Alternatif Pemecahan Kesulitan belajar Pengertian Prestasi Belajar

itu dipakai secara lugas untuk mengevaluasi seluruh kecakapan siswa kognitif, afektif, dan psikomotor. 28

j. Evaluasi Prestasi Belajar

Dalam evaluasi prestasi belajar meliputi prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal tersebut dapat dinilai dengan menggunakan cara evaluasi belajar seperti tes lisan, tes tulis, observasi, atau pemberian tugas.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan masukan dalam penelitian ini, penulis mengambil kajian-kajian sebelumnya berupa skripsi mengenai hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar terhadap pada mahasiswa Bidikmisi. Seperti dalam skripsi yang telah ada sebelumnya, di antaranya Stephani Chintya Debi pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Bidikmisi Jurusan Ekonomi dan Administrasi Universitas Negeri Jakarta”. Stephani secara empiris menjelaskan bahwa adanya hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi program studi pendidikan ekonomi UNJ 2011. Hal ini dibuktikan dengan: 1. Hasil uji keberartian disimpulkan bahwa regresi berarti. Serta pada uji linearitas diperoleh hasil bahwa regresi linier. Berdasarkan uji keberartian dan uji linearitas regresi bahwa koefisien regresi berbentuk linier dan berarti signifikan. 2. Serta berdasarkan uji keberartian koefisien korelasi terbukti adanya hubungan signifikan atau berarti antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan keberartian koefisien korelasi Rxy = 0,345, artinya semakin tinggi motivasi belajar maka prestasi belajar semakin tinggi. Sebaliknya semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula prestasi belajar. 28 Ibid., h.223. 3. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi yang besarnya 0,11898, dapat disimpulkan besarnya variasi motivasi belajar ditentukan prestasi belajar sebesar 11,90. 29 Sunardi pada tahun 2003 dengan judul penelitian “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Penerima Beasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta” menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Semakin kuat motivasi belajar yang dilakukan maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang dihasilkan oleh mahasiswa penerima beasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Besarnya variasi prestasi belajar pada mahasiswa penerima beasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta ditentukan oleh motivasi belajar sebesar 79. Mahasiswa penerima beasiswa yang berasal dari berbagai jurusan tersebut pada umumnya semakin memiliki berbagai latar belakang ekonomi keluarga yang bervariasi, yang rata-rata berpenghasilan rendah. Adapun prestasi belajarnya jika dilihat dari perulihan indeks prestasi berkisar antara 2,45 sampai 3,70, dengan pencapaian prestasi antara 69 sampai 100. Dalam kondisi demikian mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian kepada para mahasiswa penerima beasiswa, yaitu apakah dengan adanya beasiswa yang diberikan dapat memotivasi belajarnya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. 30 Ferry Antoni MS pada tahun 2012 dengan judul penelitian “Analisis IPK Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi IPB dengan Pendekatan Metode CHAID” menyatakan bahwa analisis CHAID dengan kategori respon tipe I terhadap delapan peubah penjelas menghasilkan empat peubah penjelas yang berpengaruh nyata dan didapatkan lima klasifikasi. Perubahan yang 29 Stephani Chintya Debi, “Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Bidikmisi Jurusan Ekonomi dan Administrasi Universitas Negeri Jakarta”, Skripsi Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2014, h. 67, tidak dipublikasikan. 30 Sunardi, “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Penerima Beasiswa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta”, Skripsi Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2003, h. 48, tidak dipublikasikan.