Seperti materi menganalisis struktur kata berimbuhan, surat kabar Pos Kota kolom Jakarta dapat dijadikan yang sebagai sumber belajar dalam
materi tersebut. Sebelum memulai dan menjelaskan materi pelajaran, guru perlu membuat rencana pelaksanaan, agar kegiatan pembelajaran
berlangsung secara terstruktur dan mampu dipahami siswa dengan baik. Selain itu, penelitian ini mempunyai pengaruh dan kelebihan
terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA, yaitu memudahkan dalam mencari bahan ajar. Karena koran merupakan salah
satu media massa yang paing dekat degan kita karena mudah dijangkau, dengan menggunakan koran sebagai bahan ajar materi struktur kata
imbuhan, siswa dapat mengetahui prefiks, infiks dan sufiks pembentuk nomina dalam surat kabar. Selain itu, siswa juga memperoleh informasi
dari koran yang dijadikan sumber pembelajaran tersebut. Dengan demikian, berdasarkan kelebihan koran yang telah diutarakan, alangkah
jika para pendidik menggunakan koran sebagai bahan ajar dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah terlampir.
79
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa prefiks, infiks dan sufiks pada koran Pos Kota kolom Jakarta edisi Januari 2016 adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan prefiks pembentuk nomina sebanyak 363, dengan rincian:
penggunaan 352 prefiks pe-, dan sebelas prefiks se-. 2.
Tidak ditemukan penggunaan infiks pembentuk nomina. 3.
Penggunaan sufiks pembentuk nomina menduduki penggunaan afiks pembentuk nomina tertinggi yaitu sebanyak 438, dengan rincian: 409
sufiks –an, dua puluh tujuh sufiks –isasi, satu sufiks –isme, dan satu sufiks
–ir. Implikasi penggunaan prefiks dan sufiks pembentuk nomina terhadap
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah, dapat diterapkan pada kelas XI yang menggunakan kurikulum 2013, dengan kompetensi inti memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan aktual, konseptual, prosuderal, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya memecahkan masalah dan kompentensi dasar
menganalisis struktur kata, frasa, dan klausa serta dengan indikator siswa mampu menganalisis struktur kata berimbuhan. Dengan demikian, penelitian ini dapat
dijadikan sumber materi untuk siswa dalam menganalisis struktur kata berimbuhan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implementasi di atas, beberapa saran berikut dapat menjadi masukan bagi pihak-pihakk yang terkait, antara lain:
1. Saran untuk siswa, dalam membaca surat kabar hendaknya siswa
memperhatikan penggunaan imbuhan terutama afiks pembentuk nomina, sehingga siswa mengetahui afiks pembentuk nomina yang digunakan
dalam surat kaba, sehingga dapat membantu siswa dalam mengerhadapi materi tentang imbuhan.
2. Saran untuk guru, sebagai seorang pengajar seharusnya memaksimalkan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan memperhatikan empat aspek keterampilan berbahasan serta menggunakan banyak sumber dalam
mengajar, karena ilmu pengetahuan tidak hanya bersumber dari buku. 3.
Saran untuk pembaca, tidak hanya informasi yang bisa pembaca dapatkan dari surat kabar, tetapi penggunaan prefiks dan sufiks pembentuk nomina
yang benar. Selain tiga saran yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini mempunyai
pengaruh dan kelebihan terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA, yaitu memudahkan dalam mencari bahan ajar. Karena koran merupakan
salah satu media massa yang paing dekat degan kita karena mudah dijangkau, dengan menggunakan koran sebagai bahan ajar materi struktur kata imbuhan,
siswa dapat mengetahui prefiks, infiks dan sufiks pembentuk nomina dalam surat kabar. Selain itu, siswa juga memperoleh informasi dari koran yang
dijadikan sumber pembelajaran tersebut. Dengan demikian, berdasarkan kelebihan koran yang telah diutarakan, alangkah jika para pendidik
menggunakan koran sebagai bahan ajar dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
terlampir.