6 Dengan disiplin semua kegiatan guru dalam proses kerja yang sedang berlangsung dapat memberikan suasana yang
menyenangkan dan merangsang aktivitas 7 Suasana dan situasi kerja yang diselenggarakan secara
berdisiplin mudah mengarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai.
29
Disiplin kerja guru disekolah seperti dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan membuat perencanaan
sebelum mengajar, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Selain itu disiplin mempunyai
dampak positif bagi suasana kerja dengan menularkan hal positif kepada guru yang mempunya tingkat disiplin kerja yang rendah.
Rendahnya produktivitas tenaga kependidikan disekolah baik dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah, maupun dalam
melakukan pekerjaannya sangat erat kaitannya dengan masalah disiplin. Oleh karena itu, dalam menumbuhkan kepala sekolah
profesional dalam paradigma baru manajemen pendidikan disekolah diperlukan adanya peningkatan disiplin untuk menciptakan iklim
sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi kerja, serta menciptakan budaya kerja dan budaya disiplin tenaga kepndidikan
dalam melakukan tugasnya disekolah.
30
Dari uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja guru adalah faktor kepemimpinan
karena dalam mencapai tujuan efektif, kepala sekolah sebagi pemimpin harus berusaha dengan segala potensi yang dimilikinya untuk
menggerakan dan mempengaruhi guru-gurunya agar dapat bekerja dengan disiplin yang tinggi dan faktor pengawasan atau controlling
sangat penting dalam usaha mendapatkan disiplin kerja yang tinggi. Pengawasan hendaknya dilaksanakan secara efektif, jujur dan objektif.
Untuk menegakan disiplin kerja guru perlu dilaksanakan pengawasan
29
A. Tabrani Rusyan dan Wasmin, Etos Kerja: Dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja Guru, Tangerang: Intimedia, 2008 h. 34
30
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Rosdakarya, 2006 h. 80
28
yang sifatnya memebantu setiap personil guru agar selalu melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing. 29
B. Kerangka Berfikir
Untuk menjawab penelitian ini, terutama yang terkait dengan variabel X pengawasan dan Y disiplin kerja guru maka penelitian ini akan
mengadopsi teori Drs. Brantas, M.Pd dalam buku ”Dasar-dasar Manajemen, tentang tujuan pengawasan yang dirumuskan sebagai berikut :
Pengawasan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu kegiatan sudah berjalan sesuai dengan rencana, sesuai dengan instruksi dan telah berjalan
efisien. Selain itu pengawasan bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan dalam kegiatan, serta untuk mencari jalan keluar
bila ada kesulitan, kelemahan atau kegagalan kearah perbaikan. Sedangkan untuk teori disiplin mengadopsi pandangankonsep teori Edy
Sutrisno dalam buku ” Manajemen Sumber daya Manusia” yang dirumuskan sebagai berikut :
1 Faktor kepemimpinan yaitu mencapai tujuan efektif, kepala sekolah sebagai pemimpin harus berusaha dengan segala potensi yang dimilikinya
untuk menggerakan dan mempengaruhi guru-gurunya agar dapat bekerja dengan disiplin yang tinggi. 2 Faktor Kebutuhan yaitu terpenuhinya
kebutuhan ekonomis, psikologis, sosial dan yang lainnya akan merangsang kinerja pegawaiguru. 3 Faktor pengawasan yaitu untuk menegakan disiplin
kerja guru perlu dilaksanakan pengawasan yang sifatnya membantu setiap personil guru agar selalu melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Dalam pendidikan tentunya tidak akan terealisasi dengan baik tanpa
adanya kerja sama antara satu dengan yang lainnya. Antara komponen tersebut harus bekerja secara sinergi untuk menghasilkan sesuatu yang dicita-citakan.
