Penyediaan bahan Penetapan variabel

g Reaktor berpengaduk multi-tahap, yang terdiri dari tabung kaca, motor pengaduk buatan Ika-Laboratory ® dan 2 dua jenis pengaduk.

3.2 Tahapan Penelitian

Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahapan pekerjaan penelitian yaitu: 1 Penelitian Pendahuluan, 2 Penelitian Optimasi, 3 Penelitian Pengembangan Proses

3.2.1 Penelitian pendahuluan

Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan nilai terbaik dari masing- masing variabel proses. Variabel proses yang diamati adalah waktu reaksi, jenis dan konsentrasi enzim, jenis dan rasio pelarut, rasio molar substrat, serta temperatur reaksi. Bagan alir penelitian pendahuluan dan rincian kegiatan ditunjukkan pada Gambar 3.1.

3.2.1.1 Penyediaan bahan

Bahan yang digunakan adalah dua jenis alkanolamina yaitu dietanolamina dan N-metil glukamina dan satu jenis asam lemak yaitu asam laurat.

3.2.1.2 Penetapan variabel

Tahapan – tahapan untuk menetapkan nilai terbaik dari setiap variabel adalah: a Penentuan waktu reaksi, jenis dan konsentrasi enzim Amidasi asam laurat dengan alkanolamina diawali dengan melakukan screening dua jenis enzim lipase terimobilisasi yaitu adalah Novozym 435 ® dan Lypozym TL IM ® . Penelitian dilakukan pada rasio mol amina : asam laurat 2:1, rasio pelarut n- heksan:asam laurat 2:1 vb, konsentrasi enzim:asam laurat 10 bb dan temperatur 30 o C. Selama reaksi berlangsung dilakukan aliquot setiap 4 jam sekali untuk di analisis bilangan asamnya, dan setelah konversi asam lemak konstan, reaksi dihentikan. Waktu reaksi pada saat konversi asam lemak telah konstan ditetapkan sebagai nilai terbaik. Jenis enzim yang memberikan nilai konversi asam lemak yang tinggi dipilih untuk penelitian selanjutnya. Level konsentrasi enzim yang dipilih, ditentukan dengan mengamati nilai persen konversi asam lemak pada 5 level konsentrasi enzim:asam laurat bb yaitu 6, 8, 10, 12 dan 14 Herawan, 2004. Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Pendahuluan b Penentuan jenis dan rasio pelarut Keberadaan pelarut dalam sebuah reaksi yang melibatkan biokatalis akan mempengaruhi aktifitas dan stabilitas reaksi enzimatik. Pada penelitian ini dilakukan percobaan terhadap empat jenis pelarut organik yaitu n-heksan, isopropanol, terbutanol dan tert amilalkohol, pada rasio mol amina terhadap asam laurat 2:1, konsentrasi enzim:asam laurat 10 bb, rasio pelarut:asam laurat 2:1 vb dan temperatur 30 o C. Mulai 2. PENETAPAN VARIABEL Waktu reaksi, Jenis dan konsentrasi enzim, Jenis dan rasio pelarut, Rasio molar substrat, Temperatur reaksi. 3. SETUP PERALATAN Labu bertutup, Hot plate, Pengaduk magnetik, Penangas minyak. 1. PENYEDIAAN BAHAN Alkanolamina, Asam laurat, Enzim imobil. 4. SINTESIS ALKANOLAMIDA Sintesis lauroil-dietanolamida SIntesis lauroil-N-metil glukamina 5. PEMURNIAN PRODUK 6. ANALISIS DATA Analisis bilangan asam, konversi asam laurat LUARAN, NILAI TERBAIK DARI: Waktu reaksi Jenis dan konsentrasi enzim Jenis dan rasio pelarut Rasio molar substrat Temperatur reaksi Selesai Pelarut yang memberikan persen konversi asam laurat terbesar selanjutnya ditentukan rasionya dengan mengamati empat nilai rasio pelarut:asam laurat vb yaitu 1:1, 2:1, 3:1, 4:1. c Penentuan rasio molar substrat Penentuan nilai rasio molar substrat dilakukan dengan menggunakan 5 nilai rasio molar amina:asam laurat yaitu 1:1, 2:1, 3:1, 4:1 dan 5:1. Variabel tetap adalah konsentrasi enzim 10 bb asam laurat, rasio pelarut:asam laurat 2:1 vb dan temperatur 30 o C. d Penentuan temperatur reaksi Penentuan temperatur reaksi dilakukan dengan menggunakan 4 nilai temperatur yaitu 30, 40, 50 dan 60 o C. Variabel tetap adalah konsentrasi enzim:asam laurat 10 bb, rasio pelarut:asam laurat 2:1 vb dan rasio mol amina terhadap asam laurat 2:1.

3.2.1.3 Setup peralatan