Pendekatan Penelitian Teknik Analisis Data

63 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari delapan subbab yaitu pendekatan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, pengumpulan data, uji instrumen penelitian, hasil uji coba instrumen, analisis data dan prosedur penelitian.

3.1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan karena penelitian ini bekerja dengan angka- angka dan datanya berwujud bilangan skornilai peringkatfrekuensi, serta dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain Arikunto, 2002. Sedangkan jenis penelitian ini adalah korelasi prediktif, karena penelitian ini bersifat non-eksperimental, dimana peneliti mengumpulkan data- data mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung terhadap suatu variabel penelitian, kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap variabel lainnya Arikonto, 2002. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran pengaruh self-regulated learning SRL dan adversity quotient AQ terhadap prestasi belajar. 64

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian Arikunto, 2002. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP Terbuka Bojongmangu kelas VIII dan X. Jumlah siswa di kelas VIII sebanyak 30 orang sedangkan di kelas X jumlah siswanya sebanyak 45 orang. Jadi total populasi pada penelitian ini adalah 75 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Terbuka Bojongmangu kelas VIII dan X yang berjumlah 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling, dimana semua populasi dijadikan sampel. Seperti yang diungkap Arikunto 2002, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil keseluruhannya.

3.3. Variabel Penelitian

3.3.1. Identifikasi variabel

Kerlinger 2000 mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai, menyangkut segala sesuatu yang menjadi objek penelitian. Variabel dibagi menjadi dua macam yaitu variabel bebas independent variable yang merupakan variabel yang mempengaruhi dan 65 variabel terikat dependent variable yang merupakan variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu: a. Variabel bebas : Self-regulated learning dan adversity quotient. b. Variabel terikat : Prestasi belajar.

3.3.2. Definisi operasional variabel

1. Self-regulated learning adalah skor yang diperoleh dari pengukuran tiga dimensi self-regulated learning yaitu: cognitive strategy, metacognitive strategy dan resource management strategy. 2. Adversity quotient adalah skor yang diperoleh dari pengukuran empat dimensi adversity quotient yaitu: control, origin dan ownership, reach serta endurance. 3. Prestasi belajar adalah skor yang diperoleh dari nilai rapot siswa, yaitu nilai rata-rata persiswa yang dihitung dari jumlah nilai seluruh mata pelajaran yang didapati dalam buku rapot kemudian dibagi dengan jumlah mata pelajaran.

3.4. Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh data yang akan diteliti Arikunto, 2002. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan skala dan studi dokumentasi. Skala adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyusun suatu daftar yang berisikan rangkaian pernyataan mengenai suatu hal dalam suatu bidang Azwar, 2006, sehingga dalam penelitian ini terdapat dua skala yaitu skala self-regulated learning dan 66 skala adversity quotient. Sedangkan studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan lain sebagainya Arikunto, 2002. Dalam penelitian ini studi dokumentasinya yaitu menggunakan buku rapot siswa, untuk memperoleh data prestasi belajar.

