Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat 1 dan 2. 4 Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional yang dicanangkan pada tahun 2010. 5 Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang hanya ditujukan untuk calon mahasiswa tidak mampu. 6 Menurut Kementrian Agama, beasiswa Bidikmisi PTAI adalah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri PTAIN, yang berasal dari keluarga kurang mampu. 7 Pada awalnya, Bidikmisi hanya sebatas pada Peraturan Menteri yang harus dilaksanakan oleh PTN, kemudian menjadi Peratutan Pemerintah, dan kini ditingkatkan menjadi UU. Ini artinya, jika sebelumnya hanya bersifat dukungan kebijakan yang ada pada pada tingkat menteri, lalu ditingkatkan menjadi kebijakan pemerintah, maka dengan telah masuknya kebijakan itu dalam UU No. 12 Pasal 74 ayat 1, kini Bidikmisi menjadi tanggung jawab negara. 8 Melalui program Bidikmisi, pemerintah siap menanggung biaya kuliah dan biaya hidup. Yang membedakan program beasiswa Bidikmisi dengan beasiswa lainnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya penerima beasiswa Bidikmisi mendapatkan biaya perkuliahan hingga semester 8, mendapatkan uang saku setiap bulannya, mendapatkan fasilitas 4 Peraturan Penerintah Republik Indonesia No.48 Tahun 2008. 5 Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016, http:satulayanan.idlayananindex56beasiswa- bidikmisikemendikbud. 6 Ristekdikti, Bidikmisi,2016, http:bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id. 7 Kementrian Agama, Beasiswa Bidikmisi, 2016, http:www.kemenag.go.id. 8 Mohammad Nuh, Kebangkitan Kaum Duafa Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, h. 162. tempat tinggal berupa asrama selama 2 tahun, serta mendapatkan pengajaran berupa bahasa dan keagamaan. Dengan begitu, para penerima program Bidikmisi akan lebih terjamin dan dapat mengikuti pendidikan dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya. Hal tersebut akan membangun jiwa generasi muda untuk lebih berpacu dalam dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi dan melakukan berbagai inovasi kreatif yang bermanfaat. Selain mendapatkan berbagai fasilitas dari universitas, para penerima beasiswa Bidikmisi pun selalu diikutsertakan dalam berbagai kegiatan, baik di dalam Ma’had maupun diluar Ma’had. Kegiatan di dalam Ma’had, seperti hadir untuk mengikuti shalat maghrib dan subuh berjama’ah, mengikuti pembelajaran di Ma’had berupa pengajaran bahasa dan keagamaan, adanya struktur organisasi Ma’had, kegiatan olahraga bersama, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Ma’had. Sedangkan di luar Ma’had para penerima beasiswa Bidikmisi diikutsertakan dalam berbagai kegiatan kampus untuk terlibat langsung sebagai bentuk pembelajaran dalam berorganisasi. Seperti yang tertera pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program beasiswa Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bahwa terdapat 770 orang penerima beasiswa Bidikmisi. 9 Semua penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan mengikuti aturan yang telah disetujui dan tertera sebagai bahan acuan bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi untuk tetap bersikap dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan yang telah ditetapkan itu bersifat mengikat, karena sudah adanya perjanjian dengan kedua belah pihak. Dengan adanya tuntutan ganda tersebut yaitu tuntutan sebagai mahasiswa di kampus dan mahasantri di Ma’had, dituntut untuk lebih fokus dan berkonsentrasi tinggi agar keduanya dapat berjalan dengan baik. Belum lagi jika mengikuti kegiatan di kampus misalnya Unit Kegiatan Mahasiswa UKM, maka sebagai mahasiswa harus pandai-pandai membagi waktu agar semuanya bisa berjalan beriringan. Hal 9 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta: Kementrian Agama, 2015, h. 4. tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar kita di kampus yang penilaian akhirnya dilihat melalui IPK Indeks Prestasi Kumulatif sebagai hasil dari prestasi belajar. Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan IPK yang baik dan sesuai harapan tanpa mengesampingkan tuntutan antara kampus dan asrama. Hal ini yang menjadikan para penerima beasiswa Bidikmisi merasa sulit untuk membagi waktu antara kuliah dengan Ma’had, dikarenakan terdapat tuntutan lebih bagi para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi serta membuat mahasiswa kurang bersosialisasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM. Akhirnya, pada tahun 2013 terdapat beberapa mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi mengalami penurunan nilai IPK. Penelitian mengenai beasiswa Bidikmisi telah dilakukan sebelumnya oleh Stephani Chintya Debi dan Sunardi dari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, keduanya berkesimpulan bahwa adanya hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Semakin kuat motivasi belajar yang dilakukan, maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang dihasilkan oleh mahasiswa penerima beasiswa. Berdasarkan penelitian di atas, membuat penulis tergugah untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis identifikasi beberapa permasalahan, di antaranya: 1. Terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan. 2. Jauhnya lembaga pendidikan dari tempat tinggal. 3. Mahasiswa terlalu fokus untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. 4. Mahasiswa putus asa terhadap berbagai masalah yang ada. 5. Sulitnya mahasiswa untuk membagi waktu antara kuliah dengan Ma’had dikarenakan terdapat tuntutan lebih bagi para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi serta membuat mahasiswa kurang bersosialisasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM. 6. Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif IPK standar.

