Pengertian Morfologi Landasan Teoretis

dan suplisi, serta pemendekan. 13 Pembagian proses morfologi berdasarkan pendapat Chaer dan Alek tidaklah jauh berbeda, yang membedakan adalah Alek menambahkan modifikasi internal dan suplisi dalam proses morfologi. Ramlan mendefinisikan proses morfologi adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya dan membagi proses morfologis menjadi tiga bagian yaitu proses pembubuhan afiks, proses pengulangan dan proses pemajemukan. Ramlan menambahkan bahwa proses perubahan zero juga termasuk proses morfologis. 14 Senada dengan Ramlan, Masnur Muslich membagi tiga macam proses morfologi; 1 pembentukan kata dengan menambahkan morfem afiks pada bentuk dasar; 2 pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar; 3 pembentukan kata dengan menggabungkan dua kata atau lebih bentuk dasar. 15 Berdasarkan pendapat di atas proses morfologi hanya terbagi kepada tiga bagian yaitu afikasasi, reduplikasi dan komposisi. Jika dibandingkan dengan pendapat Chaer dan Alek yang memasukkan akronim sebagai salah satu proses morfologi, Muslich berpendapat bahwa akronim atau pemendekan kata termasuk dalam pembentukan kata di luar proses morfologi. Proses morfologis membicarakan hubungan struktural antara morfem-morfem, ada berbagai macam bentuk hubungan struktural antara satu morfem dengan morfem lainnya, proses morfologis yang umumnya tercatat dan berlangsung dalam hampir setiap bahasa dapat dibedakan atas 13 Ahmad HP dan Alek Abdullah, Linguistik Umum, Jakarta:FITK PRESS, 2009, hlm. 68-74. 14 M. Ramlan, Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif, Yogyakarta: PH. CV Karyono, Cet. Ketujuh, 1985, hlm. 46-47. 15 Mansur Muslich, Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ketiga, 2010, hlm. 35. proses afiksasi, proses pergantian, proses reduplikasiulangan, dan proses kosong zero morphemes. 16 Meski beberapa ahli di atas membagi bagian proses morfologi secara berbeda, tetapi hanya istilahnya saja yang membedakan. Pada hakikatnya, proses morfologi melibatkan bentuk dasar dengan menggunakan alat pembentuk meliputi afiksasi penambahan, reduplikasi pengulangan, komposisi penggabungan, akromisasi pemendekan dan konversi pengubahan status, makna gramatikal, dan hasil proses pembentukan yang membentuk kata baru. Salah satu proses morfologi adalah afiksasi, yaitu proses penambahan afiks untuk membentuk suatu kata. Afiks adalah sebuah bentuk dan biasanya berupa morfem terikat. 17 Definisi afiks berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan merubah makna gramatikal seperti prefiks, infiks, konfiks, atau sufiks; bentuk atau morfem terikat yang dipakai untuk menurunkan kata imbuhan. 18 Dengan demikian, afiks merupakan salah satu morfem yang bersifat terikat, dan jika ditambahkan dengan kata dasar maka akan terjadi perubahan makna. Afiks merupakan satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain membentuk kata atau pokok kata baru. 19 Afiks dapat didefinisikan sebagai bentuk kebahasaan terikat yang hanya mempunyai arti gramatikal yang merupakan unsur langsung suatu kata, tetapi bukan merupakan bentuk dasar yang memiliki 16 Jos Daniel Parera, Pengantar Linguistik Umum Bidang Morfologi Seri B, Flores: Penerbit Nusa Indah, 1977, hlm. 25. 17 Ahmad HP dan Alek Abdullah, Linguistik Umum, Jakarta:FITK PRESS, 2009 , hlm. 63. 18 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 14. 19 M. Ramlan, Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif, Yogyakarta: PH. CV Karyono, Cet. Ketujuh, 1985, hlm. 50.