Diantara komponen-komponennya adalah manajemen dan guru. Selain kegiatan manajemen. Pelaksanaan pendidikan tentunya tidak
terlepas juga dari beberapa komponen pendukung. Adapun pendukung terpenting dalam sebuah institusi pendidikan adalah guru, dimana guru juga
dapat memberikan penilaian terhadap kegiatan manajemen disekolah. 30
Fungsi guru meliputi mendidik, mengajar melatih, mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengembangkan
pengetahuan dan teknologi. Fungsi guru akan berjalan dengan baik jika didukung pula oleh manjemen yang baik pula, artinya apabila fungsi
manjemen berjalan baik maka akan menghasilkan kedisiplinan yang maksimal.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kepala sekolah harus bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan efektif dan efisien supaya
semua tujuan sekolah yang menjadi tuntutan masyarakat dapat tercapai. Kalau tidak, jika sekolah tidak dapat memenuhi tuntutan masyarakat dan
perkembangan era globalisasi, sekolah tersebut akan kehilangan fungsinya sebagai tempat menghasilkan agen-agen perubahan yang berkualitas di masa
yang akan datang. Pada kenyataan yang ada, pengawasan yang lemah, pengawasan yang
tidak rutin, pengawasan yang kurang sesuai dengan perencanan dan pengawasan yang tidak melakukan tindakan korektif dilaksanakan kepala
sekolah berpengaruh pada tingkat disiplin kerja dan tanggung jawab guru, seperti kurangnya disiplin kerja guru, kurangnya persiapan mengajar, datang
terlambat waktu menjalankan tugas mengajar, dan tidak menyelesaikan administrasi kelas dan sekolah secra teratur. Artinya pengawasan yang
berjalan dengan baik akan memberikan dampak positif terhadap tingkat disiplin kerja guru, karena guru akan menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya dengan penuh disiplin. Karena jika guru melakukan keasalahan akan dengan cepat diketahui oelh kepala sekolah sebagai pengawas dan diberikan
teguran atau hukuman yang sesuai terhadap kesalahan yang dilakukan. Kepala sekolah sabagai pemimpin seharusnya dalam praktik sehari-
hari dapat melaksanakan fungsinya secara efektif sehingga tingkat disiplin guru yang tinggi dapat tercapai. Dalam hal ini, kualitas kepala sekolah pada
saat ini belum seperti yang diharapkan. Hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sumber daya manusia yang berperan sebagai pemikir,
perencana, pelaksana, dan pengawas organisasi sebagai aparat mencapai 31
tujuan, dan koordinasi sebagai mekanisme dan strategi. Hal ini antara lain disebabkan oleh lemahnya kompetensi kepala sekolah.
Pengawasan yang efektif dari kepala sekolah serta tingginya tingkat disiplin kerja guru adalah hal yang diharapkan, adapun strategi-strategi teknis
yang diharapkan dapat dicapai dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut sebagai berikut :
1. Peningkatan kompetensi melalui pelatihan manajerial kepala sekolah atau pelatihan-pelatihan lain yang relevan dan pengembangan kinerja guru agar
lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mengajar 2. Melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi untuk
menambah wawasan teoritis dan praktis kepala sekolah 3. Program studi banding dan program lain untuk menambah referensi
konsep dan implementasi pendidikan di tempat lain. 4. Reward and Punishment untuk menambah motivasi dan untuk mengatur
guru agar mau menjalankan peraturan sekolah. 5. Penugasan kepada guru dalam meningkatkan kinerja guru
6. Mengoptimalkan fungsi komite sekolah yang dapat menjadi pengawas dalam kegiatan sekolah
32
GAMBAR KERANGKA FIKIR
Kondisi pengwasan dan disiplin kerja
v Pengawasan
§Lemah §Tidak rutin
§Kurang sesuai dengan
perencanan §Tidak melakukan tindakan
korektif v
Disiplin kerja guru §Kurang
§Tidak malakukan persiapan mengajar
§Datang terlambat waktu menjalankan tugas mengajar
§Tidak menyelesaikan administrasi kelas dan sekolah
secra teratur
Masalah pengwasan dan disiplin kerja
Kurang kompetennya kepala sekolah
Strategi § Pelatihan manajerial dan
peningkatan kinerja guru § Melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi § Studi banding ke sekolah lain
§ Reward and punishment § Penugasan guru mewakili
kepala sekolah
Hasil Tingginya tingkat disiplin kerja
guru I
N P
U T
P R
O S
E S
O U
T P
U T
F E
E D
B A
C K
33