Hakikat Belajar Matematika Permainan matematik

Lebih jauh Hurlock mengemukakan pengaruh bermain bagi perkembangan anak sebagai berikut: a Permainan aktif penting untuk anak mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya b Belajar berkomunikasi, dalam arti mereka dapat mengerti dan sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan c Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam d Memberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai hal e Merangsang kreativitas anak f Dengan bermain anak dapat mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan teman bermainnya g Belajar bermasyarkat h Belajar bermain dengan peran jenis kelamin i Belajar bekerjasama, murah hati, jujur, sportif, dan disukai orang dan lain-lain. 34 Metode permainan memiliki kelebihan sebagai berikut: a Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menyenangkan menghibur b Permainan memungkinkan adanya partisipatif aktif dari siswa untuk belajar c Permainan dapat memberikan umpan balik langsung d Permainan bersifat luwes, yaitu permainan yang dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit alat, aturan maupun persoalannya e Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. 35 Permainan matematik adalah permainan yang bertujuan untuk memperdalam penguasaan kompetensi matematika. Dari pengertian ini, 34 Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak ……………………., h. 323. 35 Sadiman Arif dkk, Media Pendidikan,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007, h. 78- 81. ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk mengembangkan permainan matematik. Yang pertama permainan itu harus menyenangkan dan yang kedua permainan itu harus dapat meningkatkan penguasaan kompetensi matematika. 36 Permainan yang mengandung nilai-nilai matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan pemantapannya. Ide-ide matematika yang dipelajari siswa melalui permainan harus sesuai dengan perkembangan intelektual siswa. Jika suatu konsep matematika disajikan melalui “bermain”, pengertian terhadap konsep tersebut dapat diharapkan akan mantap sebab belajar dengan cara itu merupakan belajar yang wajar yakni sesuai dengan dasar nalurinya siswa bahwa siswa itu memang suka bermain. Proses belajar yang demikian ini merupakan proses psikologis, bukan suatu proses logis dan sederetan langkah yang rapih dan logis tidak menjamin metode terbaik untuk mempelajari sesuatu yang abstrak. Jadi pola matematika itu tidak dipelajari siswa melalui sederetan pengetahuan yang sudah ditentukan sebelumnya sebagai suatu proses mekanis. Melainkan dengan melalui berrmain, yakni siswa menkonstruksi pola-pola matematika. Pembelajaran dengan metode permainan ini dapat bermanfaat bagi siswa, karena dengan permainan ini dapat membuat siswa menjadi aktif, berfikir kritis dan kreatif. Siswa juga akan termotivasi untuk belajar berhitung dan semangat saat belajar melalui permainan yang menyenangkan dan menantang. Walaupun permainan matematik menyenangkan pengunaannya harus dibatasi. Karena tidak semua topik dapat disajikan dengan metode permainan. Untuk itu penggunaannya dapat diberikan hanya untuk mengisi waktu luang, mengubah suasana dan menimbulkan minat. 36 Metode Pembelajaran Permainan matematik, dalam http:fatkoer.co.cc?p=79 Jenis-jenis permainan matematik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu: A. Kartu Samaan Kartu samaan adalah kartu yang dibuat oleh peneliti yang terdiri dari 20 kartu berisi pertanyaan dalam bentuk penjumlahan atau pengurangan, 20 kartu berisi jawaban dari kartu pertanyaan tersebut, dan 10 kartu pengecoh. Kartu samaan terbuat dari kertas karton yang dibuat sedemikian rupa sehingga kartu tersebut terlihat menarik. Manfaat belajar matematika dengan permainan kartu samaan adalah siswa jadi lebih tertarik belajar matematika karena dengan permainan kartu samaan belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas. B. KuKuKu Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat KuKuKu adalah permainan yang dibuat untuk menguji kecepatan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dalam permainan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. 30 buah guntingan karton yang berisi pertanyaan dan jawaban di tempelkan di sekeliling dinding kelas. Semua kelompok diberikan pertanyaan yang sama. Setiap kelompok harus beradu cepat dengan lawannya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, kelompok yang paling cepat menjawab mereka harus mencari jawabannya di sekeliling dinding jika jawaban mereka benar mereka akan mendapatkan nilai. Dengan permainan ini guru dapat mengajarkan konsep matematika yang lebih menyenangkan dan menarik. C. Scramble Dalam permainan ini anak dapat menyusun sebuah kata atau kalimat bermakna dari huruf-huruf yang diacak. Manfaat belajar matematika dengan permainan scramble adalah siswa jadi lebih tertarik belajar matematika karena dengan permainan scramble belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas. Permainan-permainan ini adalah beberapa contoh dari permainan matematik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika. Permainan-permainan ini bermanfaat bagi siswa karena dapat merangsang berfikir siswa dalam memecahkan permasalahan terutama dalam berhitung, melatih konsentrasi, menjadikan siswa aktif, serta menumbuhkan sikap kooperatif siswa terhadap teman kelompoknya. Permainan matematik yang digunakan dalam pembelajaran matematika ini bertujuan mempermudah siswa memahami konsep tentang penjumlahan dan pengurangan melalui permainan, kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan dan image siswa bahwa belajar matematika itu sulit dapat berubah menjadi belajar matematika itu asyik. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan matematik dapat menngkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar matematika.

