menit dan 1,5-1,6 menit, sementara produk yang dihasilkan yaitu lauroil-N-metil glukamida mempunyai waktu retensi 3,5-4,2 menit. Komposisi produk yang dihasilkan pada kondisi reaksi optimum adalah: N-metil glukamina sisa + 3,5 dan lauroil-N-metil glukamida + 96,5 . c Sintesis oleoil-dietanolamida Hasil spektrum HPLC untuk bahan baku dan produk sintesis lauroil- dietanolamida diberikan pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil Analisis HPLC Bahan Baku dan Produk Sintesis Oleoil- dietanolamida No. Nama Bahan Kode Analisa RT Area Area 1 Dietanolamina a 1.428 65124.35 57.11 1.676 489153 42.89 b 1.424 649968.87 57.84 1.681 473861.13 42.16 2 Asam Oleat a 1.417 10379 18.38 7.603 24883.75 44.06 8.571 21215.25 37.56 b 1.427 8794 23.59 7.634 25428.5 68.21 8.632 3058 8.2 3 AO-DEA 18 a 3.525 1077430 100 b 3.562 1134839 100 4 AO-DEA 19 a 3.55 616779.9 48.29 3.77 660369.1 51.71 b 3.532 684320.22 47.71 3.747 750125.28 52.29 5 AO-DEA 20 a 3.55 774192.35 32.03 3.796 1642854.65 67.97 b 3.553 909451.8 37.34 3.799 1526102.2 62.66 Dari Tabel 4.14 terlihat bahwa bahan baku yang digunakan yaitu asam oleat dan dietanolamina, masing masing mempunyai waktu retensi 7,6-8,6 menit dan 1,4-1,6 menit dimana hasil ini mendekati waktu retensi rujukan Orellana-Coca, dkk. 2007. Produk yang dihasilkan adalah oleoil-dietanolamida yang mempunyai waktu retensi 3,5- 3,8 menit.

4.4.4 Analisis sifat fisika kimia a Sintesis lauroil-dietanolamida