Penelitian Yang Relevan Deskripsi Teoritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Attaqwa 32 yang beralamat di kp. Rawa Silam 1 Kalilabang Tengah Bekasi Utara. 2. Waktu Penelitian Penelitian dimulai dari bulan September- Oktober 2009

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas atau lazim dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran. 1 Metode ini dipilih didasarkan atas pertimbangan bahwa: 1 analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip “daur ulang”; 2 menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan siklus berulang, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan, diantaranya: 1. Perencanaan Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian, skenario pembelajaran, dan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar kerja siswa pada setiap pertemuan, lembar observasi, lembar wawancara, angket motivasi siswa, angket persepsi siswa, dan dokumentasi 2. Pelaksanaan tindakan Pada tahap ini, isi rancangan dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan 1 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,2007, cet. IV, h. 2 3. Observasi Pengamatan Pada tahap ini, peneliti dan guru sebagai kolaborator melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang di perlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditentukan apakah siklus selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak. Penelitian akan diakhiri atau dihentikan dengan indikator sebagai berikut: a Hasil pengamatan melalui lembar aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa memiliki aktivitas yang tinggi dalam belajar matematika dimana rata-rata persentase aktivitas siswa harus mencapai ≥85 . b Tes yang diberikan disetiap akhir siklus menunjukkan bahwa nilai rata- rata kelas ≥ 65,0 dan tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai tes hasil belajar 60,0. Hal ini sesuai dengan standar ketuntasan hasil belajar matematika yang ditetapkan oleh sekolah. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada desain yang dikemukakan oleh Suhardjono. 2 2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara,2007, Cet. IV, h. 74.