Kriteria Pemilihan Media Media Pembelajaran

untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, media ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran. e. Sifat pemanfaatan media Dilihat dari sifat pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua macam, yaitu: 1 Media Primer, yakni media yang diperlukan atau harus digunakan guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajarannya. 2 Media Sekunder, media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Media sekunder ini dapat dijadikan sumber belajar di mana para siswa dapat belajar di mana para siswa dapat belajar secara mandiri atau berkelompok. Kedua macam media tersebut tidak cukup hanya memiliki kesesuaian dengan tujuan, materi, dan karakteristik siswa saja, tetapi juga memerlukan sejumlah keahlian dan pengalaman professional guru. Guru pun hendaknya mengetahui potensi media, maka dengan demikian guru juga harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik masing-masing jenis media tersebut. 34

5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk suatu proses pembelajaran. Mulai dari media yang sederhana, konvensional, dan murah harganya, hingga media yang kompleks, rumit, modern, dan harganya sangat mahal. Mulai dari yang hanya merespons indera tertentu, sampai yang dapat merespons perpaduan dari berbagai indera manusia. Dari yang hanya secara manual dan konvensional dalam mengoperasionalannya, hingga yang sangat tergantung pada perangkat keras dan kemahiran sumber daya manusia tertentu dalam pengoperasionalannya. 34 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru,...., h. 193-194 Menurut Heinich, Molenda, Russel, sebagaimana dikutip oleh R. Angkowo dalam buku Optimalisasi Media Pembelajaran menyebutkan bahwa jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multi media, hipermedia, dan media jarak jauh. Jenis media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun, dan komik. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. b. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama. c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, OHP. d. Lingkungan sebagai media pembelajaran. 35

C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

3. Pembelajaran

a. Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Belajar berasal dari kata “ajar” yang diberi imbuhan “be-“ yang berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. 36 Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selaku mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Menurut Slameto 1995:2 belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai 35 R. Angkowo, Optimalisasi Media Pembelajaran, h. 12-13 36 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, cet. 1, h. 13 hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel 1996:53 belajar adalah “suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan .” Kemudian Hamalik 1983:28 mendefinisikan belajar adalah “Suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.” 37 Skinner mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlansung secara progresif. Bell Gredler 1986:1 mendefinisikan belajar sebagai proses memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagi hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. 38 Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning sebagai mana di kutip oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengemukakan, “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang- ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya. 39 37 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. ke-2, h. 54-55 38 R. Angkowo, Optimalisasi Media Pembelajaran, h. 47 39 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. ke-21, h. 84