Prediksi model Optimasi sintesis lauroil-dietanolamida

4.2.1 Optimasi sintesis lauroil-dietanolamida

Hasil optimasi sintesis lauroil-dietanolamida dalam nilai persen konversi asam laurat dan persen yield lauroil-dietanolamida ditunjukkan pada Tabel 4.1. Persen konversi asam laurat diperoleh dari selisih antara nilai bilangan asam di awal dan di akhir reaksi. Nilai persen yield diperoleh setelah campuran produk dimurnikan dan dianalisis menggunakan HPLC. Tabel 4.1 Hasil Optimasi Sintesis Lauroil-dietanolamida Konsentrasi enzim X 1 Rasio molar substrat X 2 Temperatur X 3 Konversi Yield No Kode Aktual Kode Aktual Kode Aktual 1 -1 8 -1 2:1 -1 45 59,0976 97,310 2 1 12 -1 2:1 -1 45 54,8019 97,740 3 -1 8 1 4:1 -1 45 66,8476 87,575 4 1 12 1 4:1 -1 45 68,8093 92,100 5 -1 8 -1 2:1 1 55 74,1895 96,960 6 1 12 -1 2:1 1 55 73,5281 97,985 7 -1 8 1 4:1 1 55 53,7296 35,815 8 1 12 1 4:1 1 55 62,5261 68,600 9 -1,682 6,64 3:1 50 59,9053 64,995 10 1,682 13,36 3:1 50 62,6835 93,490 11 0 10 -1,682 1,3:1 0 50 60,1662 98,415 12 0 10 1,682 4,7:1 0 50 56,3411 76,945 13 0 10 0 3:1 -1,682 42,6 72,2923 92,905 14 0 10 0 3:1 1,682 58,4 73,0046 41,845 15 0 10 0 3:1 0 50 73,2581 89,615 16 0 10 0 3:1 0 50 73,3259 42,725 17 0 10 0 3:1 0 50 72,2782 17,815 18 0 10 0 3:1 0 50 72,9754 85,605 19 0 10 0 3:1 0 50 72,8837 94,905 20 0 10 0 3:1 0 50 73,6821 67,440 Dari data persen konversi dan persen yield pada Tabel 4.1 selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Metode Permukaan Sambutan RSM dengan bantuan software MINITAB 14 ® . Metode Permukaan Sambutan adalah sekumpulan metode matematika dan teknik-teknik statistik yang bertujuan membuat model dan mengukur kekuatan hubungan serta pengaruh variabel respon dan variabel prediktor Iriawan dan Astuti, 2006. Variabel respon pada sintesis ini adalah persen konversi asam laurat atau persen yield lauroil-dietanolamida dan variabel prediktor adalah konsentrasi enzim, rasio molar substrat dan temperatur.

