Model pembelajaran ini terdiri dari tahapan –tahapan kegiatan yang dilakukan
siswa :
15,16,17
1. Tahapan orientasi orientations merupakan upaya guru untuk memusatkan
perhatian siswa, misalnya dengan menyebutkan dan mempertontonkan suatu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan topik yang dipelajari. Upaya mengaitkan topik yang akan dipelajari dengan fenomena lingkungan misalnya produk teknologi juga merupakan
salah satu kegiatan dalam penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat. 2.
Tahapan pemunculan gagasan elicilations of ideas merupakan upaya guru untuk memunculkan gagasan awal siswa cara yang bisa dilakukan misalnya
dengan cara meminta siswa menuliskan apa saja yang telah diketahui tentang topik pembicaraan atau dengan menjawab beberapa pertanyaan uraian terbuka.
Bgai guru tahapan ini merupakan upaya eksplorasi pengetahuan awal siswa. Oleh karena itu tahapan ini dapat juga dilakukan melalui wawancara informal.
3. Tahapan pengungkapan dan pertukaran gagasan restructuring of ideas,
Pengungkapan dan pertukaran gagasan mendahului pembukaan ke situasi konflik. Tahap ini merupakan upaya untuk memperjelas dan mengungkapkan
gagasan awal siswa tentang suatu topik secara umum, misalnya dengan cara mendiskusikan jawaban siswa pada langkah kedua pemunculan gagasan
dalam kelompok kecil, kemudian salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusi tersebut kepada seluruh kelas. Guru tidak membenarkan atau
menyalahkan. pada tahap pembukaan ke situasi konflik siswa diberi kesempatan untuk mencari pengertian ilmiah yang sedang dipelajari di dalam
buku teks. selanjutnya siswa mencari beberapa perbedaan antara konsepsi awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks atau hasil pengamatan
terhadap kegiatan yang dilakukan. tahap kontruksi gagasan baru dan evaluasi dilakukan untuk mecocokan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang
dipelajari guna mengkontruksikan gagasan baru. Siswa diberi kesempatan
15
Ibid,.
16
Nono Sutarno, Op.Cit h. 8.30.
17
Usman Samatowa,Op.Cit.h. 75.
untuk melakukan percobaan dan observasi, kemudian mendiskusikannya dengan kelompoknya.
4. Tahapan penerapan gagasan applications of ideas, pada tahap ini siswa
diminta untuk menjawab pertanyaan yang disusun untuk menerapakan konsep ilmiah yang telah dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam
situasi baru. gagasan yang sudah direkontruksikan ini dalam aplikasinya dapat digunakan untuk menganalisis isu dan memecahkan masalah yang ada di
lingkungan. 5.
Tahapan mengkaji ulang gagasan review change in ideas, Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk memperkuat
konsep ilmiah tersebut. Dengan demikian diharapkan siswa yang konsepsi awalnya tidak konsisten dengan konsep ilmiah sadar akan mengubah konsepsi
awalnya menjadi konsepsi ilmiah. pada kesempatan ini dapat juga diberi kesempatan membanding konsep ilmiah yang sudah disusun dengan konsep
awal pada langkah ke-2. Dengan model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk bertanya
kepada guru ataupun siswa dan dianjurkan untuk banyak berperan dalam melakukan suatu proses pembelajaran dengan sederet tahapan-tahapan kegiatan
yang diberikan guru kepada siswa. Di dalam model ini guru tidak dianjurkan untuk banyak berperan disini guru hanya memberikan motivasi dan
menciptakan situasi belajar yang terbuka dan bebas pada siswa untuk mengemukakan ide ataupun gagasan dan pada akhir kegiatan guru menjelaskan
kembali konsep untuk menghindari miskonsepsi dan memberi kesimpulan.
Menurut driver tahapan –tahapan model pembelajaran CLIS secara umum seperti
gambar berikut:
18
Gambar 2.1 Bagan Struktur Umum Model CLIS
18
Peter J fensham, Development and Dilemmas in Science Education , British library cataloguing in publication data, 2005.h. 141.
Perbandingan Dengan Gagasan Awal
orientasi
Pemunculan Gagasan Awal
Penyusunan Ulang Gagasan
Pengungkapan Dan Penukaran Gagasan
Perubahan Situasi Konflik Konstruksi Gagasan Baru
Evaluasi
Penerapan Gagasan
Mengkaji ulang Perubahan Gagasan
c. Karakteristik Model Pembelajaran CLIS
Model pembelajaran CLIS Children Learning in Science memiliki beberapa karakteristik yakni, karena merupakan suatu model pembelajaran yang lahir dari
pendekatan kontruktivisme
tentunya model pembelajaran ini berlandaskan
kontruktivisme, pembelajaran
berpusat pada
siswa student
centered, menggunakan kegiatan hands-on serta memberikan kesempatan yang luas untuk
melakukan dialog dengan guru dan teman-temannya.
