Hubungan linearitas tersebut dapat dilihat dari Scatter Plot pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Scatter Plot linearitas hubungan variabel persepsi terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru
3. Hasil Analisa Data
a. Deskripsi data penelitian
Analisis data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
serta positif dan negatif.
1 Gambaran Skor Persepsi terhadap Iklim Kelas
Data penelitian tentang kategori persepsi guru terhadap iklim kelas seperti tertera pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian Persepsi terhadap Iklim Kelas Variabel
Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
Persepsi terhadap
iklim kelas
140 155
152,60 4,863
47 188
152,5 4,86
Berdasarkan tabel 13 diperoleh mean empirik untuk skala persepsi terhadap iklim kelas sebesar 152,60 dengan SD empirik sebesar 4,863, sedangkan
untuk mean hipotetiknya sebesar 152,5 dengan SD hipotetiknya sebesar 4,86. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik
menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa persepsi terhadap iklim kelas subjek penelitian lebih positif pada populasi
umumnya. Rangkuman data penelitian tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengkategorisasikan persepsi terhadap iklim kelas pada guru SMK Farmasi Medan dalam tingkatan-tingkatan yang disusun menurut norma tertentu. Subjek
dikategorikan menjadi dua kategori yaitu persepsi positif dan negatif dengan mempertimbangkan standart eror of measurement untuk mengatasi resiko
pembagian persepsi guru terhadap iklim kelas. Standart eror of measurement Se akan memberikan kecermatan hasil pengukuran.
Rumusan standar eror dalam pengukuran persepsi terhadap pengembangan karir Azwar, 2007 yaitu:
S
e
= S
x
√1-r
xx
S
e
= standar eror dalam pengukuran S
x
= standar deviasi skor
Universitas Sumatera Utara
R
xx
= koefisien korelasi Berdasarkan pengolahan data persepsi terhadap iklim kelas pada guru
SMK Farmasi Medan dengan bantuan SPSS 17,0 for Windows diperoleh r
xx
= 0.916 dan S
x
= 4.8 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah: Se = 4,8
√1-0.916 = 4,8 x 0,28
= 1,344 Mengetahui besarnya S
e
akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala persepsi terhadap pengembangan karir, yaitu:
X ± Z α2 . Se
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikansi 5 atau
α = 0,05 sehingga α2 = 0,025, maka diperoleh nilai Z berdasarkan tabel distribusi normal yaitu:
X ± 1,96 1,344 X ± 2,63
X ± 2,6 Maka X + 2,6 = 152,5 + 2,6 = 155,1
X – 2,6 = 152,5 – 2,6 = 149,9 Dari perhitungan di atas maka kategorisasi pengelompokan persepsi
terhadap iklim kelas pada guru SMK Farmasi Medan dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14. Kategorisasi Data Empirik Persepsi Guru terhadap Iklim Kelas Variabel
Rentang Nilai Kategori
Frekuensi Persentase
Persepsi Guru terhadap Iklim
Kelas X
≥ 155,1 Positif
31 38,75
155,1 X 149,9 Netral
28 35
X ≤ 149,9
Negatif 21
26,25
Berdasarkan tabel 14 diatas, dapat diketahui sebanyak 38,75 31 orang subjek penelitian mempunyai persepsi terhadap iklim kelas yang positif. Sebanyak
26,25 21 orang subjek penelitian yang memiliki persepsi terhadap iklim kelas negative, dan selebihnya 35 28 orang subjek penelitian yang memiliki persepsi
terhadap iklim kelas netral. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki persepsi terhadap iklim kelas yang positif.
2
Gambaran Skor Kepuasan Kerja Guru SMK
Data penelitian tentang katagori kepuasan kerja guru SMK Farmasi Medan seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 15. Deskripsi Data Penelitian Kepuasan Kerja Guru SMK Farmasi Variabel
Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
Kepuasan kerja guru
160 185
170,39 7,907
55 220
110 27,5
Berdasarkan tabel 15 diatas, diperoleh mean empirik untuk skala kepuasan kerja guru sebesar 170,39 dengan SD empirik sebesar 7,907, sedangkan untuk
mean hipotetiknya sebesar 110 dengan SD hipotetiknya sebesar 27,5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan
bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa kepuasan kerja guru subjek penelitian berada di atas rata-rata populasi umumnya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut
norma tertentu. Subjek dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus Azwar, 2000:
Tinggi = Mean + 1 SD
≤ X Sedang
= Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD
Rendah = X Mean – 1 SD
Untuk kriteria variabel kepuasan kerja guru SMK Farmasi dengan jumlah
frekuensi dan persentase dapat dilihat pada tabel 16 berikut:
Tabel 16. Kategorisasi Data Empirik Kepuasan Kerja Guru Variabel
Rentang Nilai Kategori
Frekuensi Persentase
Kepuasan Kerja Guru
178,297 ≤ X
Tinggi 17
21,25 162,483
≤ X 178,297 Sedang 50
62,5 X 162,483
Rendah 13
16,25
Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 16 menunjukkan bahwa 17 orang 21,25 termasuk dalam kepuasan kerja guru yang tinggi, 50 orang
62,5 termasuk dalam kepuasan kerja sedang, dan 13 orang 16,25 termasuk berada pada kategori rendah yang berarti kepuasan kerja guru rendah. Hal ini
dapat diartikan bahwa sebahagian besar kepuasan kerja guru SMK Farmasi Medan berada dalam kategori sedang.
b. Hasil Perhitungan Korelasi Antarvariabel