Pembelajaran Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. 40 b. Pengertian Mengajar Mengajar dalam konteks standard proses pendidikan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan. 41 Sardiman A.M mendefiniskan mengajar dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar menyebutkan bahwa mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan. Secara luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-bakinya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental. 42 c. Pengertian Pembelajaran 40 Sardiman A.M, Ienteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, cet. ke-11, h. 20 41 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, cet. ke-2, h. 101 42 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …., h. 48 Pembelajaran pada dasarnya adalah kegiatan yang melibatkan dua pihak yaitu siswa yang melakukan kegiatan belajar dan guru yang melakukan kegiatan membelajarkan siswa. 43 Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyatakan “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. 44 Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa di lingkungan pendidikan sekolah. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 45 Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau 43 Di poskan oleh Education, http:www.zonependidikan.co.cc201005pemanfaatan- media-pembelajaran.html , 25 Mei 2010, 10.30 44 Afnil Guza, Undang-Undang Sisdiknas dan Undang-Undang Guru dan Dosen, … h. 4 45 http:krisna1.blog.uns.ac.id20091019pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran kecakapan. Berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan: 1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor kematanganpertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2. Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor sosial antara lain faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. 46

4. Al-Qur’an Hadits

a. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Al- Qur’an Hadits merupakan unsur mata pelajaran Agama Islam pada madrasah yang memeberikan pemahaman kepada peserta didik tentang Al- Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam. 47 Mata pelajaran Al- Qur’an Hadits MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan mata pelajaran Al- Qur’am Hadits pada jenjang MI dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al- Qur’an Hadits, pemahaman surat-surat pendek, dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. b. Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits pada tingkat Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk: 46 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, h. 102 47 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Khusus Untuk Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: PT. Binatama Raya, 2007, h. 274 1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadaap Al-Qur’an dan Hadits 2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al- Qur’an dan hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan. 3. Meningkatkan kekhusyuan siswa dalam beribadah terlebih shalat, dengan menerapkan hokum bacaan tajwid serta isi kandungan suratayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca. 48 c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Tsanawiyah Ruang lingkup Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut: 1. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid. 2. Menerjemahkan makna tafsiran yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat dan hadits dalam memperkaya khazanah intelektual. 3. Menerapkan isi kandungan ayathadits yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. 49 d. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Tsanawiyah 1. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits MTs Memahami isi pokok al- Qur’an, fungsi, dan bukti-bukti kemurniannya, istilah-istilah hadis, fungsi hadis terhadap al-Quran, pembagian hadis ditinjau dari segi kuantitas dan 48 MAPENDA DEPAG Kabupaten Tangerang, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Jakarta: Laksana Mandiri Putra, 2009, cet. ke-1, h. 89 49 MAPENDA DEPAG Kabupaten Tangerang, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia…, h. 93 kualitasnya, serta memahami dan mengamalkan ayat-ayat al-Quran dan hadis tentang manusia dan tanggung jawabnya di muka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 50 Selain itu Mata Pelajaran Al- Qur’an Hadits Madrasah Tsanawiyah memiliki standard kelulusan sebagai berikut: 1 Menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al- Qur’an 2 Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang akhlaq terhadap ibu-bapak, sesama manusia, dan perintah bertaqwa, persatuan dan persaudaraan, setan sebagai musuh manusia, berlaku dermawan, semangat keilmuwan, makanan yang halal dan baik, sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan, sikap konsekuen dan jujur 3 Memahami hadits-hadits tentang akhlaq terhadap ibu bapak, sesama manusia, perintah bertaqwa, meyakini kebenaran Islam dan istiqamah, cinta kepada Allah dan Rasul, makanan yang halal dan baik, perintah menuntut ilmu, taat kepada Allah, Rasul, dan pemerintah 4 Memahami sejarah turunnya Al-Qur’an 5 Memahami arti hadits dan macam-macamnya. 51 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Madrasah Tsanawiyah 1 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah 1. Memahami al-Quran dan al-Hadis sebagai pedoman hidup 2. Mencintai al-Quran dan al-Hadis 50 PERMENAG RI No.2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, h. 6 51 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Khusus Untuk Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: PT. Binatama Raya, 2007, h. 277