Proses dalam diri Personal process

39 b menyadari keadaan emosinya dan memiliki strategi untuk mengelola emosinya. c secara periodik memonitor kemajuannya dalam mencapai tujuan. d menyesuaikan dan memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang telah dibuatnya. e mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan penyesuaian yang dibutuhkan . Jadi jika dilihat secara keseluruhan yang diungkapkan oleh para tokoh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa yang memiliki kemampuan self- regulated learning self-regulated learner adalah siswa yang mengenal dirinya dengan baik, baik kelebihan ataupun kekurangan yang ada pada dirinya, dan juga mengetahui bagaimana cara memanfaatkan kelebihannya juga mengatasi kekurangannya, sehingga sikap dan emosi yang muncul dari para self-regulated learner adalah sikap dan emosi yang positif terhadap belajarnya.

2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi self-regulated learning

Mengacu pada teori sosial kognitif, self-regulated learning di pengaruhi oleh tiga faktor besar. Sebagaimana dijelaskan Bandura dalam Zimmerman 1989, bahwa self-regulated learning tidak hanya ditentukan oleh proses dalam diri personal process saja, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan environment dan perilaku behavioral yang memiliki timbal balik.

a. Proses dalam diri Personal process

Proses dalam diri merupakan salah satu faktor penting dalam self-regulated learning. Beberapa strategi self-regulated learning sangat terkait dengan apa 40 yang terjadi dalam diri siswa. Salah satu bagian proses dalam diri ini adalah self-efficacy yang merupakan kunci dari proses dalam diri personal process. Self-efficacy merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan oleh bagian-bagian lainnya yaitu pengetahuan siswa student’s knowledge, proses metakognitif metacognitive process, tujuan goal dan afeksi Zimmerman, 1989. 1. Efikasi diri Self-efficacy Para ahli teori sosial kognitif mengasumsikan bahwa self-efficacy merupakan faktor utama variabel kunci dalam self-regulated learning Zimmerman, 1989. Bandura dalam Zimmerman, 1989 mengemukakan, self-efficacy merupakan persepsi siswa akan kemampuan dirinya dalam mengelola dan melakukan tindakan-tindakan yang penting untuk memperoleh tingkat penampilan keterampilan dalam sebuah tugas. Bandura dalam Santrock, 2001 menambahkan, self-efficacy dapat mempengaruhi peserta didik akan tugas-tugasnya, pengarahan usaha, ketekunan dan prestasi. Jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki ketidakyakinan atas kemampuan belajarnya, siswa yang memiliki self-efficacy tinggi menunjukan keterampilannya dalam mengerjakan tugas jauh lebih siap, bekerja lebih keras, tahan terhadap tugas-tugas yang lebih sulit, dan menunjukan prestasi lebih tinggi. 41 2. Pengetahuan siswa Student’s knowledge Dua jenis pengetahuan yang mempengaruhi dalam self-regulated learning menurut Zimmerman 1989 yaitu : a. Pengetahuan deklaratif Declarative knowledge Berdasarkan Siegler dalam Zimmerman, 1989, pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan yang memiliki kaitan yang jelas dengan kejadian di dunia luar. Jadi pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang diperoleh siswa dari pengalamannya, yang tentunya dari pengalamannya itu mempengaruhi self-regulated learning siswa. b. Pengetahuan regulasi diri Self-regulative knowledge Yaitu pengetahuan yang mengandung pengetahuan prosedural dan pengetahuan kondisional. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana seseorang memakai strategi sedangkan pengetahuan kondisional berkaitan dengan kapan dan mengapa strategi yang di pakai dapat efektif. Sehingga pengetahuan ini mempengaruhi penggunaan self- regulated learning. 3. Tujuan Goal Menetapkan sebuah tujuan, baik itu jangka pendek maupaun jangka panjang dalam sebuah proses belajar merupakan hal yang sangat penting. Dengan menetapkan tujuan siswa akan berusaha untuk meraih tujuan tersebut. Usaha dilakukan siswa berkaitan dengan penggunaan strategi self-regulated learning Zimmerman, 1989. 42 4. Proses metakognitif Metacognitive process Proses metakognitif adalah proses pengambilan keputusan yang mengatur penyeleksian dan penggunaan berbagai bentuk pengetahuan. Proses metakognitif tergantung dari penetapan tujuan. Dalam proses metakognitif, seseorang yang melakukan pengaturan diri meliputi merencanakan, menetapkan tujuan, mengelola, memonitor diri sendiri dan melakukan evaluasi diri selama proses mencapai kemahiran itu berlangsung Corno dkk, dalam Zimmerman, 1990. 5. Afeksi Zimmerman 1989, mengungkapkan bahwa afektif dapat juga mempengaruhi self-regulated learning. Misalnya, terdapat sebuah bukti bahwa kecemasan menghambat proses metakognitif, terutama proses mengontrol tindakan.

b. Perilaku Behavioral events

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi Self- Regulated Learning Siswa Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan

7 59 127

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Perbedaan Self Directed Learning Siswa Sekolah Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan Di Yayasan Dharma Bakti Medan

3 25 91

Pengaruh self-regulated learning terhadap prestasi belajar matematika siswa MtsN 3 Pondok Pinang

9 43 96

Hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar siswa SMP Bina Amal Bekasi

0 5 75

Pengaruh Gaya Pengasuhan, Self-Efficacy, dan Self Regulated Learning terhadap Prestasi Akademik Remaja

0 6 36

PENGARUH SELF-REGULATED LEARNING DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Pengaruh Self-Regulated Learning Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 16

PENGARUH SELF-REGULATED LEARNING DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Pengaruh Self-Regulated Learning Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 4 19

Pengaruh Phobia Matematika, Self-Efficacy, Adversity Quotient dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII di Kabupaten Gowa.

0 0 2

PENGARUH SELF REGULATED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 11