Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tidak pernah berhenti berkembang untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang terkemuka. Langkah pengembangan ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., yaitu pada tahun 1988 dengan konsep “IAIN with Widermandate” atau IAIN dengan mandat yang lebih luas menjadi dasar menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri Jakarta. Pada tahun akademik 19981999 dibuka jurusan Psikologi dan matematika pada Fakultas Tarbiyah serta jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syariah. Tahun akademik 20002001 dibuka Program Studi Konversi IAIN menjadi UIN yang terdiri dari Program Studi agribisnis Sosial Ekonomi Pertanian, Sistem Informasi, Teknik Informatika, Manajemen dan Akuntasi. Tahun akademik 20012002 jumlah fakultas bertambah dengan dibukanya fakultas psikologi metamorfosis dari jurusan Psikologi pada Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Dirasat Islamiyah kelas khusus dengan sistem Al Azhar. Pembukaan program studi baru tersebut, terutama program studi ilmu-ilmu umum merupakan langkah yang signifikan dan merupakan salah satu upaya menuju perubahan IAIN Jakarta menjadi universitas. Upaya ini mendapat rekomendasi pada tahun 2001 dengan ditandatanganinya Surat Keputusan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional RI No. 4UKB2001 dan Menteri Agama RI No. 5002001 tanggal 21 Nopember 2001 tentang perubahan IAIN menuju UIN. Pada tahun itu juga 12 program studi Sosial dan Eksakta Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen, agribisnis Sosial Ekonomi Pertanian Psikologi, Bahasa dan Sastra inggris, Ilmu Perpustakaan, Matrematika, Kimia, Fisika dan Biologi mendapat rekomendasiizin Operasional dan Dirjen Pendidikan tinggi Depdiknas RI Nomor: 088796MPN2001 tanggal 22 Nopember 2001. Pada tahun selanjutnya rancangan Keppres tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat Rekomendasi dan Pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Ditjen Anggaran departemen Keuangan RI Nomor 02M-PANI2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490MK-22002 tanggal 14 Februari 2002. Dan ini menjadi dasar bagi perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 031 Tanggal 20 Mei 2002. Keppres itu menjadi landasan legalitas formal perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat itu terdiri dari 9 fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas adab dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas dakwah dan Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi, dengan jumlah jurusanprodi sebanyak 41 dengan bidang studi ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama. Dengan perubahan ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat mendorong terjadinya integrasi keilmuan baik dalam bidang agama, kemanusiaan, keindonesiaan dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan integratif, adaptif, responsif dan inovatif terhadap pemikiran modern dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dengan landasan imna, ilmu dan amal yang menjadi dasar pijakan dalam pengembangan ilmu-ilmu Islam, baik ilmu-ilmu Qur’aniyah maupun ilmu-ilmu Kauniyah. Kerangka itu pula yang mendasari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pemberian gelar kesarjanaan sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 16 Tahun 2002. Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya di program S1, S2 dna s3 berhak mendapat gelar sesuai dengan program studinya. Dengan demikian, lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada pada posisi yang sama dengan lulusan universitas-universitas negeri yang lain di Indonesia. Sebagai Universitas Islam Negeri yang sejajar dengan Universitas Negeri lainnya di Indonesia, mulai tahun akademik 200320045 dalam penerimaan mahasiswa baru disamping penerimaan mahasiswa lokal, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga masuk dalam SPMB Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru yang bertaraf nasional. Dengan demikian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara tidak langsung sudah mendapat pengakuan secara nasional dan internasional. Pengakuan ini menjadi modal dasar membangun menuju internasionalisasi dan globalisasi dalam kerangka universitas riset yang unggul dan kompetitif Leading Towards Research Univercity. Langkah untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum juga mendasari pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun akademik 20042005. Pendirian FKIK berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama SK No. MA252004 dan Surat Dirjen Pendidikan Tinggi Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional No. 995D62004. Berdasarkan hal tersebut, maka pada tahun akademik 20042005 UIN membuka Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dengan program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat berdasarkan izin operasional Dirjen Dikti No. 1338DP2004 tanggal 12 April 2004 dan program studi Farmasi dengan izin operasional No. 138D22742004 tanggal 8 Agustus 2004. Sedangkan untuk program studi Pendidikan Dokter dan program studi Keperawatan dibuka pada tahun akademik 20052006 berdasarkan izin operasional Dirrjen Dikti No. 1356DT2005 tanggal 10 Mei 2005 dan Surat Keputusan Dirjen Bagais Nomor: Dj.II1232005 tanggal 17 Mei 2005. Pendirian FKIK ini bekerjasama dengan FK UI sebagai Fakultas Pembina. Sebelumnya juga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengadakan kerjasama untuk mendukung pendirian FKIK dengan berbagai pihak di antaranya dengan sejumlah rumah sakit di wilayah Jakarta dan Tangerang sebagai tempat praktek bagi mahasiswa. Komitmen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Riset ini adalah untuk menghasilkan penemuan- penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan, baik dalam ilmu- ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum, dengan menempatkan kemampuan meneliti sebagai kualifikasi utama dalam setiap kinerja ilmiah akademis. Karena sebagai Universitas Riset, kemampuan penelitian menjadi kualifikasi utama dalam setiap penampilan. Dengan berbasis riset, diharapkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat memiliki daya tarik bagi mahasiswa terutama bagi mahasiswa tingkat magister dan doktor dari berbagai penjuru dunia sehingga tercipta academic, social cultural exchange yang pada gilirannya membentuk intelectual community dan learning society dengan berkemampuan riset dan analisis yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang profesional dalam spectrum yang lebih luas dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta siap go international dan menjadi Universitas Internasional serta menjadi Jendela Keunggulan Akademis Islam IndonesiaWindow of Academic Excellence of Islam in Indonesia seperti yang diharapkan oleh tokoh-tokoh pejuang pendidikan Islam.