3.4.2. Instrumen penelitian

1. Skala self-regulated learning Skala ini dibuat dalam bentuk model likert. Skala berisi pernyataan-pernyataan yang menyatakan seluruh strategi self-regulated learning. Siswa diminta menjawab setiap pernyataan, untuk mengetahui seberapa sering siswa melakukan strategi self-regulated learning dalam kegiatan belajarnya. Startegi self-regulated learning ada tiga macam yaitu; cognitive strategy, metacognitive strategy dan resource management strategy Pintrich, 1999. Tabel 3.1 Blue print skala self-regulated learning untuk tryout No Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Cognitive strategy  Rehearsal latihan Berkaitan dengan menghafal materi 2, 11 20, 29 4  Elaboration pengembangan Berkaitan dengan pemahaman materi. 23, 32 14, 37 4  Organization organisasi 8, 17 26, 35 4 67 Berkaitan dengan memilih informasi penting dalam suatu materi. 2. Metacognitive strategy  Planning perencanaan berkaitan dengan penetapan tujuan belajar, penyaringan materi, membuat pertanyaan sebelum membaca. 1, 39 19, 28 4  Monitoring pengawasan Berkaitan dengan memonitor pemahaman, kecepatan saat mengerjakan soal ujian, menyesuaikan dengan waktu yang tersedia. 4, 13 22, 31 4  Regulating pengaturan Berkaitan dengan Menyetel dan menyesuaikan aktivitas kognisi secara kontinyu. 7, 16 25, 34 4 3. Resource management strategy  Time waktu Berkaitan dengan pengaturan waktu dalam belajar. 5, 27 3, 15 4  Study environment lingkungan belajar Berkaitan dengan 6, 18 30, 38 4 68 menciptakan atau memilih tempat belajar yang baik.  Peer learning belajar dengan teman sebaya Berkaitan dengan kerjasama siswa dalam belajar dengan teman sebaya. 9, 21 10, 33 4  Help seeking mencari dukungan Berkaitan dengan mencari dukunganbantua n belajar baik dari guruteman ketika ada materi yang tidak dimengerti. 12, 24 36, 40 4 Total 40 Sedangkan untuk jawaban respon, skala ini memiliki 4 respon jawaban dimana masing-masing jawaban menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan responden. Pilihan jawaban tersebut adalah sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS dan sangat tidak setuju STS. Setiap pilihan jawaban dari pernyataan favorable diberi skor 4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Karena karakteristik pernyataan favorable berlawanan dengan karakteristik pernyataan unfavorable maka maka skor jawaban dari pernyataan unfavorable dilakukan secara terbalik. Total skor dari masing-masing siswa menggambarkan seberapa sering ia 69 melakukan strategi tersebut. Semakin tinggi total skor, semakin sering ia melakukan strategi tersebut. Tabel 3.2 Format penilaian skala self-regulated learning Pernyataan Sangat setuju SS Setuju S Tidak setuju TS Sangat tidak setuju STS Favorable 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4 2. Skala adversity quotient Skala adversity quotient dibuat dalam model Likert. Skala ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai kesulitanpermasalahan yang sering dialami siswa SMP Terbuka. Siswa diminta untuk menjawab bagaimana siswa menghadapimerespon kesulitannya. Adversity quotient siswa diukur melalui empat dimensi yang diungkapkan Stoltz 2000 yaitu; control, origin dan ownership, reach serta endurance. 70 Tabel 3.3 Blue print skala adversity quotient untuk tryout No Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Control  Mempersepsikan seberapa besar kendali yang dimiliki untuk mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi. 5, 13, 21, 25 1, 9, 17, 29 8 2 Origin dan ownership  Siapaapa yang menjadi penyebab kesulitan. 4, 12, 30 8, 16, 36 6  Bertanggung jawab atas situasimasalah yang sedang dihadapi. 20, 28, 32 24, 33, 35 6 3. Reach  Mempersepsikan kesulitan yang sedang dihadapi akan berkembang menjangkau pada bagian-bagian lain dari kehidupan atau tidak. 6, 14, 26, 34 2, 10, 18, 22 8 4. Endurance  Mempersepsikan lama nya kesulitan berlangsung 3, 15, 27, 31 7, 11, 19, 23 8 Total 36 Untuk jawaban respon, skala ini memiliki 4 respon jawaban dimana masing-masing jawaban menunjukkan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan responden. Pilihan jawaban tersebut adalah sangat 71 sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Setiap pilihan jawaban dari pernyataan favorable diberi skor 4 = sangat sesuai, 3= sesuai, 2 = tidak sesuai, 1 = sangat tidak sesuai. Karena karakteristik pernyataan favorable berlawanan dengan karakteristik pernyataan unfavorable maka skor jawaban untuk pernyataan unfavorable dilakukan secara terbalik. Total skor dari masing-masing siswa menunjukkan tingkat AQ seseorang. Tabel 3.4 Format penilaian skala adversity quotient Pernyataan Sangat sesuai SS Sesuai S Tidak sesuai TS Sangat tidak sesuai STS Favorable 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4

