Batas Minimal Prestasi Belajar
dapat membentuk klasifikasi-klasifikasi tersebut adalah status SLA, kepemilikan prestasi, lokasi SLA asal, dan akreditasi SLA. Adapun untuk
klasifikasi respon tipe II didapatkan tujuh peubah penjelas yang berpengaruh nyata. Peubah-peubah tersebut adalah kepemilikan prestasi, lokasi SLA asal,
akreditasi SLA asal, jenis kelamin, jumlah tanggungan orang tua, usia saat masuk SLA, dan penghasilan orang tua. Perbedaan ini disebabkan pada
pengkategorian tipe I terdapat kategori IPK yang memiliki presentase kategori yang lain sehingga tidak teridentifikasi dengan baik.
31
Nugraha Ramadhan pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Pemodelan Keberhasilan Studi dan Identifikasi Karakteristik Mahasiswa
Penerima Beasiswa Bidikmisi IPB” menyatakan bahwa karakteristik mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi berdasarkan analisis korespondensi
berganda dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok pertama kelompok mahasiswa dengan IPK 2,75 memiliki karakteristik status
sekolah asal SMA Negeri, memiliki nilai ujian nasional lebih kecil dari rataan, dan berasal dari kelompok departemen dengan IPK TPB sedang dan
rendah. Kelompok kedua adalah kelompok mahasiswa yang memiliki IPK 3,50 dan memiliki karakteristik status asal SMA negeri, asal daerah
mahasiswa adalah Pulau Jawa, memiliki nilai ujian nasional dengan rataan 8,3 dan berasal dari kategori departemen dengan IPK TPB tinggi. Perubahan
yang mempengaruhi keberhasilan studi secara nyata berdasarkan model regresi logistik ordinal adalah peubah jenis kelamin, status SMA, status
keberadaan ibu, kelompok departemen, nilai ujian nasional, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan. Ketepatan pendugaan model regresi
logistik yang dibangun adalah 59,8. Berdasarkan rasio odds pada model regresi logistik ordinal dapat disimpulkan bahwa mahasiswa perempuan
dengan status sekolah asal SMA Negeri, masih memiliki ibu, berasal dari kelompok departemen IPK TPB tinggi, penghasilan orang tua antara Rp
500.000,- sampai Rp 1.000.000,-, memiliki nilai ujian nasional yang tinggi
31
Ferry Antoni MS, “Analisis IPK Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi IPB dengan Pendekatan Metode CHAID”, Skripsi Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2012, h. 13, tidak
dipublikasikan.
dan memiliki jumlah tanggungan sedikit mempunyai peluang paling besar untuk berhasil dalam studinya sebagai mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi.
32
Bustamil Arifin pada tahun 2013 dengan judul penelitian “Penggunaan Beasiswa Bidikmisi pada Mahasiswa FKIP UNTAN” menjelaskan bahwa
mahasiswa Bidikmisi sebagian kecil belum sesuai dengan syarat penerimaan mahasiswa Bidikmisi tahun 2010 dan beasiswa Bidikmisi yang diterima oleh
mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi digunakan untuk biaya hidup, biaya makan, biaya transportasi, biaya komunikasi, biaya tempat tinggal, biaya
buku-buku dan bahan mata kuliah, biaya membeli pakaian, biaya membeli sepatu danatau sandal, biaya membeli handphone danatau aksesorisnya,
biaya beli tas, biaya pergi berekreasi, biaya membeli perabota untuk kenyamanan, biaya membeli barang-barang danatau keperluan lainnya.
Sehingga penggunaan beasiswa Bidikmisi oleh penerima beasiswa Bidikmisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura angkatan
2010 sebagian besar masih belum sesuai dengan syarat penggunaan beasiswa Bidikmisi.
33
Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan
No. Nama
PenelitiTahun Judul
Penelitian Hasil penelitian
Persamaan dan Perbedaan
1 Stephani
Chintya Debi2014
Hubungan Motivasi
Belajar dengan
Prestasi Belajar pada
Mahasiswa Bidikmisi
Memberikan kesimpulan secara empiris bahwa
adanya hubungan yang positif antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
penerima beasiswa Bidikmisi program studi
Persamaan: - Tentang Bidikmisi.
Perbedaan: - Stephani meneliti
tentang hubungan
motivasi belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa
32
Nugraha Ramadhan, “Pemodelan Keberhasilan Studi dan Identifikasi Karakteristik Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi IPB”, Skripsi Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2012, h.
14, tidak dipublikasikan.
33
Bustamil Arifin, “Penggunaan Beasiswa Bidikmisi pada Mahasiswa FKIP UNTAN”, Skripsi Pontianak: Universitas Tanjungpura, 2013, h. 18, tidak dipublikasikan.
Jurusan Ekonomi dan
Administrasi Universitas
Negeri Jakarta pendidikan ekonomi
UNJ 2011. Bidikmisi.
- Penulis meneliti tentang pengaruh
beasiswa Bidikmisi terhadap prestasi
belajar. 2
Sunardi2003 Hubungan
antara Motivasi
Belajar dengan
Prestasi Belajar pada
Mahasiswa Penerima
Beasiswa di Fakultas Ilmu
Sosial Universitas
Negeri Jakarta Menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar. semakin kuat
motivasi belajar yang dilakukan maka akan
semakin tinggi prestasi belajar yang dihasilkan
oleh mahasiswa penerima beasiswa di
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta.
Persamaan: -Tentang prestasi
belajar mahasiswa penerima beasiswa.
Perbedaan: -Sunardi meneliti
tentang ada tidaknya hubungan antara
motivasi belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa penerima beasiswa.
Sedangkan penulis meneliti tentang
bagaimana pengaruh beasiswa terhadap
prestasi belajarnya. 3
Ferry Antoni MS2012
Analisis IPK Mahasiswa
Penerima Beasiswa
Bidikmisi IPB dengan
Pendekatan Metode
CHAID Analisis CHAID dengan
kategori respon tipe I terhadap delapan peubah
penjelas menghasilkan empat peubah penjelas
yang berpengaruh nyata dan didapatkan lima
klasifikasi. Perbedaan ini disebabkan pada
pengkategorian tipe I terdapat kategori IPK
yang memiliki presentase kategori yang
lain sehingga tidak Persamaan:
-Tentang Bidikmisi dan IPK.
Perbedaan: -Ferry tentang
menganalisis IPK Bidikmisi.
-Peneliti tentang perbandingan IPK
mahasiswa Bidikmisi.