b. Nama Syarif Hidayatullah

Apabila beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang menggunakan nama-nama para tokoh di bidang kemiliteran, IAIN lebih memilih nama-nama tokoh di bidang keagamaan. Penamaan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak terlepas dari hal tersebut di atas. Dipilihnya nama Syarif Hidayatullah adalah karena nama itu merupakan nama asli dari slah satu Walisongo, sembilan penyiar Islam di Pulau Jawa, yakni Sunan Gunung Jati yang memiliki peranan besar dalam pengembangan Islam di Sunda Kelapa Jakarta sekarang. Syarif Hidayatullah Gunung Jati lahir di negeri Arab pada 1448 M dan wafat di Cirebon pada 1568 M. Ia adalah putra Nyai Rara Santang putri Prabu Siliwangi dari Pajajaran dengan Syarif Abdullah. Gelar-gelar yang diberikan kepadanya adalah Muhammad Nuruddin, Syekh Nurullah, Sayyid Kamli, Maulana Syekh Makhdum Rahmatullah dan Makhdum Jati. Setelah mangkat ia diberi gelar “Sunan Gunung Jati”. Setelah menginjak dewasa, Syarif Hidayatullah pulang ke Pajajaran dan menjadi penguasa Cirebon. Sejak itu, ia berperan dalam menyiarkan Islam di Jawa, terutama bagian barat. Belakangan ia menempatkan putranya, Maulana Hasanuddin menjadi dai sekaligus penguasa di Banten. Pada 1527 M, atas bantuan Fala-tehan Fatahillah, dia berhasil menguasai Sunda Kelapa setelah megusir pasukan Portugis yang dipimpin oleh Fransisco de Sa. Syarif Hidayatullah melakukan dakwah langsung kepada pemimpin masyarakat dan bangsawan setempat dengan cara yang bijaksana. Ia mulai dengan memberikan pengetahuan ajaran Islam atau tazkirah tentang Islam dan peringatan yang lemah lembut. Ia bertukar pikiran dari hati ke hati dengan penuh toleransi. Apabila cara ini tidak berhasil, maka ia menempuh cara berdebat atau mujadalah. Cara terakhir ini diterapkan terutama kepada orang-orang yang secara terang-terangan menunjukkan sikap kurang setuju terhadap Islam. metode dakwah yang dipergunakan oleh Syarif Hidayatullah telah berhasil menarik simpati masyarakat. Ia juga sering membantu rakyat miskin dan menderita, baik secara moril maupun materil. Ia bergaul dengan bahasa rakyat, sehingga ajarannya dapat dengan mudah diterima. Syarif Hidayatullah tidak menentang secara tajam agama, kepercayaan, dan adat istiadat penduduk setempat. Sebaliknya, ia memperlihatkan keindahan dan kesederhanaan Islam. yang dilakukannya adalah menunjukkan kelebihan Islam dan persamaan derajat di antara sesama manusia. Dalam rangka membina keberagaman masyarakat dari berbagai etnis, ia menjalin tali perkawinan dengan adik bupati Banten, putri Kaunganten 1475, ibu Maulana Hasanuddin, seorang putri China Ong Tien pada tahun 1481 tidak memiliki keturunan, putri Arab bernama Syarifah Bagdad, ibu dari Majapahit, ibu dari Ratu Winahon dan Pangeran Pasarean. Syarif Hidayatullah memiliki peran besar terhadap pengukuhan kekuasaan Islam di Sunda Kelapa yang dikemudian hari ia beri nama Jayakarta dan diubah menjadi Batavia oleh Belanda. Oleh karena itu, penamaan Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada sivitas akademika dalam pengembangan Islam di Indonesia.

