Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

2 Pendekatan Sedang meliputi; analitical dan deep 3 Pendekatan Rendah meliputi: reproductive dan surface 17 Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan seseorang yang bukan karena faktor belajar adalah: a Faktor kematangan. Perkembangan manusia dan perubahan dalam diri seseorang dapat terjadi karena faktor kematangan. Kematangan merupakan proses alamiah yang terjadi dengan sendirinya. Seseorang dapat mengalami perubahan karena kematangan, seperti berubahnya suara pada masa pubertas, perubahan jakun dari kecil menjadi lebih besar, perubahan dari belum mempunyai jambangjenggot menjadi berjenggot. b Faktor pertumbuhan. Pertumbuhan seseorang terjadi faktor makanan atau gizi. Pertumbuhan adalah perubahan material manusia secara kuantitatif. Perubahan tersebut bisa dari kecil menjadi besar, bisa dari sempit menjadi luas bisa pula dari sedikit menjadi banyak atau dari tidak ada menjadi ada. Pertumbuhan fisik berarti jasmani menjadi lebih besar, lebih tinggi atau lebih gagah. Pertumbuhan terjadi pada kondisi fisik lain seperti pertumbuhan rambut, pertumbuhan gigi, pertumbuhan tangan kaki. Pertumbuhan rambut bisa dalam arti dari sedikit menjadi banyak atau dari pendek menjadi panjang. c Faktor insting dan reflek. Insting dan reflek merupakan perilaku yang terjadi secara otomatis. Insting dan reflek merupakan mekanisme dalam diri seseorang yang terjadi secara alamiah sebagai jalan untuk mempertahankan hidupnya. Mencari makan, bernafas, berkedip, bersin merupakan bentuk-bentuk perilaku yang muncul secara otomatis sebagai jalan untuk melindungi diri dari 17 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 132. bahaya atau mempertahankan hidup. Dengan jalan ini manusi berkembang dan tetap bertahan hidup. 18 Selain itu, juga terdapat faktor-faktor yang tersangkut dalam kegiatan belajar, yakni: 1 Asosiasi. Dalam kegiatan belajar terjadi koneksi atau hubungan di dalam otak, antara hal satu dengan lainnya. 2 Motivasi. Belajar akan terjadi bila manusia atau binatang terdorong dalam beberapa hal. 3 Variabilitas. Dalam peristiwa belajar terjadilah berbagai macam tingkah laku yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu masalah, tergantung dari stimulus belajar. 4 Kebiasaan. Belajar dapat membentuk suatu kebiasaan sehingga hal itu dapat digunakan untuk menghadapi situasi yang berbeda yang harus dipertimbangkan. 5 Kepekaan. Faktor kepekaan yakni perasaan atau kognisi yang mudah tersentuh merupakan hal yang menentukan juga keberhasilan belajar. 6 Pencetakan imprinting, atau merekam. Hal ini biasanya terjadi pada binatang, yang mungkin dapat disamakan dengan dressur. Dalam hal ini berarti semacam proses “melihat”-kan sesuatu yang dipelajari pada kesanotak. 7 Hambatan. Dalam proses belajar tentu terjadi hambatan. 19

e. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku misbehavior seeperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, 18 Sriyanti, op. cit., h. 20. 19 Mulyati, Pengantar Psikologi Belajar, Yogyakarta: Quality Publishing, 2007, h. 3. mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering minggat dari sekolah. Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yakni: 1 Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri. 2 Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa. Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain di bawah ini: 1 Faktor Intern Siswa Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni: a Yang bersifat kognitif ranah cipta, seperti rendahnya kapasitas intelektualintelegensi siswa. b Yang bersifat afektif ranah rasa, seperti labilnya emosi dan sikap. c Yang bersifat psikomotor ranah karsa, seperti terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar mata dan telinga. 2 Faktor Ekstern Siswa a Lingkungan keluarga, contohnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b Lingkungan perkampunganmasyarakat, contohnya wilayah perkampungan kumuh slum area dan teman sepermainan peer group yang nakal. c Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat- alat belajar yang berkualitas rendah. 20 20 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Cet. 11, h. 184.