5. Operasi Hitung Bilangan

Aritmatika dari kata bahasa Yunani α μό = Angka atau dulu disebut ilmu hitung, yang merupakan cabang atau pendahulu matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. Kata berhitung mempunyai arti lebih luas karena melibatkan operasi-operasi dasar antara bilangan-bilangan bulat, yaitu operasi tambah dan kurang, operasi kali dan bagi. Oleh orang awam, kata aritmatika sering dianggap sebagai sinonim dari teori bilangan. Dengan demikian aritmatika hanyalah berputar mengenai penambahan, pengurangan, kali,dan bagi, ataupun segala macam bentuk campuran dari pola-pola di atas. Aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan nyata dengan perhitungan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 37 Dalam perkembangan, aritmatika sering diganti dengan Abjad.

6. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh para peneliti tentang penggunaan metode permainan dalam pembelajaran matematika. a. Siti Rachmawati dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh metode permainan terhadap hasil belajar matematika. Penelitian tersebut dilakukan pada siswa kelas tiga SD Negeri Kalijaya 02 Cikarang pada tahun pelajaran 20042005. Metode permainan yang dilakukan yaitu kartu bilangan, tangga garis bilangan dan mengalikan dengan jari. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode permainan dapat membantu siswa lebih mudah memahami sekaligus melatih kecepatan berhitung siswa, metode permainan juga memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam belajar matematika dimana siswa dapat belajar sambil bermain, sehingga dengan memberikan variasi belajar dalam metode belajar dapat menimbulkan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar dan dapat mengurangi kejenuhan siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode permainan berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar matematika b. Maliah dalam penelitiannya yang berjudul efektivitas penggunaan metode permainan matematik terhadap hasil pembelajaran matematika siswa. Penelitian tersebut dilakukan pada siswa kelas lima SD Gembong Balaraja tahun pelajaran 20042005 permainan yang dilakukan dalam penelitian tersebut yaitu kartu pecahan, kartu domino pecahan dan teka teki silang. Dari hasil penelitian didapat bahwa rata- rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode permainan lebih efektif dari siswa yang 37 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan anak berkesulitan belajar, Jakarta: Rineka cipta, 1999, h 253 diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode permainan lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.

B. Kerangka Berfikir

Belajar dan pembelajaran adalah aktivitas dimana guru dan siswa saling berinteraksi. Dalam proses yang terjadi di kelas melibatkan siswa yang beragam dengan latar belakang dan sifat pembawaan individu yang berbeda- beda, keanekaragaman tersebut yang mengakibatkan adannya perbedaan kecepatan dari setiap siswa dalam menerima dan memahami suatu materi pembelajaran. Oleh karena itu, perkembangan intelektual siswa sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap berpikir konkrit, dimana siswa pada usia 7- 12 tahun yang menghadapai kesulitan untuk menerapkan proses intelektual formal menjadi simbol-simbol verbal dan ide-ide abstrak. Siswa sudah mulai menggunakan intelek mereka untuk memanipulasi objek-objek konkrit. Cara berpikir seperti ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan diantaranya struktur dan organisasi. Pada periode ini di orientasikan keobjek-objek atau peristiwa yang dialami langsung oleh siswa. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam dunia pendidikan memegang peranan penting, karena banyak disiplin ilmu lain yang tidak dapat terlepas dengan matematika, baik secara angka- angka maupun secara pola pikir. Oleh sebab itu matematika sangat penting untuk dapat dikuasai oleh siswa. Namun pada kenyataannya banyak sekali siswa yang kurang menyukai matematika, hal ini terlihat dari rendahnya aktivitas dan motivasi belajar matematika siswa dan semakin meningkatnya jumlah angka ketidaklulusan siswa. Untuk menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap matematika tergantung pada metode pengajaran yang digunakan oleh guru dan kepedulian guru terhadap emosi siswa. Maka ketika seorang guru kurang menguasai metode pengajaran yang tepat, hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan siswa dalam mengerti dan memahami materi matematika yang nanti akhirnya akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam proses belajar. Permasalahan yang timbul dari pihak guru salah satunya yaitu cara penyampaian materi atau metode pengajaran yang digunakan. Sebagai guru untuk menerapkan matematika agar disenangi dan diminati oleh siswa terutama siswa sekolah dasar maka perlu adanya perubahan dalam penyampaian materi atau metode pembelajaran. Untuk mengatasi dan membantu siswa agar tidak mengalami kesulitan, kejenuhan dan memotivasi belajar siswa, diperlukan proses pembelajaran yang sehat, menyenangkan, dan kompetitif yang menjadikan siswa aktif dan kreatif, yaitu salah satunya adalah melalui metode permainan matematik. Permainan matematik bermanfaat bagi siswa karena dapat merangsang berfikir siswa dalam memecahkan permasalahan terutama dalam berhitung, melatih konsentrasi, menjadikan siswa aktif, serta menumbuhkan sikap kooperatif siswa terhadap teman kelompoknya. Permainan matematik yang digunakan dalam pembelajaran matematika ini bertujuan mempermudah siswa memahami konsep tentang penjumlahan dan pengurangan melalui permainan, kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan dan image siswa bahwa belajar matematika itu sulit dapat berubah menjadi belajar matematika itu asyik. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode permainan matematik dapat menngkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar matematika.