7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teoretis
1. Pengertian Morfologi
Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan, bahasa itu sendiri dirangkai oleh kata-kata, tentunya kata-kata
itu membentuk beragam kalimat yang terdiri dari berbagai macam bentuk, bentuk-bentuk inilah yang menjadi pembahasan utama dalam morfologi.
Abdul Chaer menjelaskan, secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti „bentuk‟ dan kata logi yang berarti „ilmu‟, di dalam
kajian linguistik morfologi berarti „ilmu mengenai bentu-bentuk dan pembentukan kata‟.
1
Harimurti Kridalaksana mengungkapkan bahwa “morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari morfem dan
kombinasi-kombinasinya serta bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-
bagian kata, yakni morfem”.
2
Hal serupa juga dikemukakan oleh Ahmad dan Alek yang menjelaskan morfologi sebagai bagian dan ilmu kebahasaan, mempelajari
strktur intern kata, tata kata atau tata bentuk.
3
Maka dapat disimpulkan morfologi merupakan salah satu kajian dari ilmu linguistik yang
mempelajari tentang struktur bahasa meliputi bentuk, klarifikasi dan bagian-bagian kata yang disebut juga sebagai morfem. Morfem menjadi
bagian terkecil dalam kajian morfologi dan tidak dapat dibagi lagi menjadi satuan yang lebih kecil. Meski demikian, morfem mempunyai makna.
1
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. Pertama, 2008, hlm. 3.
2
Harimurti Kridalaksna, Kamus Linguistik, Jakarta: Gramedia, Edisi Keempat Cetakan Kedua, 2009, hlm. 159.
3
Ahmad HP dan Alek Abdullah, Linguistik Umum, Jakarta:FITK PRESS, 2009, hlm. 57-58.
Tidak berbeda dengan definisi di atas, J. W. M Verhaar mendefinisikan
morfologi merupakan
cabang linguistik
yang mengidentifikasikan
satuan-satuan dasar
bahasa sebagai
satuan gramatikal.
4
Morphology is the study of words.
5
Morphology is the study of word formation, including the ways new words are coined in the
language of the world, and the way forms of words are varied depending on how they’re used in sentences.
6
Dengan demikian, morfologi mempelajari struktur kata, bagian-bagian kata meliputi cara pembentukan
kata di dalam bahasa serta cara mengubah kata yang sesuai dengan penggunaannya menurut tata bahasa yang benar.
Ramlan mendefinisikan morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
7
Berdasarkan pendapat- pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa morfologi disebut ilmu
yang mempelajari tata kata atau tata bentuk kata dan merupakan bagian gramatika yang menyelediki struktur kata, bagian-bagiannya, serta cara
pembentukannya yang mempengaruhi golongan kata tersebut.
2. Proses Morfologi
Setiap bahasa mempunyai tata bahasa tersendiri dan mempunyai kemungkinan untuk membentuk kata-kata baru dari bentuk dasar yang
telah ada. Pembentukan kata sering disebut juga proses morfologi, yaitu
4
J.W. M. Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Cet. Ketujuh, 2010, hlm. 97.
5
David E Freeman dan Yvonne S. Freeman, Essential Linguistics, Portsmouth: United States of America on Acid-Free Paper, 2004, hlm. 166.
6
Rochelle Lieber, Introducting Morphology, New York: Cambridge University Press, Frist Published, 2010, hlm. 2.
7
M. Ramlan, Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif, Yogyakarta: PH. CV Karyono, Cet. Ketujuh, 1985, hlm. 19.