3. Buku rapot

Dalam penelitian ini yang dijadikan indikator prestasi belajar adalah nilai rata-rata keseluruhan mata pelajaran dalam buku rapot. Adapun jumlah mata pelajaran di SMP Terbuka sebanyak 13, yaitu: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Seni Karawitan, Bahasa Sunda, Pendidikan Lingkungan Hidup, Pendidikan Jasmani, Teknologi Informatika dan Komunikasi. 72 3.5. Uji Instrumen Penelitian 3.5.1. Uji validitas instrumen penelitian Validitas menurut Azwar 2006 adalah ketetapan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Item dapat dikatakan valid jika mencapai skor minimal 0.3 atau lebih, artinya item dapat mengukur dimensi dan indikator yang ingin di ukur Azwar, 2006. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik yaitu memakai rumus korelasi Pearson Product Moment. Untuk perhitungannya menggunakan program software Statistical Package for The Social Sciences SPSS 18.0. Berdasarkan hasil uji validitas pada masing-masing skala akan ditemukan item-item dengan skor validitas rendah. Item-item tersebut dianggap gugur dan tidak digunakan dalam penelitian.

3.5.2. Uji reliabilitas instrumen penelitian

Reliabilitas ini mengacu pada konsistensi dan kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Skala yang reliabel ialah skala dimana hasil yang diperoleh akan tetap sama apabila diukur pada waktu yang berbeda Azwar, 2006. 73 Untuk penghitungannya, peneliti menggunakan SPSS 18.0. Semakin tinggi koefisien reliabilitas yaitu mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut Azwar, 2006.

3.6. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Di dalam penelitian harus digunakan alat ukur yang valid dan reliabel, agar kesimpulan dalam penelitian yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Pengujian tingkat validitas dan reliabilitas dari kedua alat ukur dalam penelitian ini dilakukan sebelum diadakan pengambilan data. Pengujian alat ukur ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana dapat mengungkapkan hal-hal yang semestinya diukur dari suatu variabel. Peneliti melakukan uji instrumen self-regulated learning dengan item yang terdiri dari 40 item, item adversity quotient yang terdiri dari 36 item. Uji instrumen diberikan kepada 40 siswa SMP Terbuka di Cibarusah. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud : 1. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item yang diberikan. 2. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor. 3. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur reliabilitas skala tersebut. 74

3.6.1. Hasil uji coba instrumen self-regulated learning

Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson pada skala self-regulated learning yang di ujicobakan, dari 40 item diperoleh 38 item yang valid dan 2 item yang gugur Sedangkan untuk hasil uji reliabilitasnya diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0.971. Sesuai dengan Azwar 2006, semakin tinggi koefisien reliabilitas yaitu mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut. Adapun item-item yang valid dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini : Blue print hasil tryout skala self-regulated learning No Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Cognitive strategy  Rehearsal latihan Berkaitan dengan menghafal materi 2 , 11 20 , 29 4  Elaboration pengembangan Berkaitan dengan pemahaman materi. 23 , 32 14 , 37 4  Organization organisasi Berkaitan dengan memilih informasi penting dalam suatu materi. 8 , 17 26 , 35 4 2. Metacognitive strategy  Planning perencanaan berkaitan dengan penetapan tujuan belajar, 1 , 39 28 3 75 penyaringan materi, membuat pertanyaan sebelum membaca.  Monitoring pengawasan Berkaitan dengan memonitor pemahaman, kecepatan saat mengerjakan soal ujian, menyesuaikan dengan waktu yang tersedia. 4 , 13 22 , 31 4  Regulating pengaturan Berkaitan dengan Menyetel dan menyesuaikan aktivitas kognisi secara kontinyu. 7 , 16 25 , 34 4 3. Resource management strategy  Time waktu Berkaitan dengan pengaturan waktu dalam belajar. 5 , 27 3 , 15 4  Study environment lingkungan belajar Berkaitan dengan menciptakan atau memilih tempat belajar yang baik. 6 , 18 30 , 38 4  Peer learning belajar dengan teman sebaya Berkaitan dengan kerjasama siswa dalam belajar dengan teman 9 , 21 10 , 33 4 76 sebaya.  Help seeking mencari dukungan Berkaitan dengan mencari dukunganbantua n belajar baik dari guruteman ketika ada materi yang tidak dimengerti. 12 36 , 40 3 Total 38