19
d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran CLIS
Adapun kelebihan –kelebihan model pembelajaran CLIS children learning in
science sebagai berikut:
20
1. Membiasakan siswa untuk belajar mandiri dalam memecahkan masalah yang
ada. 2.
Mencipkatan kreativitas siswa untuk belajar sehingga tercipta suasana kelas yang nyaman, aktif, dan kreatif.
3. Terjadi kerja sama yang baik diantara siswa dan siswa juga terlibat langsung
dalam melakukan kegiatan 4.
Menciptakan belajar yang lebih bermakna karena timbulnya kebanggaan siswa menemukan sendiri konsep ilmiah yang dipelajari
5. Guru mengajar akan lebih efektif karena dapat menciptakan pembelajaran
yang lebih menyenangkan. Kelemahan dari model pembelajaran CLIS children learning in science
antara lain:
21
1. Kejelasan dari tahap dalam CLIS tidak selalu mudah dilaksanakan, walaupun
semula direncanakan dengan baik. 2.
Kesulitan terjadi pada tahapan pindah dari satu fase ke fase lainnya. 3.
Terkadang guru lupa memantapkan gagasan baru siswa, sehingga jika ini terjadi tentunya siswa akan kembali pada konsep awal.
19
Nono Sutarno, Op.Cit h. 8.11.
20
Usman, Op.Cit.h.77.
21
Nono Sutarno, Op.Cit. h. 8.32
2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata, yakni “hasil” dan “belajar”. Hasil adalah perolehan sesuatu yang diperoleh dari usaha, pikiran, dan sebagainya.sedangkan
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disengaja, berupa : dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan dari yang
tidak dapat mengerjakan sesuatu menjadi dapat mengerjakan sesuatu, dari
merespon yang salah kearah yang benar.
Skinner mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
22
Bruner mengemukakan bahwa belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan , ketiga proses
itu yaitu memperoleh informasi baru, transformasi informasi, dan menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
23
Pemahaman belajar bukanlah proses pengumpulan informasi secara pasif yang diartikan bahwa siswa tidak hanya menerima sebuah atau rangkaian informasi
secara utuh atau mutlak dan kemudian disimpan dalam memori pikirannya. Akan tetapi siswa menangkap informasi dan memproses informasi tersebut sehingga
dapat dikembangkan menjadi suatu pengetahuan yang padu. Disinilah peranan siswa untuk menggali informasi lebih banyak agar dapat dikembangkan. selain
peranan siswa sebagai subjek yang aktif menggali informasi secara individu, interaksi antar siswa secara horizontal pun berperan penting. Hal ini berguna
untuk menggali ide-ide, pemikiran dan informasi yang berhubungan dengan sebuah konsep melalui media diskusi. Dari beberapa pengertian belajar diatas,
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu yang menyangkut berbagai aspek kehidupan yang
merupakan hasil pengalaman individu tersebut terhadap lingkungan sekitarnya. sehingga dapat disimpulkan hasil belajar adalah kemampuan
–kemampuan yang
22
Pupuh fathurohman dan M Sobry sutikno, Strategi Belajar Mengajar. Bandung: refika aditama. 2009 , Cet.Ke-3. h .5.
23
Ari widodo dkk. pendidik an IPA di SD, Bandung: Upi pres, 2007. h. 27.
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
24
Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, setiap kegiatan belajar akan
menghasilkan suatu perubahan yang spesifik yaitu hasil belajar. Hasil belajar menghasilkan bertambahnya kemampuan kognitif, psikomotorik, dan sikap dan
merupakan pemekaran dari kecakapan –kecapakapan potensial atau kapasitas
yang dimiliki seseorang.
Prinsip penilaian hasil belajar adalah :
25
1. Dalam menilai hasil belajar hendaknya di rancang sedemikian rupa sehingga
jelas kemampuan yang harus dinilai, materi penilaian alat penilaian, dan interpretasi hasil belajar.
2. Penilain hasil belajar hendaknya menjadi begian integral dari proses belajar
mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap saat proses belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
3. Agar diperoleh hasil yang objektif dalam pengertian menggambarkan prestasi
dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifat komprehensif.
4. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya. data hasil
penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yakni :
26
1. Faktor Internal faktor yang berasal dari dalam diri sendiri, meliputi:
a. Faktor jasmaniah fisiologi yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
melalui usaha termaksud panca indera dan kondisi fisik. b.
Faktor psikologis psikis, terdiri atas:
Faktor interaktif, yakni kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata prestasi yang dimiliki.
24
Nana sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rosda Karya.2006.Cet.Ke-11.h.22.
25
Ibid,. h .9.
26
Muhibbin syah, Psik ologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru , Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2008 Cet..14.h.129.