unsur atau bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan dan berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK
yang penyajiannya disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta didik.
Matematika merupakan bidang kajian disiplin ilmu yang selalu diajarkan disetiap jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanakTK
sampai jenjang sekolah menengah atas SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan matematika merupakan salah satu ilmu yang
sangat berperan dalam kehidupan manusia karena matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang termasuk ilmu
alam, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan ilmu sosial.
30
Matematika dengan objek yang abstrak telah berhasil mengembangkan suatu bentuk bahasa
yang disebut dengan bahasa numeric. Bahasa numeric menggunakan angka-angka untuk menjelaskan dan meramalkan secara eksak dengan
mengembangkan konsep-konsep pengukuran seperti mengali, mengurang, menjumlah dan membagi. Matematika mengembangkan bahasa numeric
memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat kuantitatif ini meningkatkan daya prediktif dan control dari ilmu sehingga
dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara tepat dan cermat.
Pembelajaran matematika dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses interaksi antara guru dengan murid dalam rangka
mengembangkan pola pikir nalar siswa dengan menggunakan logika. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan
pembentukan kemampuan berfikir yang bersandar pada hakikat matematika.
4. Permainan matematik
30
Matematika, dalam http:id.wikipedia.orgwikiMatematika
, 22 Desember 2010
Pada awalnya bermain tidak dapat perhatian khusus. Bermain hanya dianggap sebagai kegiatan yang tidak memiliki manfaat dan hanya
dianggap sebagai kegiatan yang dilakukan oleh anak untuk mengisi waktu luang sebelum anak bersekolah atau memiliki kegiatan yang lebih
bermanfaat dan juga dianggap untuk menyalurkan kelebihan energi pada anak. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tugas permainan adalah untuk
menyalurkan mengeluarkan energi atau tenaga, yang berarti bahwa jika padanya terdapat tenaga berlebih daripada yang diperlukannya. Seperti
yang dikemukakan oleh teori kelebihan tenaga menurut Spencer dan Sheller seperti yang dikutip oleh Abdul Aziz El Quussy, dalam diri anak
terdapat kelebihan tenaga sehingga sewajarnya harus mempergunakan tenaga itu melalui kegiatan bermain.
31
Sejalan dengan perkembangannya, ilmu pengetahuan dan para ahli mulai mengemukakan pendapatnya tentang manfaat bermain sebagai nilai
praktis yang mendukung perkembangan anak, para ilmuan telah menunjukkan bahwa bermain merupakan pengalaman belajar yang
berharga.
32
Maka bermain tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang buang-buang waktu.
Ada beberapa pengaruh permainan bagi perkembangan jiwa anak, antara lain:
a Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak
b Bermain dapat dipergunakan sebagai terapi
c Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak
d Bermain dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
e Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
f Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak.
33
31
Abdul Aziz El Quusy, Ilmu Jiwa, Jakarta: Bulan Bintang,, h. 294.
32
Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak, terjemahan Child Development,Jakarta: Erlanngga, 1978, edisi ke-1, h. 320.
33
Pengaruh Permainan Bagi Perkembangan Anak, dalam http:forum.dudung.netindex.php?topic=15359.0
. 22 Desember 2010
.
Lebih jauh Hurlock mengemukakan pengaruh bermain bagi perkembangan anak sebagai berikut:
a Permainan aktif penting untuk anak mengembangkan otot dan
melatih seluruh bagian tubuhnya b
Belajar berkomunikasi, dalam arti mereka dapat mengerti dan sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan
c Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam
d Memberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai hal
e Merangsang kreativitas anak
f Dengan bermain anak dapat mengetahui tingkat kemampuannya
dibandingkan dengan teman bermainnya g
Belajar bermasyarkat h
Belajar bermain dengan peran jenis kelamin i
Belajar bekerjasama, murah hati, jujur, sportif, dan disukai orang dan lain-lain.
34
Metode permainan memiliki kelebihan sebagai berikut: a
Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menyenangkan menghibur
b Permainan memungkinkan adanya partisipatif aktif dari siswa untuk
belajar c
Permainan dapat memberikan umpan balik langsung d
Permainan bersifat luwes, yaitu permainan yang dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit alat, aturan
maupun persoalannya e
Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
35
Permainan matematik adalah permainan yang bertujuan untuk memperdalam penguasaan kompetensi matematika. Dari pengertian ini,
34
Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak ……………………., h. 323.
35
Sadiman Arif dkk, Media Pendidikan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007, h. 78- 81.