3.6.2. Hasil uji coba instrumen adversity quotient

Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson pada skala adversity quotient yang di uji cobakan, dari 36 item diperoleh 27 item valid dan 9 item yang gugur. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitasnya diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0.892. Sesuai dengan Azwar 2006, semakin tinggi koefisien reliabilitas yaitu mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut. Adapun item-item yang valid dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini : 77 Blue print hasil tryout skala adversity quotient No Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Control  Mempersepsikan seberapa besar kendali yang dimiliki untuk mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi. 5, 13, 21, 25 1, 9, 17, 29 8 2 Origin dan ownership  Siapaapa yang menjadi penyebab kesulitan. 30 36 2  Bertanggung jawab atas situasimasalah yang sedang dihadapi. 20, 28, 32 33, 35 5 3. Reach  Mempersepsikan kesulitan yang sedang dihadapi akan berkembang menjangkau pada bagian- bagian lain dari kehidupan atau tidak. 14, 34 10, 18, 22 5 4. Endurance  Mempersepsikan lama nya kesulitan berlangsung 3, 15, 27, 31 7, 11, 19 7 Total 27 78

3.7. Teknik Analisis Data

Uji hipotesis digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan utama penelitian hipotesis penelitian yang menggunakan teknik analisis regresi berganda multiple regression. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya hubungan dari independent variabel IV, yaitu self-regulated learning cognitive strategy, metacognitive strategy dan resource management strategy dan adversity quotient control, origin dan ownership, reach dan endurance terhadap dependent variable DV yaitu prestasi belajar. Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat dependent; respon; Y dengan lebih dari satu variabel bebas independent; prediktor; X Sugiono, 2002. Persamaan umum untuk analisis regresi bergandanya adalah : Keterangan : Y : dependent variable DV prestasi belajar X p , X p , ......, X p : Independent variable IV yang jumlahnya p cognitive strategy, metacognitive strategy, resource management strategy, control, origin dan ownership, reach dan endurance Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + …… + b p X p 79 p : Jumlah independent variable IV. a : konstan. b 1 , b 2 , ......, b 7 : Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen.

3.8. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Penggunaan Strategi Self- Regulated Learning Siswa Kelas X dan XI Unggulan Pada SMA Negeri 3 Medan

7 59 127

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Perbedaan Self Directed Learning Siswa Sekolah Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan Di Yayasan Dharma Bakti Medan

3 25 91

Pengaruh self-regulated learning terhadap prestasi belajar matematika siswa MtsN 3 Pondok Pinang

9 43 96

Hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar siswa SMP Bina Amal Bekasi

0 5 75

Pengaruh Gaya Pengasuhan, Self-Efficacy, dan Self Regulated Learning terhadap Prestasi Akademik Remaja

0 6 36

PENGARUH SELF-REGULATED LEARNING DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Pengaruh Self-Regulated Learning Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 16

PENGARUH SELF-REGULATED LEARNING DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Pengaruh Self-Regulated Learning Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 4 19

Pengaruh Phobia Matematika, Self-Efficacy, Adversity Quotient dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII di Kabupaten Gowa.

0 0 2

PENGARUH SELF REGULATED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 11