dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perubahan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya. 6
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
13
Menurut Baharuddin Esa N.W, ciri-ciri belajar meliputi: 1 Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku, 2
Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen, 3 Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial, 4 Perubahan tingkah laku itu merupakan
hasil latihan atau pengalaman, 5 Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
14
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses
belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada anak cerdas, aktif dan kreatif pada akhirnya
dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya, banyak ditemukan anak-anak dari
keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-guru yang
profesional. Secara umum, keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
13
Djamarah, op. cit., h. 15.
14
Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Ombak Dua, 2013, h. 18.
1 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu.
a Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor
nonsosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut
bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca,
jarak rumah ke sekolah, sarana transfortasi yang tersedia dan sejenisnya.
b Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih
menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat termasuk teman pergaulan anak.
Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran
dalam keluarga, gaya pengasuhan orang tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap
siswa dan sebagainya. 2
Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a Faktor Fisiologis
1 Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus
jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat memengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara
umum ini, misalnya tingkat kesehatan, mengantuk dan
kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil
belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambar hasil
belajar. 2
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi
panca indra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang
masuknya pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat menunjang belajar.
3 Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan
memengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat
banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong
seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja
lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
15
d. Gaya Belajar
Gaya adalah cara. Gaya belajar merupakan cara anak didik belajar yang sudah menjadi kebiasaan, dan kebiasaan tersebut dianggap paling
tepat baginya. Ada empat gaya belajar, yaitu: 1
Somatis, artinya tubuh atau raga. Anak dengan gaya belajar somatis akan belajar lebih cepat bila dilakukan dengan memanfaatkan
15
Ibid., h. 24.