Jenis-Jenis Media Pembelajaran Media Pembelajaran
hasil pengalamannya
sendiri dalam
interaksi dengan
lingkungannya.” Selanjutnya Winkel 1996:53 belajar adalah “suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi
yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan .”
Kemudian Hamalik 1983:28 mendefinisikan belajar adalah “Suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.”
37
Skinner mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlansung secara
progresif. Bell Gredler 1986:1 mendefinisikan belajar sebagai proses memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan dan
sikap. Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagi hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
38
Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning sebagai mana di kutip oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya
Psikologi Pendidikan mengemukakan, “Belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-
ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya.
39
37
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. ke-2, h. 54-55
38
R. Angkowo, Optimalisasi Media Pembelajaran, h. 47
39
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. ke-21, h. 84
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku
atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain
sebagainya.
40
b. Pengertian Mengajar
Mengajar dalam konteks standard proses pendidikan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga
dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang demikian sering diistilahkan
dengan pembelajaran. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari
kegiatan.
41
Sardiman A.M mendefiniskan mengajar dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar menyebutkan bahwa
mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Menurut pengertian ini berarti tujuan belajar dari siswa itu hanya
sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan. Secara luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-bakinya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para
siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani
maupun rohani, baik fisik maupun mental.
42
c. Pengertian Pembelajaran
40
Sardiman A.M, Ienteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, cet. ke-11, h. 20
41
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, cet. ke-2, h. 101
42
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …., h. 48