29
dinilai guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut.
Menurut Syah 2004 prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai oleh siswa, yang terungkap dari hasil evaluasi terhadap proses pembelajarnya. Hal
senada diungkap Setiawati 1992 yang menjelaskan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses belajar yang
dinyatakan dengan nilai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000, prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru. Sedangkan Suryabrata 2005, berpendapat bahwa prestasi belajar sebagai hasil dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif
angka yang khusus diberikan untuk proses evaluasi, misalnya rapot hasil ini diberikan kepada siswa pada akhir semester setelah pelaksanaan ujian akhir.
Namun dalam penelitian ini pengertian prestasi belajar yang digunakan adalah pengertian yang diungkap Winkel 1996 yang mengemukakan bahwa
prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.
2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar yang dicapai individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor. Faktor-faktor yang dapat berpengaruh positif atau negatif
terhadap prestasi belajar antara lain yaitu:
30
a. Faktor internal
1 Menurut Suryabrata 2001 aspek jasmani fisiologis yang dibedakan
menjadi dua macam yakni: a.
Keadaan tonus jasmani pada umumnya Jasmani yang sedang lelah atau sakit dapat mengganggu aktivitas
belajar seseorang sehingga kegiatan belajarnya kurang maksimal. b.
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama pancaindera. Pancaindera memegang peranan penting dalam belajar, terutama
indera penglihatan dan pendengaran. Sehingga fungsi pancaindera yang kurang baik dapat memungkinkan terjadinya hambatan pada
aktivitas belajar seseorang. 2
Aspek psikologis Aspek psikologis dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa adalah tingkat intelegensi,sikap siswa terhadap guru dan pelajaran, bakat, minat dan motivasi. Semuanya saling berkaitan,
semakin tinggi intelegensi siswa yang diiringi oleh bakat, minat, motivasi dan sikap siswa terhadap guru dan mata pelajaran memungkinkan siswa
untuk memperoleh hasil belajar yang baik Syah, 2004. b. Faktor eksternal
1 Aspek sosial a. Lingkungan sosial sekolah, seperti para guru, para staf administrasi, dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang
31
simpatik dan memperlihatkan suritauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa. b. Lingkungan sosial masyarakat, seperti tetangga juga teman-teman
sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak
penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika
memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya.
c. Lingkungan sosial keluarga, lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan
keluarga dan ketegangan keluarga, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang di capai
oleh siswa. 2 Aspek nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk aspek nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat
belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor- faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa
Syah, 2004.
32
3 Aspek budaya Dalam hal ini seberapa besar adat atau kebudayaan memberi dukungan
pada warganya untuk menggunakan ilmu pengetahuan seperti buku bacaan dan teknologi yang dapat mendukung aktivitas belajarnya
Ahmadi, 1991. c. Faktor pendekatan belajar
1 Faktor stimuli belajar Yang di maksud adalah segala hal di luar individu untuk mengadakan
reaksi atau perbuatan belajar yang berkenan dengan: 1.
Panjang bahan pelajaran Semakin panjang bahan pelajaran, semakin panjang pula waktu yang
dibutuhkan, sehingga menyebabkan kelelahan dan kejenuhan. 2.
Kesulitan bahan pelajaran Bahan pelajaran yang semakin sulit dapat memperlambat seseorang
untuk memahaminya, sehingga membutuhkan aktivitas belajar yang lebih intensif.
3. Berat ringannya tugas yang diberikan Hal ini erat hubungannya dengan tingkat kemampuan individu. Tugas
yang sama kadar kesukaranya berbeda-beda bagi setiap individu karena kapasitas intelektual dan pengalaman mereka belum tentu sama
Ahmadi, 1991.
33
2 Faktor metode belajar Metode belajar yang di pakai oleh guru sangat mempengaruhi metode
yang di pakai oleh siswa. Faktor ini menyangkut beberapa hal sebagai berikut:
a. Pengenalan hasil-hasil belajar
Dengan mengetahui hasil belajar yang telah di capai ia akan berusaha untuk meningkatkan hasil yang lebih baik lagi.
b. Penggunaan modalited indera Setiap orang memiliki penekanan yang berbeda dalam belajar, oleh
karena itu, ada yang menekankan impresi oral, visual, kinestetik atau kombinasi dari itu semua Ahmadi, 1991.
3 Faktor cara belajar Cara belajar yang digunakan siswa dapat berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan proses pembelajaran siswa, namun tergantung dari cara belajar yang digunakan siswa. Misalnya seorang siswa terbiasa
mengaplikasikan cara belajar deep, yang berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan cara belajar
surface atau reproductive Syah, 2004. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang itu memiliki prestasi baik atau buruk terdapat dalam dua aspek yakni aspek dalam internal dan aspek luar eksternal. Aspek dalam bisa
di tandai dengan tingkat intelegensi seseorang, motivasi, minat dan lain sebagainya. Sedangkan aspek luar diri seseorang itu sangat tergantung lingkungan
34
yang ada di sekitar individu. Selain kedua aspek tersebut, ada juga yang mempengaruhi prestasi seseorang dalam belajar, yakni pendekatan belajar
seseorang. Dari pendekatan ini sebenarnya mengacu pada aspek yang ada dalam belajar yakni pengajar atau guru dan siswa. Baik guru ataupun siswa dapat
bekerjasama dalam proses belajar yang baik sehingga menghasilkan hasil yang baik. Selain itu ada faktor lain yang secara teoritis mempengaruhi prestasi belaajr
siswa yaitu self-regulated learning dan adversity quotient. Banyak para ahli yang melakukan penelitian tentang self-regulated
learning dihubungkan dengan prestasi belajar yang menunjukkan hasil yang positif, sehingga seperti Zimmerman 1990, Zimmerman dan Schunk 2001,
mengungkapkan bahwa self-regulated learning merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Adversity quotient pun dikatakan sebagai salah
satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar didasarkan dari penelitian para ahli seperti Mark 2003, Dweck 2000 yang menunjukkan hasil bahwa siswa ber
AQ tinggi memiliki prestasi yang lebih baik, bahkan Stoltz 2000 dengan tegas mengungkapkan bahwa AQ merupakan prediktor global terhadap kesuksesan.
2.1.3. Pengukuran prestasi belajar