Tidak berbeda dengan definisi di atas, J. W. M Verhaar mendefinisikan
morfologi merupakan
cabang linguistik
yang mengidentifikasikan
satuan-satuan dasar
bahasa sebagai
satuan gramatikal.
4
Morphology is the study of words.
5
Morphology is the study of word formation, including the ways new words are coined in the
language of the world, and the way forms of words are varied depending on how they’re used in sentences.
6
Dengan demikian, morfologi mempelajari struktur kata, bagian-bagian kata meliputi cara pembentukan
kata di dalam bahasa serta cara mengubah kata yang sesuai dengan penggunaannya menurut tata bahasa yang benar.
Ramlan mendefinisikan morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
7
Berdasarkan pendapat- pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa morfologi disebut ilmu
yang mempelajari tata kata atau tata bentuk kata dan merupakan bagian gramatika yang menyelediki struktur kata, bagian-bagiannya, serta cara
pembentukannya yang mempengaruhi golongan kata tersebut.
2. Proses Morfologi
Setiap bahasa mempunyai tata bahasa tersendiri dan mempunyai kemungkinan untuk membentuk kata-kata baru dari bentuk dasar yang
telah ada. Pembentukan kata sering disebut juga proses morfologi, yaitu
4
J.W. M. Verhaar, Asas-asas Linguistik Umum, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Cet. Ketujuh, 2010, hlm. 97.
5
David E Freeman dan Yvonne S. Freeman, Essential Linguistics, Portsmouth: United States of America on Acid-Free Paper, 2004, hlm. 166.
6
Rochelle Lieber, Introducting Morphology, New York: Cambridge University Press, Frist Published, 2010, hlm. 2.
7
M. Ramlan, Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif, Yogyakarta: PH. CV Karyono, Cet. Ketujuh, 1985, hlm. 19.
proses terjadinya kata yang berasal dari morfem dasar melalui perubahan morfemis.
8
Proses morfologis adalah peristiwa penggabungan morfem satu dengan morfem yang lainnya yang menjadi kata.
9
Dengan demikian, proses morfologi adalah proses pembentukan morfem menjadi kata yang
mengalami beberapa proses morfologi.
Parera mengungkapkan proses morfologi sebagai proses morfemis, yaitu proses pembentukan kata bermorfem jamak baik derivatif maupun
inflektif, proses ini bermakna dan berfungsi sebagai pelengkap makna leksikal yang dimiliki oleh sebuah bentuk dasar.
10
Widdowson dalam Farkhan mendefinisikan morfologi morphology as the study of the
structure of the words; of how morphemes operate in the process of direvation and inflection.
11
Berdasarkan pendapat tersebut, morfologi juga dipahami sebagai ilmu yang mempelajari pembentukan kata yang
melibatkan proses derivasi mengubah kelas kata dan infleksi tidak mengubah kelas kata.
Menurut Abdul Chaer proses morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan
afiks dalam proses afiksasi, pengulangan dalam proses reduplikasi, penggabungan dalam proses komposisi, pemendekan dalam proses
akronimisasi, dan pengubahan status dalam proses konversi.
12
Ahmad dan Alek dalam buku Linguistik Umum membagi proses morfologi antara
lain: gramatikalisasi, afiksasi, reduplikasi, komposisi, modifikasi internal
8
Ahmad HP dan Alek Abdullah, Linguistik Umum, Jakarta:FITK PRESS, 2009, hlm. 68.
9
Mansur Muslich, Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ketiga, 2010, hlm. 32.
10
Jos Daniel Parera, Morfologi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. Keempat, 2007, hlm.18.
11
Muhammad Farkhan, An Introduction To Linguistics, Jakarta: UIN JAKARTA PRESS, Cetakan 1, 2006, hlm. 51.
12
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Pertama, 2008, hlm. 25.
dan suplisi, serta pemendekan.
13
Pembagian proses morfologi berdasarkan pendapat Chaer dan Alek tidaklah jauh berbeda, yang membedakan adalah
Alek menambahkan modifikasi internal dan suplisi dalam proses morfologi.
Ramlan mendefinisikan
proses morfologi
adalah proses
pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya dan membagi proses morfologis menjadi tiga bagian yaitu proses
pembubuhan afiks, proses pengulangan dan proses pemajemukan. Ramlan menambahkan bahwa proses perubahan zero juga termasuk proses
morfologis.
14
Senada dengan Ramlan, Masnur Muslich membagi tiga macam proses morfologi; 1 pembentukan kata dengan menambahkan
morfem afiks pada bentuk dasar; 2 pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar; 3 pembentukan kata dengan menggabungkan dua kata atau
lebih bentuk dasar.
15
Berdasarkan pendapat di atas proses morfologi hanya terbagi kepada tiga bagian yaitu afikasasi, reduplikasi dan komposisi. Jika
dibandingkan dengan pendapat Chaer dan Alek yang memasukkan akronim sebagai salah satu proses morfologi, Muslich berpendapat bahwa
akronim atau pemendekan kata termasuk dalam pembentukan kata di luar proses morfologi.
Proses morfologis membicarakan hubungan struktural antara morfem-morfem, ada berbagai macam bentuk hubungan struktural antara
satu morfem dengan morfem lainnya, proses morfologis yang umumnya tercatat dan berlangsung dalam hampir setiap bahasa dapat dibedakan atas
13
Ahmad HP dan Alek Abdullah, Linguistik Umum, Jakarta:FITK PRESS, 2009, hlm. 68-74.
14
M. Ramlan, Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif, Yogyakarta: PH. CV Karyono, Cet. Ketujuh, 1985, hlm. 46-47.
15
Mansur Muslich, Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ketiga, 2010, hlm. 35.