Al- Qur’an Hadits yang menekankan kepada hafalan dan hanya menjelaskan
secara verbalistik. Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan media dapat memberikan kejelasan dalam penyampaian materi bagi guru dan penerimaan
materi bagi siswa. Memberikan Motivasi berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan
bahwa pemanfaatan media dalam pembelajara Al- Qur’an Hadits dapat
memberikan motivasi bagi siswa agar siswa tetap semangat dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits. Kesesuaian dengan kondisi peserta didik berada pada kategori cukup
baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits disesuaikan dengan kondisi peserta didik yakni karakteristik peserta didik yang berbeda-beda.
Kesesuaian dengan metode pembelajaran berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam menggunakan media pembelajaran
disertai dengan metode yang sesuai agar pembelajaran lebih menarik dan tujuan pembelajaran tercapai.
Penggunaan media sesuai dengan fungsinya berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran
disesuaikan dengan fungsinya salah satunya fungsi media sebagai sumber belajar, media tidak hanya sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
tetapi juga media sebagai salah satu sumber belajar. Penggunaan media meningkatkan hasil berada pada kategori cukup baik.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang siswa dapatkan meningkat setelah guru menggunakan media pembelajaran.
Jika dilihat dari total nilai setiap aspek, maka dapat disimpulkan bahwa perepsi siswa terhadap penggunaan media dalam proses pembelajaran Al-
Qur’an Hadits di MTs Pembangunan Jakarta berada pada kategori baik. Dengan begitu proses pembelajaran lebih menyenangkan dan Al-
Qur’an Hadits tidak hanya identik dengan hafalan yang membosankan, dengan media
siswa lebih termotivasi sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
BAB IV HASIL PENELITIAN
L. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
7. Sejarah Berdirinya MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh- tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan
adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh
Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar alm.
Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah yang
ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif
Hidayatullah. Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserahterimakan
dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I:
43 orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan
belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974. Tanggal inilah
yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Kelahiran Madrasah
Pembangunan. Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka
tingkat Tsanawiyah. Siswa angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja
sama dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan. Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas
Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai madrasah laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai
Madrasah Pilot Proyek Percontohan oleh Departemen Agama RI
melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor: KepD031978.
Berdasarkan keputusan
tersebut, kemudian
diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Alquran
Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah diujicobakan sampai dengan tahun 1985.
Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang
pembinaan dan pengelolaan Madrasah Pembangunan dilipahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatulla
h Jakarta. Pengembanan sebagai “madrasah laboratoriu
m” dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti
perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional
oleh Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan nomor: Kw.09.445HK.00520812008.
8. Tokoh Pendiri
Berdirinya Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak lepas dari jasa-jasa para tokoh yang peduli terhadap
pendidikan generasi Islam yakni pejabat-pejabat UIN Jakarta dan Depag, pada masa itu antara lain adalah:
a. Drs. H. Kafrawi Ridwan, M.A. Direktur Perguruan Tinggi Depag.
RI dan Wakil Rektor III IAIN Syarif Hidayatullah. b.
Prof. Dr. H.A. Rahman Partosentono Wakil Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah.
c. Drs. Husen Assegaf, M.A. Wakil Rektor II IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. d.
Drs. H. Bakran Yakob Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah, IAIN Syarif Hidayatullah.
e. Dr. H. Agustiar, M.A Ketua Jurusan Pedagogik, Fakultas Tarbiyah,
IAIN Syarif Hidayatullah. f.
Drs. H.A. Muzakir Kasubid II Direktorat Pendidikan Departemen Agama RI.
g. Drs. H.M. Ali Hasan Kepala Seksi Pembina Tenaga Guru dan
Pengawasan Subdit V Direktorat Pendidikan Agama Departemen Agama RI.
9. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadikan Madrasah Pembengunan UIN sebagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan terkemuka dalam
pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi-potensi anak serta perkembanagan era
globalisasi dan perkembangan zaman.