PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa Ho ditolak, sehingga Ha diterima karena t hitung t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi guru terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru. Hasil pengujian korelasi antara persepsi guru terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru menunjukkan bahwa r = 0.381. Dengan menggunakan kriteria interpretasi harga r menurut Hadi 2000, menyatakan hubungan persepsi terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru tergolong rendah. Menurut Lester dalam Hughes, 2006 kepuasan kerja guru merupakan sejauhmana penerimaan dan nilai-nilai yang dirasakan oleh guru terhadap banyaknya faktor seperti evaluasi, hubungan rekan kerja, tanggungjawab dan penghargaan. Lester dan Bishop 2000 juga menambahkan bahwa kondisi lingkungan pekerjaan, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri work itself merupakan bagian dari kepuasan kerja guru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan korelasi antara persepsi guru terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru SMK Farmasi tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh masih adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja guru selain faktor pekerjaan, rekan kerja, dan pekerjaan itu sendiri work itself seperti yang dikemukakan oleh Afsar Khan dalam Ramatulasamma, 2007 yakni terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru seperti 1 faktor pekerjaan mencakup keinginan dan ketertarikan pada pekerjaan, menilai pekerjaan lebih bermakna, ikut dalam memecahkan masalah dalam pekerjaan, dan mengontrol atau adanya Universitas Sumatera Utara kebebasan dalam bekerja; 2 faktor individu mencakup tingkat pekerjaan, usia, pendidikan, dan jenis kelamin; 3 faktor organisasi mencakup infrastruktur dari organisasi, pelayanan yang baik, adanya fasilitas rekreasi dan penempatan dan promosi; dan 4 faktor situasi kerja mencakup ukuran keselamatan, hubungan interpersonal, lingkungan kerja, berhubungan dengan manajemen, pekerjaan dasar dan motivasi. Menurut Ramatulasamma 2003, lingkungan pekerjaan atau yang disebut iklim kelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru. Menciptakan iklim kelas yang positif memerlukan perhatian yang seksama agar dapat meningkatkan kualitas kehidupan kelas bagi siswa serta guru Adelman Tailor dalam Lee, 2005. Sehingga, apabila iklim kelas positif maka dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru dalam proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini, hasil penelitian pada variabel persepsi guru terhadap iklim kelas berada dalam kategori positif. Dari hasil perhitungan diperoleh sebanyak 31 guru 38,75 memiliki persepsi yang positif terhadap iklim kelas, sebanyak 21 guru 26,25 memiliki persepsi yang negatif terhadap iklim kelas, dan selebihnya sebanyak 28 guru 35 yang memiliki persepsi terhadap iklim kelas tergolong netral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam hal ini guru SMK Farmasi Medan memiliki persepsi terhadap iklim kelas positif. Hal ini disebabkan karena iklim kelas di SMK Farmasi Medan sudah baik bagi guru-guru yang mengajar disekolah tersebut. Hasil penelitian pada variabel kepuasan kerja menunjukkan bahwa kepuasan kerja responden yakni guru SMK Farmasi Medan berada dalam kategori Universitas Sumatera Utara sedang. Dari hasil perhitungan diperoleh sebanyak 17 orang 21,25 memiliki kepuasan kerja yang tergolong tinggi, sebanyak 50 orang 62,5 memiliki kepuasan kerja yang tergolong sedang, dan sebanyak 13 orang 16,25 memiliki kepuasan kerja yang tergolong rendah. Hasil ini dapat diartikan bahwa sebagian besar responden dalam hal ini guru SMK Farmasi Medan memiliki kepuasan kerja guru tergolong sedang. Hal ini menunjukkan ke sembilan aspek kepuasan kerja guru seperti pengawasan, rekan kerja, kondisi pekerjaan, gaji, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kenaikan jabatan, keamanan, dan penghargaan belum optimal sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi pihak SMK Farmasi Medan untuk membantu para guru agar lebih mempunyai kepuasan kerja dalam mengajar. Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Munandar 2001 bahwa kepuasan kerja individu baik intrinsik maupun ekstrinsik dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru dalam bekerja. Faktor intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor ini tidak akan memberikan ketidakpuasan kerja bagi karyawan, tetapi akan memberikan motivasi yang kuat sehingga meningkatkan kinerja karyawan dan memberikan kepuasan dalam bekerja. Faktor-faktor intrinsik dalam kepuasan kerja yaitu prestasi yang diraih, penghargaan, tanggung jawab, peluang untuk maju, pekerjaan itu sendiri, kepuasan kerja, dan kemungkinan pengembangan karir. Sedangkan faktor ekstrinsik merupakan dorongan yang berasal dari luar diri individu seperti kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, lingkungan kerja, status, setting Universitas Sumatera Utara dari organisasi itu sendiri, dan hubungan interpersonal di antara teman, atasan serta hubungan dengan bawahan. Menurut Munandar 2001 kepuasan kerja merupakan motivator primer yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Howell dan Diphoye 1986 memandang kepuasan kerja sebagai hasil dari keseluruhan derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya misalnya kondisi lingkungan kerja. Kepuasan kerja guru ditunjukkan oleh sikapnya dalam bekerja. Apabila guru puas akan keadaan yang mempengaruhi dalam bekerja maka ia akan bekerja dengan baik dan memberikan kepuasan dalam bekerja. Sebaliknya apabila guru tidak puas akan keadaan yang mempengaruhinya dalam bekerja maka ia akan mengajar sesuai dengan kehendaknya dan memberikan ketidakpuasan dalam bekerja. Dari hasil tambahan penelitian variabel kepuasan kepuasan kerja guru berdasarkan jenis kelamin ditemukan hasil mean skor perempuan lebih tinggi daripada skor mean laki-laki, yaitu mean perempuan sebesar 172 dan mean laki- laki sebesar 167,5 dengan nilai F= 3.567 dan p= 0.002. Hal ini berarti terdapat perbedaan kepuasan kerja guru antara perempuan dan laki-laki p 0.05. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chase,dkk dalam Rao, 2004 yang menemukan bahwa guru perempuan lebih puas dibandingkan guru laki-laki dalam mengajar. Smith dalam Rao, 2004 juga menambahkan bahwa perempuan lebih puas dengan pekerjaannya sebagai pengajar dan lebih nyaman dengan profesinya sebagai guru daripada laki-laki. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini mungkin belum dapat dinyatakan sebagai kenyataan sebenarnya dari subjek yang diteliti. Selain karena peneliti tidak menggunakan alat ukur diluar skala psikologis, dapat terjadi kemungkinan bahwa alat ukur berupa skala psikologis yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel persepsi tentang iklim kelas dan kepuasan kerja guru belum mengungkap kenyataan yang ada di dalam diri subjek secara menyeluruh. Hal ini dapat dikarenakan jumlah butir yang terbatas dari setiap aspek variabel untuk dapat mengungkap kedua variabel tersebut sesuai kenyataan yang sebenarnya pada diri subjek. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini dan pada bagian akhir akan dikemukakan saran-saran baik yang bersifat praktis maupun metodologis yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan topik yang sama.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dan diperoleh bahwa penyebaran data kepuasan kerja guru dan persepsi terhadap iklim kelas terdistribusi dengan normal. 2. Hasil uji liniearitas menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi guru terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru SMK Farmasi Medan. 3. Terdapat persepsi yang bervariasi di kalangan guru SMK Farmasi Medan tentang persepsi guru terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru, yakni memberikan persepsi positif sebesar 21,3, ragu-ragu dalam mempersepsi sebesar 68,7, dan persepsi yang negatif sebesar 10. Universitas Sumatera Utara