4.2.1.1 Prediksi model

Agar model persamaan yang dibuat tidak menyimpang jauh, tahap awal dalam RSM adalah memprediksi model regresi dan dilanjutkan dengan analisis variansi ANAVA dan uji verifikasi model. Model regresi yang dibuat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persen konversi asam laurat Y dengan konsentrasi Novozym X 1 , rasio molar asam laurat terhadap dietanolamina X 2 dan temperatur X 3 , serta untuk mengoptimalkan respon yaitu konversi asam laurat. Pada tabel 4.2 berikut dicantumkan hasil prediksi koefisien regresi untuk menyusun model permukaan sambutan sintesis lauroil-dietanolamida. Tabel 4.2 Hasil Prediksi Koefisien Regresi untuk Menyusun Model Permukaan Sambutan Sintesis Lauroil-Dietanolamida Term Coef P Constant 73.0455 0.000 Konsentrasi Novozym 0.7669 0.029 Rasio mol DEA : AL -1.1816 0.003 Temperatur 1.1434 0.003 Konsentrasi NovoKonsentrasi Novo -4.0206 0.000 Rasio mol DEA : AL Rasio mol DEA : AL -5.0956 0.000 TemperaturTemperatur -0.0063 0.983 Konsentrasi NovoRasio mol DEA : AL 1.9644 0.001 Konsentrasi NovoTemperatur 1.3086 0.008 Rasio mol DEA : AL Temp. -6.6524 0.000 Unusual Observations for Konversi Obs StdOrder Konversi Fit SE Fit Residual St Resid 5 5 74.190 72.789 0.908 1.400 2.20 R 14 14 73.005 74.951 0.864 -1.946 -2.80 R Keterangan: Coeff = koefisien model regresi P = nilai uji P, bernilai signifikan jika P α Nilai uji P digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua variabel. Faktor signifikansi yang digunakan adalah α=0,05. Variabel bernilai signifikan jika nilai P α. Berdasarkan Tabel 4.2, model persamaan yang dapat menunjukkan hubungan variabel reaksi dan interaksinya terhadap persen konversi asam laurat Y AL pada sintesis lauroil-dietanolamida diperoleh sebagai berikut: Y AL = 73,0455 + 0,7669X 1 - 1,1816 X 2 + 1,1434 X 3 - 4,0206 X 1 2 – 5,0956 X 2 2 – 0,0063 X 3 2 + 1,9644 X 1 .X 2 + 1,3086 X 1 .X 3 – 6,6524 X 2 .X 3 4.1 Sedangkan model persamaan yang dapat menunjukkan hubungan variabel reaksi terhadap persen yield Y AL+DEA ditunjukkan oleh persamaan berikut : Y AL+DEA = 77,819 + 6,348X 1 – 10,399X 2 – 11,806X 3 + 1,732X 1 2 + 4,715X 2 2 – 2,464X 3 2 + 4,482 X 1 .X 2 + 3,607 X 1 .X 3 – 9,394 X 2 .X 3 4.2 Terhadap model regresi orde dua yang diperoleh terlebih dahulu akan dilakukan analisis variansi dan uji verifikasi model sebelum model regresi diplot sebagai respon permukaan dan kontur permukaan. Dari hasil prediksi koefisien pada Tabel 4.2 di atas, juga diketahui bahwa konsentrasi Novozym memberikan pengaruh yang positif sebesar 0,7669 dan signifikan terhadap pembentukan produk. Demikian juga interaksinya dengan rasio mol dietanolamina memberikan efek positif dan signifikan sebesar 1,9644. Tetapi kuadrat variabel konsentrasi Novozym memberikan efek negatif sebesar -4,020. Interaksi konsentrasi dengan temperatur memberikan efek positif 1,3086 dengan nilai P 0,008. Hal ini menunjukkan adanya batasan dalam penggunaan biokatalis, rasio molar dietanolamina dan temperatur yang dilibatkan pada reaksi. Rasio mol dietanolamina terhadap asam laurat turut memberikan pengaruh yang signifikan pada -1,1816, dan interaksinya dengan temperatur X 2 .X 3 memberikan efek negatif yang juga signifikan. Variabel temperatur, turut memberikan efek positif yang signifikan dibandingkan variabel lainnya sebesar 1,1434, akan tetapi kuadrat variabel temperatur memberikan efek negatif yang tidak signifikan. Ini menunjukkan bahwa laju reaksi enzimatis antara asam lemak dengan dietanolamina banyak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi Novozym dan temperatur. Namun penggunaan variabel konsentrasi Novozym dan rasio mol dietanolamina terhadap asam laurat juga memiliki batasan tertentu, sebab dalam reaksi enzimatis dikenal adanya hambatan oleh substrat Par Tufvesson, dkk. 2007. Dalam analisis statistik MINITAB 14 ® , dapat dilakukan analisis terhadap unusual observation. Unusual observation adalah kondisi dimana residual antara nilai pengamatan dengan prediksi memiliki penyimpangan yang cukup besar dari pengamatan lainnya. Dengan adanya analisis terhadap besarnya nilai penyimpangan, dapat dilakukan penajaman dan peninjauan pengamatan pada penelitian selanjutnya. Berdasarkan analisis statistik pada Tabel 4.2 diketahui unusual observation berada pada run order model 5 dan 14. Berdasarkan hasil analisis persen konversi pada Tabel 4.1, konversi lauroil-dietanolamida yang menghasilkan unusual observation adalah 74,1895 untuk run 5 dan 73,0046 untuk run 14.

4.2.1.2 Analisis variansi ANAVA