c. Visi, Misi, Tujuan, dan Motto

1 Visi “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan.” 2 Misi a Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan untuk pengembangan keilmuan, transformasi sosial dan peningkatan daya saing bangsa; b Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka struktur dan kultur organisasi yang kokoh, berintegritas dan akuntabel. 3 Tujuan a Meningkatkan kinerja pendidikan dan pengajaran yang berdampak terhadap peningkatan mutu dan kompetensi lulusan; b Meningkatkan kinerja penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat secara sinergis dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan; c Meningkatkan koordinasi dan membangun sinergi antar-unit untuk penguatan struktur dan kultur organisasi; d Meningkatkan penegakkan prinsip-prinsip tata kelola universitas yang baik pada semua area manajerial. 4 Motto Sejak 2007, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mentapkan Knowledge, Piety, Integrity sebagai mottonya. Motto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dalam pidato Wisuda ke- 67 tahun akademik 20062007. Knowledge mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif dan inovatif. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memainkan peranan optimal dalam kegiatan learning, discoveries, and engagement hasil- hasil riset kepada masyarakat. Komitmen tersebut merupakan bentuk tanggung jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun sumber daya insani bangsa yang mayoritas Muslim. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber perumusan nilai keislaman yang sejalan dengan kemodernan dan keindonesiaan. Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menawarkan studi-studi keislaman, studi-studi sosial, politik, dan ekonomi serta sains dan teknologi modern termasuk kedokteran dalam perspektif integrasi ilmu. Piety mengandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen mengembangkan innerquality dalam bentuk kesalehan di kalangan civitas akademika. Kesalehan yang bersifat individual yang tercermin dalam terma habl min Allah dan keslehan sosial yang tercermin dalam terma habl min al-nas merupakan basis bagi sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun relasi sosial yang lebih luas. Integrity mengandung pengertian bahwa civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari. Integrity juga mengandung pengertian bahwa civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan diri sekaligus menghargai kelompok-kelompok lain. Dalam motto Knowledge, Piety, Integrity terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan kampus madani, sebuah kampus yang berkeadaban dan menghasilkan alumni yang memiliki kedalaman dan keluasan ilmu, ketulusan hati dan kepribadian kokoh. 1

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan sampel penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian ini disebarkan kepada responden yang merupakan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 23 kuisioner. berikut akan lebih dijelaskan mengenai data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, data ini dapat menggambarkan perbandingan antara jumlah laki-laki dan jumlah perempuan pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi. Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS for Windows 20, 2016. 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Profil UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016 http:www.uinjkt.ac.id.