Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan dan Analisa Data

KBM 7. Kesesuaian dengan kondisi peserta didik • Media yang digunakan sesuai dengan kemampuan, situasi, dan kondisi peserta didik 19 1 8. Kesesuaian dengan metode pembelajaran • Media yang digunakan disertai dengan metode yang tepat dan sesuai sehingga menggairahkan proses KBM. 12 1 9. Penggunaan media sesuai dengan fungsinya • Media yang digunakan baik, efisien, dan dapat menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran 1, 2, 25 8 4 10. Penggunaan media meningkatkan hasil belajar • Media yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa 17 1 Jumlah Item 25

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing, yaitu pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan, dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan dan kesalahan dalam mendapat informasi, sehingga diperolehlah data yang akurat. b. Koding, teknik ini digunakan penulis untuk mengklasifikasikan jawaban- jawaban para responden menurut macam-macamnya. c. Skoring, setelah melalui tahap editing dan juga koding maka langkah selanjutnya adalah skoring, yaitu memberi skor terhadap data yang ada di angket. Untuk skor tertinggi bernilai 4 dan diberikan pada jawaban yang dianggap sangat tepat. Skor untuk pertanyaan positif:  Untuk jawaban Sangat Sesuai diberi skor 4  Untuk jawaban Sesuai diberi skor 3  Untuk jawaban Kurang Sesuai diberi skor 2  Untuk jawaban Tidak Sesuai diberi skor 1 Skor untuk pertanyaan negatif:  Untuk jawaban Tidak Sesuai diberi skor 1  Untuk jawaban Kurang Sesuai diberi skor 2  Untuk jawaban Sesuai diberi skor 3  Untuk jawaban Sangat Sesuai diberi skor 4 d. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan skor kedalam bentuk tabel untuk kemudian diketahui hasil perhitungannya. e. Analisis Data, setelah melewati tahap-tahap di atas, maka selanjutnya dilakukan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data statistik berupa prosentase atau frekuensi relatif dengan menggunakan rumus: 64 Rumus Prosentase: 100 x N F P  Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi N = Number of cases Untuk memberikan interpretasi dan prosentase hasil angket yang diperoleh digunakan pedoman interpretasi sebagai berikut: 1 Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100 2 Cukup Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75 3 Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41-55 4 Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0-40 64 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005, Cet. 15, h. 43. Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah: 1 Menentukan nilai harapan NH, nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tetinggi. 2 Menghitung nilai skor NS, nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus mean yaitu: N X   Mx Keterangan: M x : Meannilai rata-rata ƩX : Jumlah skor pada tiap indikator N : Banyaknya Responden 3 Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus: 65 100 x NS NH Keterangan: NS : Nilai Skor NH : Nilai Harapan 65 Nurbayati Suri, “Efektivitas Penggunaan Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD al-Azhar 12 Cikarang-Bekasi ”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syahid Jakarta, 2009, h. 53, t.d.

BAB IV HASIL PENELITIAN

H. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh- tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar alm. Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah. Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserahterimakan dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Kelahiran Madrasah Pembangunan. Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah. Siswa angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan. Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai madrasah laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot Proyek Percontohan oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor: KepD031978. Berdasarkan keputusan tersebut, kemudian diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Alquran Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah diujicobakan sampai dengan tahun 1985. Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah Pembangunan dilipahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatulla h Jakarta. Pengembanan sebagai “madrasah laboratoriu m” dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional oleh Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan nomor: Kw.09.445HK.00520812008.

2. Tokoh Pendiri

Berdirinya Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak lepas dari jasa-jasa para tokoh yang peduli terhadap pendidikan generasi Islam yakni pejabat-pejabat UIN Jakarta dan Depag, pada masa itu antara lain adalah: a. Drs. H. Kafrawi Ridwan, M.A. Direktur Perguruan Tinggi Depag. RI dan Wakil Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah. b. Prof. Dr. H.A. Rahman Partosentono Wakil Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah. c. Drs. Husen Assegaf, M.A. Wakil Rektor II IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. d. Drs. H. Bakran Yakob Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah, IAIN Syarif Hidayatullah. e. Dr. H. Agustiar, M.A Ketua Jurusan Pedagogik, Fakultas Tarbiyah, IAIN Syarif Hidayatullah. f. Drs. H.A. Muzakir Kasubid II Direktorat Pendidikan Departemen Agama RI. g. Drs. H.M. Ali Hasan Kepala Seksi Pembina Tenaga Guru dan Pengawasan Subdit V Direktorat Pendidikan Agama Departemen Agama RI.

3. Visi dan Misi

a. Visi Menjadikan Madrasah Pembengunan UIN sebagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan