Analisis Regresi Linier Sederhana

berdasarkan Ketetapan Menteri Agama Nomor 1 Tahnu 1957. Pendirian ADIA ini dimaksudkan untuk mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mencapai ijazah pendidikan akademi dan semi akademi agar menjadi ahli didik agama pada Sekolah Menengah Umum, Sekolah Kejuruan dan Sekolah Agama. Pada awal berdirinya, ADIA menempati kampus Universitas Islam Jakarta UIJ di Jalan Madura dan tahun kedua di Jalan Limau kampus UHAMKA sekarang. Pada tahun ketuga baru menempati kampus di Ciputat yang disebut Kultur Sentrum KS, kampus UIN sekarang. Pada saat itu ADIA mempunyai 43 orang mahasiswa yang terbagi ke dalam dua jurusan, yakni Jurusan Syari’at Pendidikan Agama dan Jurusan Lughatal Arabiyah Jurusan Bahasa Arab. Dan satu jurusan khusus untuk Imam Tentara dengan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar, ditambah dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai pegantar mata kuliah umum. Sesuai dengan fungsinya sebagai akademi dinas, maka mahasiswa yang mengikuti kuliah pada ADIA itu terbatas pada mahasiswa yang memperoleh tugas belajar yang terdiri dari pegawaiguru agama di lingkungan Departemen Agama dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang masuk berdasarkan seleksi. Pimpinan ADIA pada saat itu adalah Prof. Dr. H. Mahmud Yunus sebagai Dekan dan Prof. H. Bustami A.Gani sebagai Wakil Dekan. Hari jadi ADIA ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2 24 Agustus 1960 Dalam perkembangan selanjutnya, tahun 1960 berdasarkan PP No.II Tahun 1960 tanggal 24 Agustus 1960 ADIA bergabung dengan PTAIN Perguruan Tinggi Agama Islam yang berada di Yogyakarta menjadi IAIN Al Jamiah Al Hukumiyah. Diresmikan oleh Menteri Agama dalam suatu upacara di Gedung Kepatihan Yogyakarta pada tanggal 24 Agustus 1960 2 Rabi’ul Awwal 1380 H. ADIA menjadi IAIN cabang Jakarta dengan dua fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Adab dengan Prof. Dr. H. Mahmud Yunus sebagai Dekan fakultas Tarbiyah dan prof. H. Bustami A.Gani sebagai Dekan Fakultas Adab. Setelah menjadi IAIN cabang Jakarta, mahasiswanya tidak lagi terdiri dari mahasiswa ikatan dinas pegawai tugas belajar saja, tetapi juga menerima mahasiswa bebas. Sehingga jumlah mahasiswa meningkat menjadi 282 orang. Pada tahun 1962, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No.66 tahun 1962 tertanggal 15 Nopember 1962 dibuka Fakultas Ushuluddin yang merupakan metamorfosis dari Jurusan Da’wahwal Irsyad Jurusan Imam Tentara dengan Dekannya Prof. HM. Toha Yahya Umar dan diresmikan oleh Menag RI KH. Syarifuddin Zuhri dengan kuliah pertama berlangsung di Masjid Al Azhar. Seiring dengan dibukanya fakultas Ushuluddin, IAIN cabang Jakarta berdiri sendiri menjadi IAIN Al Jamiah Al HukumiyahSyarif Hidayatullah Jakarta. 3 25 Februari 1963 Dalam putusan Pemerintah No.II Tahun 1960, disebutkan bahwa tujuan pembentukan IAIN adalah memberikan pengajaran tinggi dan menjadi pusat utnuk mengembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam. diharapkan dengan mempertinggi taraf pendidikan dalam lapangan agama dan ilmu pengetahuan Islam, berarti mempertinggi pula taraf kehidupan bangsa indonesia dalam lapangan kerohanian dan