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena masalah tersebut sangatlah luas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada sulitnya mahasiswa untuk membagi waktu antara kuliah dengan Ma’had dikarenakan terdapat tuntutan lebih bagi para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi serta membuat mahasiswa kurang bersosialisasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM dan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif IPK rendah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh beasiswa Bidikmisi terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh beasiswa Bidikmisi terhadap prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

a. Sebagai bahan acuan bagi penelitian sejenis yang mungkin akan dilakukan selanjutnya. b. Memberikan informasi seputar penerima beasiswa Bidikmisi. c. Memberikan motivasi terhadap mahasiswa Bidikmisi untuk terus berprestasi di kampus.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi para mahasiswa dalam memilih program beasiswa yang disediakan oleh pihak universitas. b. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi institusi terkait dalam memberikan segala jenis tuntutan yang telah ditentukan dan wajib untuk dilaksanakan dengan ketentuan yang ada terhadap segala kegiatan perkuliahan di kampus maupun di Ma’had bagi penerima beasiswa Bidikmisi, serta pertimbangan waktu untuk melaksanakan kegiatan diluar perkuliahan atau Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada. c. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai besarnya pengaruh beasiswa Bidikmisi terhadap prestasi belajar bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Sehingga masyarakat bisa menilai prestasi belajar yang dimiliki oleh penerima beasiswa Bidikmisi. 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Beasiswa

a. Pengertian Beasiswa

Beasiswa adalah bantuan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada perorangan yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. 1 Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. 2 beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak-anak sekolah atau mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan.

b. Tujuan Pemberian Beasiswa

Beberapa tujuan dari penerimaan beasiswa ini antara lain: 1 Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya masalah dalam hal pembiayaan. 2 Menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar agar mendapat ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekal hidup di kemudian hari. Namu, untuk mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu mengeluarkan 1 Universitas Indonesia, Beasiswa, 2016, http:anakui.com 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016, http:kbbi.web.id biaya.untuk itu, beasiswa inilah yang akan membantu seseorang untuk mendapatkan ilmu tersebut. 3 Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan adanya bantuan beasiswa ini, maka seseorang terutama kaum muda bisa mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih mampu menjawab tantangan di zaman yang terus maju ini. 4 Meningkatkann kesejahteraan. Setelah tercipta sumber daya manusia baru yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa memberi bantua lewat ide dan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya ketika menjalani masa pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa diterapkan dalam masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka sehingga kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai. 3 Tujuan pemberian beasiswa pada dasarnya adalah untuk mendukung kemajuan dunia pendidikan. Pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswa yang berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau kurang mampu secara ekonomi. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa sehingga mampu tetap berprestasi dan bergairah dalam menyelesaikan studi. Mendorong siswa berpacu mencapai prestasi akademik yang tertinggi sehingga sumberdaya manusia yang potensial tersebut tidak sia-sia. Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak. Tidak hanya itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus 3 Anneahira, Beasiswa, 2016, www.anneahira.com