sosiometriukuran variabel telah berfungsi juga sebagai instrumen.
10
Untuk mendapatkan instrument penelitian yang baik, maka kriteria yang digunakan
adalah sebagai berikut : Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian
ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah berkaitan dengan variabel penelitian:
1. Prestasi Belajar
a. Definisi Konseptual
Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan dan dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Jenis
prestasi yang dapat diukur dalam ranah cipta atau kognitif di antaranya ialah pengamatan, ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis pemeriksaan dan pemilihan secara teliti, dan sintesis membuat panduan utuh. Sedangkan jenis prestasi yang dapat
diukur dari ranah rasa atau afektif di antaranya ialah penerimaan, sambutan, apresiasi atau sikap menghargai, internalisasi atau
pendalaman, karakterisasi atau penghayatan. Jenis prestasi dalam ranah karsa atau psikomotor di antaranya ialah keterampilan
bergerak dan bertindak serta kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal.
b. Definisi Operasional
Prestasi belajar dalam penelitian ini diperoleh dari daftar nilai Indeks Prestasi Kumulatif IPK terakhir mahasiswa dan
diakses melalui AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Beasiswa Bidikmisi
a. Definisi Konseptual
10
Noor, op. cit., h. 101.
Beasiswa Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki
potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. c.
Definisi Operasional Beasiswa Bidikmisi dalam penelitian ini diperoleh melalui
penyebaran angket kuisioner kepada mahasiswa penerima Bidikmisi 2014 sebagai responden penelitian.
d. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket PenelitianBeasiswa Bidikmisi
Variabel Penelitian
Instrumen Penelitian Beasiswa Bidikmisi
Nomor Soal
Jumlah
Beasiswa Bidikmisi
a. Proses penerimaan beasiswa
Bidikmisi. 1,2,3,4,5
5
b. Pengalokasian anggaran
yang disediakan untuk setiap mahasiswa penerima
beasiswa Bidikmisi. 6,7,8,9,10
5
c. Mekanisme penyaluran
dana Bidikmisi. 11,12,13,1
4,15 5
d. Penghentian bantuan dana
Bidikmisi. 16,17,18,1
9,20 5
e. Pelanggaran dan sanksi bagi
penerima Bidikmisi. 21,22,23,2
4,25 5
f. Kewajiban yang harus
dijalankan di Ma’had UIN. 26,27,28,2
9,30 5
Total 30
Sebelum disebarkan kepada responden, maka instrumen terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya:
1 Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukura valid measure if it
succesfully measure the phenomenon.
11
Terkait dengan keabsahan data dalam penelitian kuantitatif, akan merujuk pada validitas butir instrumen
dan validitas instrumenskala. Pengertian valid dapat dilihat dari dua segi.
12
Pertama, bila dalam menyusun suatu instrumen, penyusun berusaha memilih soal-soal yang secara logis diperkirakan dapat
mengukur apa yang mau diukur, baik menurut pertimbangan sendiri maupun setelah berukar pikiran berkonsultasi dengan orang lain atau
bahkan ahli-ahli di bidang pengetahuan yang bersangkutan, instrumen instrumen tersebut dinyatakan telah memiliki content validity. Artinya,
isinya diperkirakan sesuai dengan apa-apa yang seharusnya diukur, atau logical validity, yang berarti secara logis, butira-butirnya diperkirakan
akan mengukur apa yang seharusnya diukur. Istilah lain yang berhubungan adalah face validity, yaitu kelihatan dari luar sudah valid.
Kedua, bila instrumen yang telah dipergunakan, validitasnya dapat diukur dengan memperbandingkan hasil-hasil pengukurannya
dengan hasil pengukuran lainnya. Cara ini menghasilkan apa yang dinamakan empirical validity, yang artinya secara empiris dibandingkan
dengan hasil pengukuran lainnya yang telah diketahui atau dianggap valid atau statistical validity karen adalam proses perbandingan ini
biasanya diperlukan perhitungan-perhitungan statistik. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila instrumen itu dapat
tepat mengukur apa yang hendak diukur. Ada istilah baru yang mulai diperkenalkan adalah sahih sehingga validitas diganti menjadi kesahihan.
11
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:Kencana, 2013, h. 46.
12
Idrus,op. cit.,h.123.
Penggunaan istilah ini secara bergantian tidak menimbulkan masalah sebab semua orang memahaminya.
Suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen itu “tepat”, tetapi istilah tepat belum dapat mencakup semua arti yang tersirat dalam
kata “valid”, dan kata tepat kadang-kadang digunakan dalam konteks yang lain. Akan tetapi, tambahan kata tepat dalam menerangkan valid
dapat memperjelas apa yang dimaksud. Sebagai contoh, untuk mengukur besarnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, bukan diukur
melalui nilai yang diperoleh pada waktu ulangan, tetapi dilihat melalui: kehadiran, terpusatnya perhatian pada pelajaran, menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan guru, dan sebagainya. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus
product moment sebagai berikut:
�
��
=
� ∑ ��−∑ �∑ � �[� ∑ �²][� ∑ �²−∑ �²]
Keterangan: �
��
= koefisien korelasi n
= banyaknya subyek ∑ x = jumlah nilai setiap butir soal
∑ y = jumlah nilai total ∑ xy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
13
Untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid atau tidak, harus harus membandingkan antara nilai r
hitung
dan r
tabe
, dengan taraf signifikansi 5. Apabila r
hitung
≤r
tabel
, maka instrumen dinyatakan tidak valid dan apabila r
hitung
r
tabel
, maka instrumen dinyatakan valid.
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. VII, h. 171.